Ditinggal Annie Hall, Alvy Singer Kena Kualat Itu...
- 02.39
- By Icha Hairunnisa
- 30 Comments
Yak, dari judul postingan ini, aku kayak ngasih spoiler ke pembaca atas film Annie Hall. Film yang yang mau aku review baperin kali ini. Iya nggak sih?
Tapi sebenarnya nggak juga sih. Karena di awal film, kita yang nonton udah dikasih tau sama Alvy Singer, pemeran utamanya, kalau dia pernah menjalin hubungan dengan seorang wanita bernama Annie Hall namun sayangnya hubungan itu berakhir.
Bukan poster official, tapi jadi favorit. Sumber: SINI |
Sekedar informasi, (tolong kata-kata tadi dibaca dengan logat sunda-nya Agia Aprilian), Annie Hall adalah film yang I love but hate at the same time, selain film (500) Days of Summer.
Film horror. Sumber: SINI |
Untuk (500) Days of Summer, kayaknya semua orang di dunia ini pada benci sekaligus cinta sama film bajingseng satu itu. Bahkan untuk mengungkapkan kebencian sekaligus kecintaannya, Yogaesce sampe menganggap (500) Days of Summer itu genre-nya bukan romantic-comedy, tapi thriller-slasher. Aku sendiri nganggap kalau (500) Days of Summer adalah film horror. Serem kan, kalau ada orang kayak Summer, yang ngedeketin kita, bilang suka sama kita, kitanya nyaman, trus nyoba berbagai gaya berdasarkan referensi film Jan Dara kayak missionary dan gaya anal (menyebut itu sebagai doggy style rasanya tidak estetik) bersama-sama.
Eh pas kita tanya kita dan dia ini apa, dia ngejawab nggak ada apa-apa. Kita sedih, kita kecewa, kita pengen pergi aja, trus dengan polosnya dia bilang yang kira-kira kayak yang dibilang Summer,
“Tom, don’t go! You’re still my bestfriend!”
MY BESTFRIEND, NJIR. BESTFRIEEEEEND. BESTFRIEND PALKONLU RENGAT!
Horror abis.
Tapi aku juga cinta sama film ini. Ya karena ceritanya bagus, soundtrack-nya ciamik, dan para pemainnya keren. Film ini bikin aku jatuh cinta sama Joseph Gordon-Levitt, dan berimpian ingin punya suami bermata sipit seperti matanya. Agar mata sang suami jadi pemandangan yang indah saat kami berdua lagi pillowtalk. Halah. Cuman ya itu sih, aku kesal sekesal-kesalnya sama karakter Summer.
Dan rasa kesalku itu aku rasain lagi pas nonton Annie Hall.
Poster versi ini lucu, ya! Annie-nya kayak mau pergi ke mana gitu. Kayak mau kantor pos dulu. Sumber: SINI |
Sebenarnya Alvy Singer itu bukan tokoh antagonis sih. Ya, kayak Summer juga yang sebenarnya bukan tokoh antagonis. Tapi gimana ya, ada hal-hal yang bikin aku kesal sama dia, sekesal aku sama Summer.
Well, Annie Hall adalah film keluaran tahun 1977. Film lawas gitu. Tahun ’70-an bajingak! Agak ragu juga pas nontonnya karena takut ngerasa bosan atau ngerasa serem, karena siapa tau pemainnya udah ada yang meninggal. Kan serem njir, nonton film orang mati. Tapi mengingat fakta kalau aku tau film ini dari blognya Tommy, dan biasanya film-film dari blognya nggak pernah mengecewakan, yaudah... takis! Lagian Movfreak juga ada bilang kalau nonton Annie Hall itu seperti ‘berkenalan’ dengan kakak dari (500) Days of Summer. Sip sudah~
Annie Hall ini kayak film-filmnya Raditya Dika, di mana Raditya Dika jadi pemeran utama sekaligus jadi sutradara. Woody Allen sebagai sutradara di film ini sekaligus jadi pemeran utamanya. Eh enggak deng. Raditya Dika yang kayak Woody Allen. Secara Woody Allen adalah idolanya Raditya Dika.
Film yang meraih untung sebesar $38.000.000 (bukan $3800. Ini Woody Allen, brother!) ini bercerita tentang Alvy Singer (Woody Allen) seorang komika tukang curhat dan penggerutu yang mencoba menebak-nebak, menganalisa, dan mencari tau penyebab dia dan sang pacar, Annie Hall (diperankan oleh Diane Keaton aaaaah aku suka banget!) bisa berakhir.
Lagi nontonin pasangan mesum di semak-semak. Sumber: SINI |
Nonton Annie Hall ini kayak lagi baca buku diary-nya Alvy. Mungkin kalau blognya Yoga Akbar difilmkan, bakal jadi film kayak gini kali, ya. Habisnya, Alvy di sini curhat banget. Tentunya dengan pembawaan yang nggak melankolis mengingat ini film romantic-comedy. Apalagi ada adegan-adegan di mana Alvy ngomong ke kamera, ngomong sama penonton, yang dikenal dengan istilah breaking the fourth wall. Hal itu ngingatin aku sama Deadpool yang juga cerewet dan sering ngomong ke kamera.
Mau nge-vlog. Sumber: SINI |
Yang bikin film ini kerasa curhatan banget adalah karena adegan demi adegannya benar-benar dari sudut pandangnya Alvy, sudut pandang cowok. Ya, mirip kayak Tom Hansen di (500) Days of Summer. Tapi kalau Tom ‘disetir’ sama narator gitu, sedangkan Alvy Singer menyetir dirinya sendiri. Ya gitu deh pokoknya. Trus alurnya maju mundur. Ada cerita waktu dia masih kecil, waktu dia sama istri pertamanya dia, waktu sama istri keduanya dia, dan tentu aja waktu sama Annie Hall.
Filmnya tentang dia banget. Tentang dia yang kritis terhadap hal-hal sekitar, canggung (tapi anehnya dia supel kalau sama cewek), sinis terhadap kehidupan sehingga terobsesi dengan kematian, dan... langsung ke yang bikin aku kesal sama Alvy Singer-nya, ya. Alvy itu itu egois. Ada adegan di mana Annie Hall bilang ke Alvy,
“Kamu tau sesuatu? Kamu sangat egois. Jika aku melewatkan terapiku, kamu hanya berpikir dampaknya padamu!”
Lelah mengantri tiket nonton film yang udah 1 juta penonton. Sumber: SINI |
Oke, mungkin perasaan kesalku ke Alvy itu terlalu berlebihan. Lebih baik rasa kesal diganti jadi rasa nggak simpati sama Alvy. Sama seperti yang dirasain sama pemilik blog Movfreak pada Alvy. Ya, aku nggak ngerasa simpati sama Alvy yang kayak gitu. Aku lebih simpati sama Annie Hall. Annie adalah sosok wanita yang kikuk. Gugupan. Sedangkan Alvy adalah orang yang tenang bahkan bisa kritis sama apa yang diucapkan Annie. Terbukti dari beberapa adegan, contohnya di adegan Annie menyapa Alvy sehabis main tenis bareng. Kelihatan banget si Alvy-nya kritis, njir.
Trus aku juga nggak simpati sama Alvy yang seolah membuat aturan yang harus dipatuhi selama Annie jadi pacarnya. Annie harus baca buku tentang kematian, Annie harus kuliah, Annie harus selalu mengalah di setiap adu mulut mereka. Ya, Annie dan Alvy selalu berantem. Dan sampe sekarang, aku masih bingung, maunya Alvy itu sebenarnya apa sih?
Diam tanpa kata. SUMBER: SINI |
Yang juga bikin aku bingung, Alvy ini canggung pas berhubungan sama orang lain, tapi dia bisa dengan mudahnya berinteraksi dengan lawan jenis. Dia gercep dan engas. Pertemuan pertamanya dengan Allison, istri pertamanya, udah nunjukin kalau dia orangnya supel sama cewek. Nggak ada canggung-canggungnya. Begitu juga saat dia jalan bareng sama Annie. Dengan mudahnya dia minta cipok ke Annie. Modus bajingak. Skill wahid! Pas udah jadian, dia ngegombalin Annie mulu.
Apa semua komika kayak gitu, ya? Supel dan mudah mengeluarkan kata-kata manis ke lawan jenis? Apa semua cowok pada dasarnya kayak gitu, ya?
Mengulas debat cagub DKI semalam. Sumber: SINI |
Banyak yang bilang film Annie Hall ini adalah cerminan hidupnya Woody Allen, mengingat fakta kalau Woody Allen itu juga komika, sama kayak Alvy Singer. Ditambah lagi Diane Keaton, aktris yang memerankan karakter Annie Hall, punya nama belakang asli Hall dan dulu punya nama panggilan Annie. Mereka berdua juga pernah menjalin hubungan lebih dari sekedar teman. Sungguh sebuah hegemoni dunia yang tak diremehkan! Gaung yang termarjinalkan!
Tapi entahlah, hal itu sebenarnya nggak terlalu penting sih. Yang penting filmnya baguuuuus! Waktu nonton pertama kali, aku ngerasa filmnya cukup bagus. Pas nonton kedua, bikin pengen bersenandung dengan lagu Anjay-nya Kemal dkk, trusnya liriknya,
“Film Annie Hall dari Woody Alleeeeeeeen. Filmnya anjaaaaaaaaay!”
Ya anjay aja. Filmnya cerdas. Mau bagaimanapun, karakter Alvy Singer adalah karakter yang unik. Itu adalah salah satu keunikan di film ini. Dan aku nggak bakal kesal sama Alvy kalau seandainya Woody Allen nggak memerankannya dengan sempurna. Karakternya Alvy kuat banget.
Walaupun alurnya maju mundur, tapi nggak bikin yang nonton jadi pusing. Filmnya asik buat diikutin. Yang bikin aku cinta sama film Annie Hall jauh lebih banyak daripada yang bikin aku kesal sama Alvy. Filmnya banyak nampilin adegan-adegan absurd macam ‘roh’ Annie bisa keluar sendiri saat dia dan Alvy lagi ena-ena. Trus Alvy bisa ‘nontonin’ masa lalunya Annie, suara hati Alvy dan Annie yang bisa kita denger, kayak adegan di sinetron yang tokoh antagonis pas mau ngeracunin tokoh protagonis. Unik pokoknya!
Nah, penyebab utama yang bikin aku jatuh cinta sama Annie Hall, sebenarnya sih karakternya Annie Hall-nya itu sendiri. Dan aku baru ngeh kalau Diane Keaton itu main di The Big Wedding. Wadefak! Udah tua aja njir! Umur 71 tahun!
Eyang Putri. Sumber: SINI |
Ya, walaupun sebenarnya Annie Hall berpenampilan nggak secantik dan seimut Summer Finn. Annie Hall bukan tipe cewek cantiiiiik banget. Rambutnya berantakan, minderan, bahasa tubuhnya kaku, dan dia adalah pengendara mobil yang buruk sampe bikin Alvy sempat takut naik mobil sama dia. Tapi Annie Hall itu unik, eksentrik, dan wajahnya ekspresif. Kepribadian yang bisa bikin aku naksir berat sama seorang cewek, kalau aku jadi cowok. Entahlah, bawaannya nyaman aja kalau ngobrol sama cewek kayak Annie Hall. Diajak ngobrol aja ena, apalagi diajak ngent....
Jadi duta shampo lain. Sumber: SINI |
Suka sama style-nya dia juga! Baju kegedeaaan! AAAAAAK! Hidup retro!
Boyish abis. Sukaaak! Sumber: SINI |
Dan yang aku suka lagi, Annie berubah menjadi yang lebih baik setelah putus dari Alvy. Dia yang minderan dan panikan, berubah menjadi cewek yang lebih mandiri dan percaya diri. Kalau di (500) Days of Summer, Tom Hansen-nya yang berubah jadi lebih baik. Nah kalau ini, Annie Hall-nya yang berubah gitu.
Sedangkan Alvy, tetap jadi si penggerutu. Tetap bikin nggak ngerti maunya dia itu sebenarnya apa. Dia udah punya Annie Hall yang baik, tapi dia malah....
Ada satu adegan di mana nampilin dialog Alvy yang,
“Banyak wanita cantik di sana. Asiknya bisa menggoda banyak wanita.”
KAN BAJINGAK YA. DASAR ALVY!
Tapi walaupun gitu, aku nggak sampe benci sih sama Alvy Singer. Nggak sampe memaki-maki dia juga. Pas dia nggak mendapatkan Annie kembali padahal dia udah berusaha keras, aku bukannya ketawa bahagia selayaknya orang yang senang kalau musuhnya menderita, melainkan cuma bilang,
“Kualat itu....”
Sebenarnya itu juga bukan kualat sih. Ya karena mereka nggak ditakdirkan buat bersama aja. Sesederhana itu. Lagian, Alvy nggak jahat kok. Cuman ya itu, membingungkan.
Btw, Annie Hall adalah film komedi romantis yang santap jiwa! Walaupun tokoh utamanya bukan anak remaja, tapi menurutku film ini masih related sama generasi muda. Bukan film yang merusak generasi muda kok. Tapi membuat generasi muda sadar kalau cinta itu... aneh. Dan walaupun ini film komedi
romantis, aku nggak ketawa ngakak pas nontonnya. Mungkin karena banyak jokes
yang nggak aku paham. Aku mah pahamnya sama dirty jokes doang. Huhuhu.
Atau mungkin sebenarnya lucunya ya ini: saat Annie dan Alvy
saling mengikat cinta mereka kelewat erat, mereka banyak berantemnya. Begitu
mereka melepaskan ikatan itu, mereka bisa melebur dan ketawa bareng lagi. Itu
menurutku aneh, bikin bertanya “Kenapa bisa gitu?” dan... lucu. Bikin ketawa
miris.