Butuh waktu dua tahun untuk menunggu Kingsman: The Golden Circle, sekuel Kingsman: The Secret Service, tayang di bioskop kesayangan. Dulu aku pikir Kingsman: The Secret Service itu film kolosal karena judulnya bawa-bawa kata "king". Anjir bego banget. Ditambah lagi dulu nontonnya nggak sengaja. Gara-gara The Boy Next Door, filmnya Jennifer Lopez, udah nggak tayang lagi. Pernah aku ceritakan di tulisan INI.
Satu yang bikin aku nggak habis pikir, bisa-bisanya waktu itu aku ngebet mau nonton The Boy Next Door. Padahal yang seru dari film itu cuman pas Ryan Guzman memberdayakan bibirnya sendiri buat ngubek-ngubek area perut dan sekitarnya J-Lo.
Kalau nonton Kingsman: The Golden Circle ini mah sengaja. Aku jatuh cinta berat sama agen Kingsman. Agen rahasia yang ceria sekaligus berkelas, serta stylish. Seorang bad boy bernama Eggsy (Taron Egerton) yang diremehkan dan dianggap suka cari ribut doang, ternyata punya potensi buat membasmi kejahatan. Aku juga jatuh cinta Harry Hart alias Galahad yang diperankan Om Colin Firth. Agen yang rendah hati. Dialog, “A gentleman's name should appear in the newspaper only three times: When he's born, when he marries, and when he dies,” menunjukkan tawadhu-nya seorang agen Kingsman.
Aku nungguin dan berharap banyak sama sekuelnya. Makanya ngebet buat nonton di hari pertama sampai nyeret-nyeret Rina dan Kak Ira buat nemenin aku nonton. Padahal si Rina belum nonton Kingsman yang pertama.
Aku nungguin dan berharap banyak sama sekuelnya. Makanya ngebet buat nonton di hari pertama sampai nyeret-nyeret Rina dan Kak Ira buat nemenin aku nonton. Padahal si Rina belum nonton Kingsman yang pertama.
Tapi harapan nggak berjalan seiring dengan kenyataan. Walaupun sebenarnya filmnya memuaskan. Walaupun aku senyam-senyum bahagia pas habis nontonnya. Walaupun jokes di film ini nggak ngecewain kayak jokes-jokes sok lucunya selebtwit yang hobi berseliweran di timeline. Cuman, aku ngerasa kalau Kingsman baiknya nggak usah ada sekuelnya lagi aja deh.
Oh iya, judul ini terinspirasi dari twit-nya Mas Paskalis Damar.
Oh iya, judul ini terinspirasi dari twit-nya Mas Paskalis Damar.
Aku setuju dengan pemikiran Mas Pas (sok akrab beeet daaah) dan punya alasan tersendiri kenapa aku nggak pengen Kingsman ada sekuelnya lagi. Alasan yang bukan berarti Kingsman: The Golden Circle ini jeleknya nggak bisa dijaga. Tapi karena.....
Ah, baiknya aku tulis soal cerita filmnya ya.
Kingsman: The Golden Circle membawa kita ke kehidupan sentosa dan makmurnya Eggsy. Dia tinggal di rumah peninggalan Harry, makin getol berpenampilan necis, dan berkomitmen serius dengan Tilde (Hanna Alstrom). Sampai akhirnya seseorang mengacaukan ketenangan hidup Eggsy dan juga Kingsman. Orang bajingak itu adalah Charlie (Edward Holcroft), mantan finalis Kingsman yang dulunya tereliminasi di tiga besar. Atau kalau dalam istilah di Dangdut Academy, tersenggol. Sekarang dia meniti karir sebagai antek-antek seorang ratu narkoba bernama Poppy Adams (Julliane Moore).
Sebagai antek-antek, Charlie diberi tangan bionik canggih yang selain untuk menggantikan peranan tangan kanan (atau kiri, ya?)-nya yang patah, juga untuk meretas sistem Kingsman dan meng-hack data-datanya. Cukup beberapa kali sentuhan dengan kekuatan seolah sepuluh tangan, dan.... BOOOOOM! Markas Kingsman dan rumah para agen Kingsman luluh lantak ibarat Hiroshima dan Nagasaki yang dibom. Tangan bionik ciptaan Poppy mantap shol.
Melihat kecanggihan itu, aku jadi curiga kalau Poppy adalah salah satu ahli bedah dari University College London. Ahli bedah yang berhasil membantu Mohammed Abad, lelaki yang kehilangan penisnya sejak umur 6 tahun dan akhirnya bisa ena-ena karena kehadiran penis bionik.
Sebagai antek-antek, Charlie diberi tangan bionik canggih yang selain untuk menggantikan peranan tangan kanan (atau kiri, ya?)-nya yang patah, juga untuk meretas sistem Kingsman dan meng-hack data-datanya. Cukup beberapa kali sentuhan dengan kekuatan seolah sepuluh tangan, dan.... BOOOOOM! Markas Kingsman dan rumah para agen Kingsman luluh lantak ibarat Hiroshima dan Nagasaki yang dibom. Tangan bionik ciptaan Poppy mantap shol.
Melihat kecanggihan itu, aku jadi curiga kalau Poppy adalah salah satu ahli bedah dari University College London. Ahli bedah yang berhasil membantu Mohammed Abad, lelaki yang kehilangan penisnya sejak umur 6 tahun dan akhirnya bisa ena-ena karena kehadiran penis bionik.
"Titit bioniknya tokcer, bosque!" |
Malapetaka yang dialami Kingsman, membuat dia dan Merlin (Mark Strong) memutuskan buat hijrah dari Inggris ke Amerika. Di sana mereka bertemu dengan Tequila (Channing Tatum), Whiskey (Pedro Pascal), dan Ginger (Halle Berry). Orang-orang di balik Statesman, agen rahasia berkedok usaha miras. Saudaraan, sepupuan, atau apalah itu sama Kingsman. Udah kayak JKT48 dan AKB48.
Kingsman dan Statesman pun bersatu padu melawan Poppy yang berambisi menguasai dunia dan seisinya dengan narkoba yang dia produksi besar-besaran itu. Bukan cuma itu, Eggsy dihadapkan dengan 'kebangkitan' Harry dari kematian. Cukup mengguncang kondisi psikisnya Eggsy. Ditambah dengan banyak masalah lainnya.
Mungkin karena banyak masalah, makanya ada perubahan di wajahnya Eggsy. Perubahan yang bikin aku spontan nyeletuk,
“Anjir. Kok Eggsy mukanya jadi tua?”
Reaksiku pas adegan pembuka filmnya. Sementara Yogaesce terpukau sama taksi di film itu karena kayak taksi di fake taxi, aku malah shock sama penuaan dininya Taron Egerton. Huhuhuhu. Aku shock sumpah. Dia tetap ganteng, tetap klimis, tetap lincah, tapi aku ngerasa wajahnya nggak selucuk waktu di Kingsman: The Secret Service. Aura baby face-nya mendadak hilang. Entah apa yang bikin dia keliatan tua. Padahal film kedua dan film pertama cuma berjarak dua tahun. Aku mikirnya sih mungkin karena aku duduknya di depan, makanya mataku mendadak halu. Atau karena mataku kelelahan habis berkutat sama kerjaan di kantor.
Tapi sepanjangan filmnya berlangsung, mukanya Taron Egerton KONSISTEN TUANYA ANJIR.
Kalau dari foto tetap baby face sih. |
Ngeliat perubahan wajah Eggsy yang begitu pesat, waktu itu aku jadi engas menantikan kejutan apa lagi yang bakal disajikan sama Kingsman: The Golden Circle. Ternyata...... ternyata..... ternyata.....
NGGAK ADA. HUHUHUHUHU.
Aku bosan sama formulanya. Alur kejahatannya sama, visi dan misinya nyaris sama. Tinggal diubah sana-sini. Mulai dari jenis kelamin, motif kejahatan, modus operandi, sampai dampak buruknya. Huhuhuhu. Sebelum nonton filmnya, aku memang ada baca review kalau modus operandi villain di Kingsman: The Golden Circle nggak beda jauh sama villain di Kingsman: The Secret Service. Aku siap kalau bakal ngerasa filmnya jadi mudah ketebak alurnya. Valentine (Samuel L. Jackson), villain di Kingsman: The Secret Service, pake cara menanamkan implan di leher. Aku jadi mikir kalau jangan-jangan Poppy Adams nanamin implan juga. Nanamin implan di payudara gitu kek.
Tapi ternyata bukan.
Entah aku harus senang atau sedih.
Huaaaah. Yang jelas aku ngerasa bosan. Nggak ada kejutan lagi gitu. Dari segi karakter villain juga rada ngebosenin tapi anehnya juga bikin aku puas. Valentine itu villain yang swag dan unik. Suka bunuh orang tapi liat darah aja muntah. Karakternya Poppy Adams nggak kalah unik dibandingkan Valentine. Kelihatan berkelakuan baik dan berbudi pekerti, eh taunya bangsat.
Aku bosan sama formulanya. Alur kejahatannya sama, visi dan misinya nyaris sama. Tinggal diubah sana-sini. Mulai dari jenis kelamin, motif kejahatan, modus operandi, sampai dampak buruknya. Huhuhuhu. Sebelum nonton filmnya, aku memang ada baca review kalau modus operandi villain di Kingsman: The Golden Circle nggak beda jauh sama villain di Kingsman: The Secret Service. Aku siap kalau bakal ngerasa filmnya jadi mudah ketebak alurnya. Valentine (Samuel L. Jackson), villain di Kingsman: The Secret Service, pake cara menanamkan implan di leher. Aku jadi mikir kalau jangan-jangan Poppy Adams nanamin implan juga. Nanamin implan di payudara gitu kek.
Tapi ternyata bukan.
Entah aku harus senang atau sedih.
Huaaaah. Yang jelas aku ngerasa bosan. Nggak ada kejutan lagi gitu. Dari segi karakter villain juga rada ngebosenin tapi anehnya juga bikin aku puas. Valentine itu villain yang swag dan unik. Suka bunuh orang tapi liat darah aja muntah. Karakternya Poppy Adams nggak kalah unik dibandingkan Valentine. Kelihatan berkelakuan baik dan berbudi pekerti, eh taunya bangsat.
Valentine suka berpenampilan ala rapper tahun '90-an dengan kalung rantai, topi, dan jaket. Sementara Poppy seolah kerasukan sutradara music video-nya California Gurls-nya Katy Perry (aku kepikiran gini gara-gara baca review-nya Mas Pas hehehe) dan M.I.L.F-nya Fergie dalam mendesain kerajaan narkobanya. Disebutnya nama Iggy Azalea di Kingsman: The Secret Service dan kehadiran Elton John di Kingsman: The Golden Circle makin menambah kemiripan Valentine dan Poppy. Sama-sama 'berurusan' dengan penyanyi.
Oh iya, ngeliat Charlie dengan penis, eh tangan bioniknya, aku jadi ingat Gazelle (Sofia Boutella) yang dengan kaki pedangnya. Gazelle ini pacarnya Valentine. Aku jadi mikir kalau Valentine dan Poppy ini sama-sama pemerhati kaum penyandang disabilitas. Mereka memberdayakan kaum tersebut dengan ngejadiin mereka sebagai antek yang bermodalkan alat bantu canggih di tubuh.
Resepsionis hotel |
Ditambah lagi, Kingsman: The Golden Circle menurutku kurang keji dibandingkan sama Kingsman: The Secret Service. Badan kebelah jadi dua sama si kaki pedang, adegan pembantaian di gereja, dan ledakan warna warni kayak kembang api di malam tahun baru terlihat di Tepian Mahakam, jadi hal yang nggak mungkin terlupakan dari Kingsman: The Secret Service.
Begitu juga dengan lagu-lagunya. Di Kingsman, musik seolah mempengaruhi banget. Taik banget musiknya. Adegan bunuh-bunuhan mosok pake lagu yang happy. Nggak nyambung sama adegannya, anjir. Tapi justru itu yang bikin Kingsman jadi mudah disukai. Lagu Give It Up-nya KC di Kingsman: The Secret Service itu bangsat bener.
Nah kalau di Kingsman: The Golden Circle, yang nampol kayaknya.... cuman Annie's Song-nya John Denver. Jiwa hopeless romance bangkeku seketika bangkit pas lagu itu mengalun. AAAAAAAK PENGEN PUNYA PACAR KAYAK EGGSY! Aku udah kayak dedek-dedek gemas yang kasmaran blingsatan sama lagu Akad-nya Payung Teduh.
Hal-hal di atas nyatanya nggak mengurangi rasa senangku pas nonton filmnya. Aku nggak kecewa sama Kingsman: The Golden Circle. Seperti cinta versi Agnes Monica, senjata-senjata futuristik Kingsman juga kadang-kadang tak ada logika. Di sekuel Kingsman ini, senjata-senjatanya makin menerobos batas akal sehat. Senjata berkedok koper, bolpoin, dan... kondom jari. Senjata yang terakhir bikin ngakak keras sih. Mengobati kekecewaanku karena ternyata nggak ada implan payudara.
Ngakak kerasku juga disponsori oleh jokes-jokes bajingak mereka. Dialog-dialog mereka bikin aku ngakak parah sambil pengen nampolin mereka satu persatu. Lebih lucu daripada film pertamanya. Taik. Adegan ikonik “Manners maketh man,” nongol lagi di film ini. Kalimat ikonik yang diiringi dengan gerakan mengunci pintu bar seolah mengunci ingatan kita akan Harry. Bikin kita mikir adegan itu nggak bisa lepas dari Harry. TAPI JADINYA MALAH LUCU HAHAHAHAHAHAK.
Ada satu adegan di Kingsman: The Golden Circle yang ngingatin sama music video musisi luar. Kalau di IT aku jadi ingat Fuckin Perfect-nya P!nk pas liat Beverly potong rambutnya jadi pendek, dan ingat music video-nya Lady Gaga Bad Romance pas liat Pennywise keluar dari peti mati, liat Harry aku jadi ingat Look What You’ve Made Me Do-nya Taylor Swift. Ngeliat Harry yang seolah bereinkarnasi itu, aku bawaannya pengen ngomong,
“I’m sorry. The old Harry can’t come to the phone right now. Why?‘Cause he’s dead.”
Harry kasihan bener. Bikin sedih sekaligus bikin ngakak. Walaupun porsinya dia lebih sedikit daripada yang Kingsman film pertama, tapi dia tetap aja jadi pencuri perhatian. Ada satu adegan yang lumayan emosional dan itu bikin para penonton di dalam teater pada tepuk tangan. Gils. Terus... karena mukanya Eggsy keliatan tua, jadi sekalian aja deh kali ini aku suka yang tua. Aku jadi suka berat sama Harry! Om-om idaman banget. Tipe-tipe gadun yang ngemong dan legowo.
Endorse Gillete pencukur |
Yang bikin ngakaknya juga..... Entah kenapa kalau dengar Channing Tatum dengan nama Tequila, itu menimbulkan reflek tawa. Setiap nama Tequila disebut, aku dan Kak Ira lirik-lirikan sambil ngikik. Perasaan itu nama nggak koboy banget dah. Nggak tau kenapa lucu aja HAHAHAHA. Kehadiran Elton John juga bikin ngakak. Paraaaaaaaah. Lucunya, Channing Tatum kalah dalam porsi adegan sama Elton John. Padahal Channing Tatum namanya ada di poster terus ada di trailer juga ya, nggak kayak Elton John. Mhuahaha.
Selain dapat ngakak yang berlebih daripada pas nonton film pertamanya, aku juga dapat porsi pesan moral dan drama yang bikin patah hati dari sekuelnya ini. Bahayanya narkoba yang diperjualbelikan, diproduksi besar-besaran sama Poppy, bikin aku mikir kalau narkoba itu memang nggak ada bagus-bagusnya. Kingsman: The Golden Circle jadi semacam versi panjang nan kreatif dari iklan layanan masyarakat BNN (Badan Narkotika Nasional). Narkoba adalah perusak generasi muda, coy!
Sumber: Yogaeskrim |
Terus Eggsy masih dengan kebiasaannya yang suka ngomong “Fuck” dengan aksen British. Bikin aku ngikik geli. Perpaduan antara umpatan kasar dan citra cowok Inggris yang identik dengan sopan santun penuh etika dalam berbicara itu lucu. Tapi memang, pesona bad boy-nya Eggsy ini kental sih. Beda sama Louis Tomlinson yang nyanyiin lirik, “You fuck me up,” di lagu Back To You. Ngerasa aneh karena citra yang selama ini dia tampilkan di One Direction itu ya cowok British baik-baik.
Tapi di Kingsman: The Golden Circle, Eggsy kelihatan lebih melankolis. Berhati lembut, kalau kata Mas Rasyid Harry. Ululululu. Aku ngerasa ikut sedih, bahkan patah hati ngeliat matanya Eggsy yang berkaca-kaca pas mengenang saat-saat indah bersama Harry.
Tapi di Kingsman: The Golden Circle, Eggsy kelihatan lebih melankolis. Berhati lembut, kalau kata Mas Rasyid Harry. Ululululu. Aku ngerasa ikut sedih, bahkan patah hati ngeliat matanya Eggsy yang berkaca-kaca pas mengenang saat-saat indah bersama Harry.
Aku juga ngerasa sedih pas Ginger memuncratkan curahan hatinya selama jadi a gadget woman dan dia pengen lebih dari sekedar itu.
Yang paling bikin patah hatinya lagi..... AAAAAAAAAAAAAAAAK AKU SAMPE NANGIS ANJIR. SEDIIIIH. NGGAK RELAAAAAAAA. AKU NANGIS SESENGGUKAN PARAH DAN JEJERITAN NGGAK IKHLAS PAS ADEGAN KAYAK BOM BUNUH DIRI MUNCUL. BENER-BENER BIKIN AKU PATAH HATI. HUHUHUHUHUHUHUHUHU.
Adegan yang bikin aku nggak pengen Kingsman ada sekuelnya lagi. Bukan karena (sekali lagi) filmnya ngecewain, tapi karena aku nggak mau sepatah hati itu lagi. Walaupun kayaknya bakal ada Kingsman yang ketiga sih. Huuufh.
Entah ini perasaan sesaat atau selamanya, yang jelas aku nggak mau kalau Kingsman ada sekuelnya lagi. Aku ngerasa Kingsman mengikat emosiku terlalu kuat sama tokoh-tokoh yang ada di dalamnya. Bikin aku nggak rela ada tokoh yang mati lagi. Nggak rela.
Sama aja kayak pacaran, terus putus, dan nggak mau balikan. Nggak mau ada sekuelnya hubungan itu lagi.
Yang paling bikin patah hatinya lagi..... AAAAAAAAAAAAAAAAK AKU SAMPE NANGIS ANJIR. SEDIIIIH. NGGAK RELAAAAAAAA. AKU NANGIS SESENGGUKAN PARAH DAN JEJERITAN NGGAK IKHLAS PAS ADEGAN KAYAK BOM BUNUH DIRI MUNCUL. BENER-BENER BIKIN AKU PATAH HATI. HUHUHUHUHUHUHUHUHU.
Adegan yang bikin aku nggak pengen Kingsman ada sekuelnya lagi. Bukan karena (sekali lagi) filmnya ngecewain, tapi karena aku nggak mau sepatah hati itu lagi. Walaupun kayaknya bakal ada Kingsman yang ketiga sih. Huuufh.
Entah ini perasaan sesaat atau selamanya, yang jelas aku nggak mau kalau Kingsman ada sekuelnya lagi. Aku ngerasa Kingsman mengikat emosiku terlalu kuat sama tokoh-tokoh yang ada di dalamnya. Bikin aku nggak rela ada tokoh yang mati lagi. Nggak rela.
Sama aja kayak pacaran, terus putus, dan nggak mau balikan. Nggak mau ada sekuelnya hubungan itu lagi.