Ya... memang bukan sih. Bukan boyband, bukan penyanyi, bukan artis, bukan orang terkenal. Kami cuma sekumpulan anak muda polos yang sama-sama suka ngeblog. Kami yang terdiri dari Rahayu Wulandari, Robby Haryanto, Darma Kusumah, Yoga Akbar Sholihin, dan aku sendiri. Kami adalah WIRDY, sebuah grup blogger iseng-iseng berfaedah.
MHUAHAHAHAHA.
Dilarang protes. Baru paragraf pertama.
Kami bukan One Direction. Jumlah personil yang sama-sama ada lima biji, ngebuat aku jadi bawa-bawa One Direction di tulisanku kali ini. One Direction waktu masih lengkap berlima, sebelum ditinggalkan sama salah satu personilnya, yaitu Zayn Malik. Itu alasanku pertamaku. Alasan selanjutnya, karena kami udah kumpul ngeblog bertahun-tahun. One Direction dalam waktu enam tahun (2010-2016, karena vakum yang sebenarnya adalah bubar), sedangkan kami dalam waktu.... dua tahun.
Walaupun baru dua tahun, tapi udah banyak kesan, pengalaman, dan drama yang aku dapatkan dari WIRDY. Kami memang belum pernah ketemu secara langsung. Yeaaah, kecuali Wulan, Darma, dan Yoga yang udah pernah kopdar bulan Oktober 2016. Kecuali Yoga, Darma, dan Robby yang udah sering ketemu karena sama-sama tinggal di Jakarta. Kami memang bersahabat di dunia maya, tapi menurutku persahabatan itu berkesan kayak ciuman pertama. Terus bisa dibaperin ke lagu-lagu One Direction.
MHUAHAHAHAHA.
Dilarang protes. Baru paragraf pertama.
Kami bukan One Direction. Jumlah personil yang sama-sama ada lima biji, ngebuat aku jadi bawa-bawa One Direction di tulisanku kali ini. One Direction waktu masih lengkap berlima, sebelum ditinggalkan sama salah satu personilnya, yaitu Zayn Malik. Itu alasanku pertamaku. Alasan selanjutnya, karena kami udah kumpul ngeblog bertahun-tahun. One Direction dalam waktu enam tahun (2010-2016, karena vakum yang sebenarnya adalah bubar), sedangkan kami dalam waktu.... dua tahun.
Tadinya pengen ngedit muka mereka jadi muka anak-anak WIRDY. Tapi aku nggak bisa :( |
Ngerencanain mau nulis apa yang bisa barengan, ngebuat aku bersenang-senang sama mereka layaknya lagu Live While We're Young. Mereka nggak permasalahin kekuranganku kayak aku yang permasalahin kekuranganku, misalnya kayak aku yang sering telat ngerjain proyekan nulis bareng, bisanya cuma jadi silent reader kalau udah ngebahas penerbitan, dan berdada rata yang kalau pake bra full busa, berasa pakai pelampung. Sikap hangat mereka ngebuat aku ngerasa dinyanyiin lagu Little Things. Ada momen di mana kami saling curhat, dan saat itulah aku ngerasain momen melankolis dan dramatis kayak lagu Story of My Life. Pas habis curhat, pengen rasanya ngomong, "Let me kiss you!" sebagai bentuk terima kasih ke mereka semua.
Terakhir, pas aku sempat asik bergumul di grup blogger Wortel Share yang dibangun Pangeran Wortel alias Heru Arya dan grup Telegram bernama WWF (World Werewolf Federation), aku tetap kembali ke WIRDY. Kembali sambil bilang, "So I'm comming back for you, back for you, back for you. You you you you!"
Drama sama... Yoga. Aku sering berantem sama Yoga, anjir. Soal penyebabnya asli receh sih. Mulai dari dia komen ngeselin di salah satu postinganku dan aku langsung japri dia. Aku nggak terima sama komennya waktu itu. Soal masalah aku nggak percaya sama dia dan itu ternyata salah paham, sampai masalah aku kesel sama dia jadinya aku sempat left dari grup Whatsapp.
Kalau diingat-ingat lagi, aku ngakak sih.
BANGSAT AKU KAYAK ANAK KECIL BET YAK ADUH JIJIK.
Tapi Yoga ini baiknya melebihi ngeselinnya. Dia bisa dibilang sebagai Gemini yang ngemong dan suka ngebantu orang lain. Bukan cuma soal urusan di grup, tapi juga urusan personal. Yoga selalu ada di saat aku minta pendapat dan saran akan banyak hal. Yoga bantuin aku anuin domain blog. Tapi bangsatnya pas aku mau perpanjang domain, dia lupa password akun Qwords-ku. Padahal dia sendiri yang bikin. Pfffft.
Yoga juga ngebantu aku buat mengecoh kesepian. Atau lebih tepatnya... gimana, ya. Jadi dulu aku pernah chatting-an sama Yoga, terus sengaja aku liatkan sama pacar (yang sekarang udah jadi mantan huhuhuhu) supaya dia cemburu dan lebih fokus ngomong sama aku daripada main game di hape. Tapi dianya nggak terkecoh juga. Tetap aja sibuk kobelin hape.
Oh iya, Yoga juga yang udah ngasih ide judul Pelacur Kata buat blog ini. Itu juga yang bikin aku mikir kalau Harry Styles dan Yoga itu sama. Pertama, mereka sama-sama pernah gondrong. Kedua, soal nama grup, Yoga yang bikin. Dari nama WIDY, WIRDY, sampai jadi Kafe WIRDY. Sama kayak nama One Direction, yang ternyata aku baru tau kalau itu dicetuskan Harry.
Kebaikan Yoga banyak. Banget. Begitu juga dengan Wulan. Cuman aku nggak bisa mengidentifikasikan Wulan ini siapa kalau di One Direction. Entahlah. Kayaknya nggak ada personil One Direction yang segesrek dia.
Yang jelas, Wulan baik banget. Wanita jalang favoritku! Setahun belakangan ini kami jarang komunikasian, tapi kalau sekali komunikasian, bisa banyak banget yang diomongin. Kayak pertengahan bulan kemarin. Dia cerita soal perkembangannya yang udah kayak versi extended cut dari tulisan kesehariannya di Tumblr. Cukup mencengangkan. Aku berharap semoga ending dari ceritanya itu membahagiakan.
Dia juga orang pertama yang aku telpon pas aku jatoh dari motor beberapa bulan yang lalu. Aku, dia, dan Darma pernah bikin obrolan di Blackberry Messenger. Dalam rangka aku curhat soal pacar (yang sekarang udah jadi HUHUHUHUHU MANTAN), pas awal tahun 2016 kemarin. Holyshit, pas ngetik tadi aku baru sadar kalau aku dulu sering ngerepotin Wulan. Semoga itu bukan alasan Wulan jadi jarang aktifin paket data sekarang. Huhuhuhu.
Kalau Darma, juga jadi termasuk orang yang aku repotin sih. Direpotinnya mungkin melebihi Yoga dan Wulan kali, ya. Soalnya orangnya pasrahan, anjir. Dibilang sabar juga nggak tepat sih. Oke, memang pasrahan. Dimarah-marahin pas aku lagi PMS mau-mau aja, dikatain sama Yoga dan Wulan ya terima-terima aja, dipanggil "Bang Darma" sama Robby iya-iya aja. Padahal itu kan nggak sesuai sama dia. Harusnya dia itu dipanggil "Om Darma". Dia yang paling tua di WIRDY anjir. Tuaaaaaa.
Tapi heran deh. Dia yang paling tua di antara kami (24 tahun, sodara-sodara!), tapi nggak ngemong. Sang penggagas yang malah ngemongin kami. Ya... siapa lagi kalau bukan Yoga.
Cuman kalau dari segi muka, Robby yang lebih layak dibilang pengemong gitu sih. Robby ini kayak mas-mas yang pembawaannya cool dan sabar. Ya walaupun sebenarnya dia paling muda di WIRDY dan lebih pantas dibilang adek-adek penyabar. Ya gitu, kalau modal muka pengemong, umur diemong.
Bisa dibilang, Robby mewujudkan mimpiku, yaitu pengen punya adek cowok. Sumpaaaah aku terobsesi banget punya adek cowok. Kayaknya seru deh bisa berantem-berantem lucuk sama saudara laki-laki. Cuman kalau di grup, aku nggak pernah sih berantem-berantem lucuk sama dia. Palingan nge-bully keplayboyannya dia yang baru terungkap setelah berbulan-bulan gabung di WIRDY.
"Gue ganti pacar setiap pergantian tahun ajaran baru."
Kira-kira begitu kalimat yang dilontarkan Robby sang titisan Zarry Hendrik, ketika mengungkapkan jati dirinya di grup Whatsapp.
Bangsat. Setelah menipu kita semua dengan muka mahasiswa-semester-limanya, terus berani-beraninya dia ngebangun citra anak baik-baik taunya dia itu playboy kelas Gemini.
BANGSAT BENEEEEEEER.
Aku jadi ingat Louis Tomlinson, salah satu personil One Direction. Mukanya menurutku paling polos di antara yang lain. Tapi ternyata dia udah jadi bapak dari satu anak, di luar pernikahan. Waaaw. Jangan-jangan masa depan Robby begitu juga?
Tapi sekali lagi. Kami bukan One Direction. Kami bukan boyband sukses banyak penggemar yang memutuskan buat nggak barengan lagi. Memutuskan buat solo karir, menekuni jalan masing-masing, jalan yang "Gue banget," jadinya nggak bilang "Ini bukan jalan gue."
Terakhir, pas aku sempat asik bergumul di grup blogger Wortel Share yang dibangun Pangeran Wortel alias Heru Arya dan grup Telegram bernama WWF (World Werewolf Federation), aku tetap kembali ke WIRDY. Kembali sambil bilang, "So I'm comming back for you, back for you, back for you. You you you you!"
Kami bukan One Direction. Walaupun katanya Dina, aku ini Zayn Malik banget. Aku pernah cerita sama dia, terus tanggapannya dia...
Aku pun mikir lagi dan iya, aku mirip Zayn Malik. Aku tambah mengiyakan begitu ingat kalau aku ngerasa lebih relate sama karya-karya mesumnya yaitu contohnya lagu Pillowtalk daripada karya-karya solo para personil One Direction yang lain. Aku jadi mikir kalau kami berdua sama-sama suka berkarya mesum.
Berkaryanya aja sih. Perilakunya ya beriman dan bertakwa. Yuhuuu.
"Kamu sama Zayn itu sama, Cha. Sama-sama loyal sama bidang yang disukai. Sekali menggeluti bidang yang bukan kamu banget, ngelihat hasilnya yang bagus pun nggak mau. Orang melankolis tuh gitu, ya. Hahaha."
Aku menyusul hahaha-nya Dina waktu itu. Hahahaha yang bermakna "Anjir, ternyata Zayn kepribadiannya melankolis sempurna, ya?" Sama hahaha yang bermakna, "BANGSAT KOK KAMU TAU BANGET SOAL AKU, DINAWATIIIII?"
Aku pun mikir lagi dan iya, aku mirip Zayn Malik. Aku tambah mengiyakan begitu ingat kalau aku ngerasa lebih relate sama karya-karya mesumnya yaitu contohnya lagu Pillowtalk daripada karya-karya solo para personil One Direction yang lain. Aku jadi mikir kalau kami berdua sama-sama suka berkarya mesum.
Berkaryanya aja sih. Perilakunya ya beriman dan bertakwa. Yuhuuu.
Tapi jelas lebih pelik Zayn Malik daripada aku. Ngerasa nggak bisa jadi diri sendiri dan terpaksa dengan karyanya di grup. Hal itu dirasakan Zayn Malik, dan karena itu pula dia mutusin buat hengkang dari One Direction. Sedangkan aku, aku cuman berbeda daripada mereka berempat yang satu genre dalam tulisan. Tullisannya mereka personal, tulisan curhatan. Aku nulisnya soal film, yang sebenarnya kedok juga sih buat curhat. Ehe. Untungnya, mereka nggak ngerasa 'keganggu' sama kedok itu.
Nah, itu drama yang pernah aku alamin seorang diri. Tapi gimana ya, drama memang nggak bisa dihindarin sih kalau bergumul sama orang lain. Dalam setiap perkumpulan, pasti juga ada drama di antara anggotanya. Zayn Malik dan Harry Styles dikabarkan nggak pernah saling ngobrol, hubungannya emang udah renggang dari dulu sampai sekarang, dan itu aku anggap sebagai drama. Di WIRDY juga ada drama. Hahaha.
Drama sama... Yoga. Aku sering berantem sama Yoga, anjir. Soal penyebabnya asli receh sih. Mulai dari dia komen ngeselin di salah satu postinganku dan aku langsung japri dia. Aku nggak terima sama komennya waktu itu. Soal masalah aku nggak percaya sama dia dan itu ternyata salah paham, sampai masalah aku kesel sama dia jadinya aku sempat left dari grup Whatsapp.
Kalau diingat-ingat lagi, aku ngakak sih.
BANGSAT AKU KAYAK ANAK KECIL BET YAK ADUH JIJIK.
Tapi Yoga ini baiknya melebihi ngeselinnya. Dia bisa dibilang sebagai Gemini yang ngemong dan suka ngebantu orang lain. Bukan cuma soal urusan di grup, tapi juga urusan personal. Yoga selalu ada di saat aku minta pendapat dan saran akan banyak hal. Yoga bantuin aku anuin domain blog. Tapi bangsatnya pas aku mau perpanjang domain, dia lupa password akun Qwords-ku. Padahal dia sendiri yang bikin. Pfffft.
Yoga juga ngebantu aku buat mengecoh kesepian. Atau lebih tepatnya... gimana, ya. Jadi dulu aku pernah chatting-an sama Yoga, terus sengaja aku liatkan sama pacar (yang sekarang udah jadi mantan huhuhuhu) supaya dia cemburu dan lebih fokus ngomong sama aku daripada main game di hape. Tapi dianya nggak terkecoh juga. Tetap aja sibuk kobelin hape.
Oh iya, Yoga juga yang udah ngasih ide judul Pelacur Kata buat blog ini. Itu juga yang bikin aku mikir kalau Harry Styles dan Yoga itu sama. Pertama, mereka sama-sama pernah gondrong. Kedua, soal nama grup, Yoga yang bikin. Dari nama WIDY, WIRDY, sampai jadi Kafe WIRDY. Sama kayak nama One Direction, yang ternyata aku baru tau kalau itu dicetuskan Harry.
Kebaikan Yoga banyak. Banget. Begitu juga dengan Wulan. Cuman aku nggak bisa mengidentifikasikan Wulan ini siapa kalau di One Direction. Entahlah. Kayaknya nggak ada personil One Direction yang segesrek dia.
Yang jelas, Wulan baik banget. Wanita jalang favoritku! Setahun belakangan ini kami jarang komunikasian, tapi kalau sekali komunikasian, bisa banyak banget yang diomongin. Kayak pertengahan bulan kemarin. Dia cerita soal perkembangannya yang udah kayak versi extended cut dari tulisan kesehariannya di Tumblr. Cukup mencengangkan. Aku berharap semoga ending dari ceritanya itu membahagiakan.
Dia juga orang pertama yang aku telpon pas aku jatoh dari motor beberapa bulan yang lalu. Aku, dia, dan Darma pernah bikin obrolan di Blackberry Messenger. Dalam rangka aku curhat soal pacar (yang sekarang udah jadi HUHUHUHUHU MANTAN), pas awal tahun 2016 kemarin. Holyshit, pas ngetik tadi aku baru sadar kalau aku dulu sering ngerepotin Wulan. Semoga itu bukan alasan Wulan jadi jarang aktifin paket data sekarang. Huhuhuhu.
Kalau Darma, juga jadi termasuk orang yang aku repotin sih. Direpotinnya mungkin melebihi Yoga dan Wulan kali, ya. Soalnya orangnya pasrahan, anjir. Dibilang sabar juga nggak tepat sih. Oke, memang pasrahan. Dimarah-marahin pas aku lagi PMS mau-mau aja, dikatain sama Yoga dan Wulan ya terima-terima aja, dipanggil "Bang Darma" sama Robby iya-iya aja. Padahal itu kan nggak sesuai sama dia. Harusnya dia itu dipanggil "Om Darma". Dia yang paling tua di WIRDY anjir. Tuaaaaaa.
Tapi heran deh. Dia yang paling tua di antara kami (24 tahun, sodara-sodara!), tapi nggak ngemong. Sang penggagas yang malah ngemongin kami. Ya... siapa lagi kalau bukan Yoga.
Cuman kalau dari segi muka, Robby yang lebih layak dibilang pengemong gitu sih. Robby ini kayak mas-mas yang pembawaannya cool dan sabar. Ya walaupun sebenarnya dia paling muda di WIRDY dan lebih pantas dibilang adek-adek penyabar. Ya gitu, kalau modal muka pengemong, umur diemong.
Bisa dibilang, Robby mewujudkan mimpiku, yaitu pengen punya adek cowok. Sumpaaaah aku terobsesi banget punya adek cowok. Kayaknya seru deh bisa berantem-berantem lucuk sama saudara laki-laki. Cuman kalau di grup, aku nggak pernah sih berantem-berantem lucuk sama dia. Palingan nge-bully keplayboyannya dia yang baru terungkap setelah berbulan-bulan gabung di WIRDY.
"Gue ganti pacar setiap pergantian tahun ajaran baru."
Kira-kira begitu kalimat yang dilontarkan Robby sang titisan Zarry Hendrik, ketika mengungkapkan jati dirinya di grup Whatsapp.
Bangsat. Setelah menipu kita semua dengan muka mahasiswa-semester-limanya, terus berani-beraninya dia ngebangun citra anak baik-baik taunya dia itu playboy kelas Gemini.
BANGSAT BENEEEEEEER.
Aku jadi ingat Louis Tomlinson, salah satu personil One Direction. Mukanya menurutku paling polos di antara yang lain. Tapi ternyata dia udah jadi bapak dari satu anak, di luar pernikahan. Waaaw. Jangan-jangan masa depan Robby begitu juga?
Tapi sekali lagi. Kami bukan One Direction. Kami bukan boyband sukses banyak penggemar yang memutuskan buat nggak barengan lagi. Memutuskan buat solo karir, menekuni jalan masing-masing, jalan yang "Gue banget," jadinya nggak bilang "Ini bukan jalan gue."
Kami bukan One Direction. Kami nggak (bakal) bubar.
Semoga.
Btw, selamat dua tahun buat WIRDY. Ini aku ngetiknya senyam-senyum. Berasa lagi ngucapin happy anniversary ke pacar.
Semoga.
Btw, selamat dua tahun buat WIRDY. Ini aku ngetiknya senyam-senyum. Berasa lagi ngucapin happy anniversary ke pacar.