Entah gimana orang lain, tapi kalau aku sendiri punya banyak alasan kenapa nonton Okja. Film yang dirilis di layanan streaming Netflix dan sempat menimbulkan kontroversi di Festival Film Cannes 2017.
Alasanku nonton Okja yaitu:
1. Karena ada Paul Dano
2. Karena ada Paul Dano
3. Karena ada Paul Dano
4. Karena ada Paul Dano
5. Karena ada Pa....
HEHEHEHEHE.
Ya emang semata-mata karena dia sih. Aku kangen pengen nonton film yang ada dianya lagi. Aktor dengan tatapan mata bersahabatnya itu kalau main film, filmnya yang nggak biasa. Contohnya yaitu Swiss Army Man. Nontonin trailer Okja, bikin aku mikir kalau film Paul Dano yang satu ini nggak kalah aneh-aneh mengharukan. Tentang perjuangan seorang anak perempuan yang berpetualang mencari binatang kesayangannya dan membawanya pulang. Drama antara manusia dan hewan. Huaaaaa! Aneh-aneh mengharukan adalah kesukaaanku! Jadi ya, walaupun Paul Dano nggak jadi pemeran utama, niatku buat nonton film yang disutradarai Bong Joon-Ho ini tetap aku wujudkan.
Tulisannya warna pink. Lucuk. |
Langsung aja, jadi Okja ini genre-nya drama fiksi ilmiah petualangan hmmm hmm satir kalau boleh aku boleh nambahin.
Kita sebagai penonton dipertemukan dengan Lucy Mirando (Tilda Swinton), CEO Mirando Corp. Dalam rangka menanggulangi krisis pangan dunia (baca: melihat peluang bisnis), Lucy membuat terobosan baru di bidang makanan bertajuk babi-berukuran-super-yang-sehat-lezat-berkualitas-tinggi yang untuk pencapaiannya butuh waktu selama sepuluh tahun. Dengan terobosan baru itu, Lucy mampu menghapus jejak prestasi buruk perusahaan yang sebelumnya diukir Ayahnya dan saudara kembarnya, Nancy Mirando. Dia mampu mempromosikan dan membuat citra baik sehingga para investor percaya padanya. Mungkin di mata mereka, Lucy itu udah kayak Ibu Susi Pudjiastuti yang menggalakkan gerakan makan-ikan-supaya-pintar.
Tapi di balik bisnis besar itu ada cara kotor. Yaitu dengan melakukan sandiwara pangan. Babi-berukuran-super-yang-sehat-lezat-berkualitas-tinggi itu adalah babi hasil rekayasa genetika (dan sebenarnya aku baru tau njir kalau babi hasil rekayasa genetika itu serem yak bisa bikin alergi, dan emang ada gitu orang yang nggak cemas duluan kalau makan makanan yang nggak ‘alami’ gitu?), dan karena itu dibuatlah skenario kalau babi-babi calon bahan pangan itu diternakkan oleh para peternak di 26 negara pilihan. Salah satunya adalah Korea. Didampingi Dr. Johnny Wilcox (Jake Gyllenhaal) yang agak-agak autis kelakuannya, Lucy melancarkan sandiwara pangannya.
Ceria kayak MC ulang tahun di KFC |
Sepuluh tahun kemudian, kita dibawa ke kehidupan seorang kakek dan cucunya bernama Mija (Seo-Hyeon Ahn). Mereka adalah pemain sandiwara pangan yang didalangi Lucy. Seperti kedelai hitam bahan dasar kecap Bango yang diberi nama Malika, babi super mereka juga diberi nama, yaitu Okja. Dan Okja juga dibesarkan sepenuh hati seperti anak sendiri.
Hubungan Mija dan Okja sangat harmonis. Mija nggak perlu melamar Okja sebagai sahabat sejatinya layaknya Awkarin melamar Sarah Gibson. Kita bisa merasakan aura persahabatan dari cara mereka berinteraksi. Persahabatan yang erat dan hangat antara anak perempuan lucuk dan babi super yang gemesinnya kayak boneka babi gede pemberian mantan.
Main di hutan. |
Sampai akhirnya tim audit Miranda Corp alias Dr. Johnny Wilcox dkk pun datang ke tempat tinggal Mija untuk menjemput Okja, yang memenuhi syarat sebagai babi super terbaik. Sandiwara pangan itu berlanjut ke festival babi super. Okja dibawa pergi dari desa ke kota. Bahkan ke luar negeri. Okja go international. Alias setelah Okja dipamerkan di festival, beliau (atau dia? Atau apa? Aaarrrgh) bakal diproduksi jadi olahan babi sehat lezat berkualitas tinggi dalam jumlah besar-besaran bersama babi-babi super lainnya.
Mija yang udah terlanjur sayang sama Okja jelas nggak terima hal itu terjadi. Dengan keteguhan hatinya, dia memulai petualangan mendapatkan Okja kembali. Di tengah petualangannya itu, dia bertemu dengan Jay (PAUL DANO MY LOVE AAAAAK!!!), ketua Animal Liberation Front atau kalau diartikan jadi Front Pembebasan Hewan. Jay dan para anggotanya yang terdiri dari Red (Lily Collins), K (Steven Yeun), Silver (Devon Bostick, sekilas mirip sama Zayn Malik btw), dan Blond (Daniel Henshall), saat itu juga sedang dalam misi menyelamatkan babi-babi super. Mija dan Front Pembebasan Hewan ternyata satu tujuan seiya sekata.
Dan pertemuan mereka melahirkan misi mengungkap kebusukan Mirando Corp supaya sandiwara pangan itu terbongkar. Misi yang dijalankan kurang lebih udah kayak Reportase Investigasi mengungkap rumah makan yang berjualan bakso tikus.
Dan seterusnya muncul adegan demi adegan yang menegangkan, menyentuh, dan manis, kalau kata Alanwari.
Oh iya, adik kecilku selain Robby Haryanto itu juga bilang kalau Front Pembebasan Hewan lebih berfaedah daripada Front Pembela Islam. Hahaha. Jahat. Aku ngakak! Aku nggak kepikiran sampe ke ke situ. Kepikiran kalau FPH lebih dari FPI boom!
Mungkin karena yang aku pikirkan itu cuma Paul Dano. Lagi-lagi aktingnya keren. Bajingseng! Aktingnya sebagai Jay bikin meleleh. Aku suka dedikasinya yang tinggi sebagai anggota kelompok pecinta hewan. Aku suka cara dia bernegosiasi sama Mija tentang misi keren itu. Aku suka tatapan ramahnya. Aku suka suaranya yang kalem-kalem berkarakter setiap dia ngomong.
Dia ngebuat karakter Jay jadi orang yang peduli dan sayang banget terhadap sesama makhluk hidup. Jay alias Paul Dano mampu menyampaikan pesan yang terkandung dalam film ini. Paul Dano hebat! Jay nggak kalah ngegemesin daripada Okja!
Tatapan matanya itu lho gini aja dia gemesin!!!!! |
Eh. Tapi nggak cuma Paul Dano sih yang mampu menyampaikan pesan positif dari Okja. Karena pemain lain juga bagus-bagus aktingnya. Dan nggak cuma karakter Jay yang ngegemesin. Seo-Hyeon Ahn jelas bagus dengan akting powerful-nya sebagai anak perempuan yang menggemaskan, keras kepala, dan nekat. Dia nggak peduli apapun selain ingin bersatu kembali sama Okja. Ini sedihnya mirip-mirip kayak Hatchiko, di mana Hatchiko cuma mau lihat majikannya pulang. Mija cuma mau Okja. Okja juga cuma mau Mija.
TAEK. NULIS GITU AJA AKU SEKARANG JADI NANGIS NJIR.
Ngomong-ngomong nangis, aku jadi ingat Red, yang diperankan Lily Collins. Karakter Red ternyata bukan cuma sebagai ‘pemanis’ layaknya lady companion bahenol yang menemani kumpulan mas-mas berkaraoke sampe pagi, mengingat dia satu-satunya perempuan di kumpulan itu. Dia tangguh dan ada satu scene yang nunjukkin kalau dia memang pecinta hewan sejati. Aku yang awalnya biasa aja, pas lihat ekspresinya dia, jadi ikutan ngerasa ngilu dan nangis sesenggukan.
Bukan cuma ngerasain itu, nonton Okja juga bikin aku ngerasa kesal. Aku kesal sama Tilda Swinton. Aktingnya emang keren sih. Terakhir lihat waktu beliau jadi guru spiritualnya Doctor Strange, eh sekarang jadi pebisnis. Tilda Swinton memerankan Lucy yang mampu mengubah imej perusahaan dari yang negatif jadi positif. Padahal mah tetap aja praktik perusahaannya jahat. Ditambah juga beliau memerankan kembaran Lucy, yaitu Nancy. Yang nggak peduli citranya bisa buruk di mata masyarakat. Nggak kayak Lucy yang panikan takut namanya jadi buruk.
Ada Jake Gyllenhaal sebagai Dr. Johnny Wilcox, yang pakaian dan tingkah lakunya rada ngeganggu kayak Raka di Insya Allah Sah. Sumpah, sempat bingung sih itu beneran Jake Gyllenhaal apa bukan. Habisnya tingkahnya aneh gitu. Mas Paskalis Damar bilang di review-nya kalau Dr. Johnny Wilcox itu pembawaannya kayak Borat di film Borat (dan aku mengiyakannya dengan keras!). Anjir. Aku bilangnya Dr Johnny itu kayak Raka. HAHAHA. Beda banget ya cara pandang cinephile yang wow sama yang jelata. Huhuhuhu.
Di saat aku setuju kalau Dr. Johnny itu mirip Borat, aku nggak setuju kalau ada yang bilang pesan yang dibawa Okja buat penonton adalah,
“Jadilah vegetarian demi masa depan yang lebih baiq!”
Aku setuju sama review Cinema Indonesia, yang bilang kalau Okja nggak ‘menghasut’ kita untuk jadi vegetarian. Okja nggak meminta belas kasihan kita dengan seolah-olah nanya,
“Udah nonton film ini terus serius kalian masih tega buat makan daging?”
Nggak membawa ceramah yang isinya kalau makan daging sama aja mendukung binatang untuk dijagal dengan cara semena-mena. Meskipun potongan rambut Mija dan Raka itu sama, tapi Mija nggak semenggurui itu.
TAEK LAH BAWA-BAWA INSYA ALLAH SAH LAGEEEEE.
Tuh kan. Potongan rambutnya mirip sama Mija. |
TAEK LAH BAWA-BAWA INSYA ALLAH SAH LAGEEEEE.
Intinya, Okja adalah sindiran kepada orang-orang keji di industri makanan. Okja membawa isu tentang kekerasan terhadap hewan. Tentang pengolahan makanan yang harusnya nggak menyiksa hewan itu sendiri.
Bersimpuh di sekujur tubuh Okja |
Kalau Okja di-remake Indonesia, mungkin babi supernya diganti jadi sapi super dan konfliknya berupa kebengisan di rumah jagal kali, ya. Tukang jagalnya nggak melaksanakan tata cara penyembelihan hewan sesuai syariat Islam. Misalnya tukang jagalnya nggak baca bismillah dulu sebelum menyembelih. Tayangnya pas hari raya Idul Adha. Saingan sama Warkop DKI Reborn: Part 2 yang katanya juga tayang sekitaran itu.
Okja memikul pesan dan sindiran berat, tapi disajikan dengan ringan, menyenangkan, mengharukan, dan ya itu, manis. Penonton Okja nggak harus pecinta binatang. Apalagi pecinta Paul Dano. Karena Paul Dano aktingnya bisa dinikmati siapa aja yuhuuu~
Dan ya, bisa dinikmati sama orang yang baperan kayak aku. Terlepas dari aku yang ngefans Paul Dano, aku menikmati Okja dengan pemikiran,
“Aku pengen diperjuangin kayak Okja yang diperjuangin sama Mija dan Front Pembebasan Hewan. Aku pengen ada orang yang keras kepala kayak Mija di hidupku. Aku pengen sama orang yang peduli kayak Jay. Okjay. OK Jay.”
Taik. OK Jay. Kayak OK Jek.
19 komentar
Untung saja dan semoga tidak ada film seperti ini di Indonesia. Hahaha...
BalasHapusWkakaka. Kalaupun ada kayaknya bakal diboikot sama FPI :(
HapusKalo genrenya sejenis ini bolehlah ikutan nonton. xD ngingtein ama action thailand yg gajahnya dicuri untuk dijadikan bahan makanan di restoran. di perjalanan menyelamatkan gajah, dia juga bertemu seseorang yg mau membantunya. Sama kayak Okja dan Mija, dia maunya cuma gajahnya balik, dan gajahnya mau sama-sama lagi ama dia.
BalasHapuskupikir kalo pilm ini diadaptasi ke Indonesia, si Malika tadi ituh yang meranin. Karena udah dirawat seperti anak sendiri, petani kedelainya nggak rela malika jadi bahan makanan. dalam menyelamatkan Malika, dia bertemu orang yg mau membantunya. tapi dengan syarat, menguasai ilmu ikhlas.
AYOOOK NONTON, HAW! Ini bebas dari romance-romance gitu koks. Kamu kan nggak minat sama yang romance-romance yak kecuali FTV yuhuuuu~
HapusWaaah. Nah sebenarnya Okja ini aku kira bukan babi super, tapi gajah.... pesek. Gajah tanpa belalai gitu. Eh taunya babi super yang mirip-mirip kuda nil. Itu judulnya apa? Aku gugling tadi ada nongol Ong Bak gitu. Jadi pengen nonton juga :D
Anjir. Hahaha. Iya sih, secara Malika udah terkenal ya. Mudah buat menggaet banyak calon penontonnya. Tapi... tapi... itu kenapa dah ada ilmu ikhlas? Apakah yang membantunya itu namanya Fandy, Haw? Terus judulnya Malika sudah dekat? Hmmmm....
Eh ini lucu juga tentang industri pangan. Hehehehe. Menarik gitu lho.
BalasHapusTentang ternak-ternakan, baru aja pulang dari kampung dapat cerita mbah-mbah sebelah rumah abis jualin ayamnya. Ayamnya cepet gede, katanya dikasih daun pepaya. Fyi aja sih siapa tau pembaca blog ini ada yang tertarik ternah ayam. :))
Kalau disuruh jadi vegetarian, saya tetep nolak, sih. Soalnya baru kenal daging pas udah umur 10-an. Dari dulu takut isu kalau-makan-hewan-nanti-hidup-lagi. Rese memang orang dewasa. :/
Iya filmnya satir gitu. Lucu-lucu nyindir terus mengharukan. Btw itu amu lagi kerasukan Agia, Rob? Ngomognya pake bio Agia gitu....
HapusHah? Daun pepaya? Anjir. Aku baru tau kalau ayam bisa makan dedaunan. Itu nggak sekalian dikasih makan daun katuk biar air susu ayam betinanya jadi lancar buat menyusui?
Ya semoga aja ada yang tertarik ternak ayam ya. Daripada ternak tuyul. Dosa.
OHAHAHAHAAHAHA. Jadi sebelum menginjak umur 10 tahun, kamu makan apa, Rob? Daun pepaya? Pantesan suka sama ayam kampus. Huahahahaha. HAHAHAHAAHA.
Okja bagus, tapi menurutku bukan yang terbaik dari Bong Joon Ho. Plot filmnya nggak beda jauh dengan film bertema hewan/kawan sejenis, walaupun tetap punya pesan penting di dalamnya.
BalasHapusOmong-omong, adegan paling bikin aku mewek itu pas K ngaku kalau dia bohong soal terjemahan ke kawan-kawannya. Di situ ekspresi Paul Dano total banget, menyiratkan kekecewaan mendalam persis kayak ekspresinya waktu tahu dia buta warna di Little Miss Sunshine (cuma nggak nangis aja).
Aku setuju kalau De. Johnny mirip Borat. Slenge'an! Haha
Anjir. Udah banyak nonton film-filmnya Bong Joon-Ho ya, Kang? Aku baru nonton yang Mother doang. Huhuhuhu. Yang Memories of Murder katanya bagus. Dan aku belum nonton. :(((
HapusNah iya! Aku juga suka adegan itu. Awalnya aja dia bilang nggak papa sama K, eh taunya K-nya dihajar. Btw asiiiik udah nonton Little Miss Sunshine deh L~
Bahahaha. Iya slengean gitu. Terus kumisnya juga mirip! HAHAHA.
Kirain pas nyebutin alasan Paul Dano diganti rahasia-rahasia-rahasia gitu. Ini film baru lagi, Cha? Sweet 20 aja belum sempet nonton. :(
BalasHapusGak tahu apa-apa soal babi, dan kok itu babinya gede banget dah cuma karena rekayasa genetika? Ibaratnya kayak sapi gelonggongan dan ayam suntikan gitu? :|
Pandji apa banget pakai rambut begituan. Hadeh. XD
Jay? Hmm, nama itu kayak nggak asing deh. Siapa, ya? Lu tau gak, Cha? Oh iya, gue baru inget. Tokoh Jay Gatsby di film "The Great Gatsby".
Babi super! Itu sih jawabannya sang junjungan, Yogs.
HapusIya film baru tapi nggak tayang di bioskop. Nonton Spider-Man aja kalau gitu, Bg Yoga. :v
Iya gede banget kan. Tujuannya sih buat mengatasi krisis pangan di seluruh dunia. Huhuhuhu.
Iya nggak asing banget, njir. Yaitu tokoh dari film barumu yuhuuu~
Pa pa-an itu babi aku pikir tadinya kuda nil #sekilas ngliat teaser covernya di indomovie xx1 hahahaaa
BalasHapusJadi ini film barat dg sutradara orang korea ya cha
Agaknya familymovie based on cerita persahabatan manusia dan dunia hewan dimunculin lagie setelah sekian lama punah (((PUNah))
Film genre ini biasanya ngandelin seri petualangan penyelamatan bin penggiringan publik buat terharu biru hahaaa
Dan yes, jadi pnasaran siapa itu paulo dano
Mbak Nita adalah orang yang ke 1.9835.0382 yang mengira Okja itu kuda nil! Selamat, Mbak Nit. Huehehehe.
HapusIyap bener bet. Kayak Hatchiko itu misalnya. Dan ya bagi yang rindu sama film begitu, rindunya terobati dengan nonton Okja~
Terharu biru. Bahasanya syahdu, Mbak Nit. :D
Yuks digoogling siapa diaaa~ Filmnya bagus-bagus lho Mbak yang ada dianyaaaa. Yuhuuuuu~
kalo babi segede itu kayaknya lebih baik masuk bonbin aja, lebi rame
BalasHapusHuahahaha. Jadi pusat perhatian terus sering diajakin buat foto bareng dan masuk di IG story banyak orang.
Hapuseh saya baru baca blognya seneng banget dari bahasa review-annya...
BalasHapusjadi pingin nonton filmnya.
Awalnya saya kira itu kudanil. ternyata babi. ugh. ah sudahlah.
makasih ka ya sudah jadi teman senyamsenyum gini blognya hahaha.
Eh aku baru baca komennya dan senang banget sama komennya...
HapusYuks ditonton. Satir yang menyenangkan sih menurutku. Iya sama, aku juga ngirain gitu. Bahkan awalnya banget ngirain itu gajah pesek nggak ada belalainya hahaha.
Huehehe. Makasih juga udah baca postingan ini! :D
Aku gak mau diperjuangin. Aku cumak mau dihalalin :(
BalasHapusDiperjuanginnya pake dihalalin ya, Beb. Depan penghulu. Ku juga mau kalau begitu :(
HapusSo nice this information to us....
BalasHapusdon't Forget Visit Our Cinema on
Nonton Movie
Nonton Film Online
Bioskop Online
Ganool Movie
[url=http://www.nonton33.org]Nonton Movie[/url]
[url=http://www.nonton33.org]Nonton Film Online [/url]
[url=http://www.nonton33.org]Bioskop Online[/url]
[url=http://www.nonton33.org]Ganool Movie[/url]