Menurut cewek yang suka musik daripada suka masak (baca: nggak bisa masak) kayak aku, film bagus tanpa original soundtrack (ost) bagus itu kurang pas. Kayak ada yang kurang aja. Udah kayak pake celana tapi nggak pake baju, makan roti tanpa keju, atau merancap tanpa ngeluarin peju.
Sutradara film Suicide Squad, David Ayer, juga ngakuin pentingnya soundtrack buat film. Di akun Twitternya, beliau nulis “A movie without music isn’t a movie,” sambil promo film dan original soundtrack-nya. Aku histeris begitu tau kalau lagunya Eminem jadi salah satu soundtrack. Filmnya pasti bakalan brutal, kelam, dan garang. Alzhema and I love it.
Tapi bukan berarti film yang punya soundtrack bagus itu kalau pake lagunya Eminem. Film yang punya soundtrack yang bagus itu banyak sih. Cuman, menurutku bisa satu sampe dua lagu aja yang bagus, lagu lainnya biasa aja atau jelek.
Ya, di dunia ini nggak ada yang sempurna sih. Termasuk soundtrack film. Tapi pemikiran itu dipatahkan sama soundtrack film (500) Days of Summer. Film bagus sepanjang masa.
Adegan ini aja bagus dijadiin meme begini. Huahaha. |
Semua lagu yang jadi soundtrack film itu, menurutku nggak ada yang jelek. Padahal pada beda-beda genre musiknya. Tapi keren. Tiap lagunya mewakili banget scene yag ada di filmnya. Serasa ngeliat video musik kalau soundtrack-nya ngalun. Dan ternyata karena sutradaranya itu, Marc Webb, adalah sutradara video musik. Sialan. Pantesan aja keren.
Dan dari sekian lagu-lagu keren yang jadi ost, ada beberapa yang jadi favorit. Lagu-lagu yang menurutku bisa disukai selama 500 hari, bahkan lebih.
1. Us – Regina Spektor
Lagu Us adalah lagu yang pertama kali ngalun di film, tepatnya di opening credit. Mengiringi ‘masa-masa pertumbuhan’ Summer Finn (Zoey Deschanel) dan Tom Hansen (Joseph Gordon-Levitt). Dan lagu ini, mengiringi pertumbuhan rasa kagumku sama (500) Days of Summer, juga jadi gerbang menuju lagu-lagu Regina Spektor lain.
Us caper dengan gesekan biola yang terdengar megah dan alunan piano yang powerful. Belum lagi sama suara Regina Spektor yang beraksen unik dan cenderung kayak dimainin gitu suaranya.
Pertama kali denger, bikin heran sih. Tapi nggak bisa aku pungkirin, ini lagu yang dari hati banget. Lagu yang bikin aku terdampar ke ‘dunia lain’. Dunia yang isinya orang-orang kasmaran yang lagi asik pacaran di taman dengan angin sepoi-sepoi.
Menurut blog INI, Us bercerita tentang dua orang kasmaran yang lagi dimabuk cinta, yang ngerasa kalau mereka adalah orang terpenting di muka bumi ini, dan nggak peduli apa kata orang yang udah berpengalaman soal cinta.
Iya nggak sih, kalau kita lagi pacaran sama orang, kita ngerasa jadi orang yang paling bahagia di dunia. Atau orang-orang sering bilang, “Dunia serasa milik berdua, yang lain ngontrak.” Trus bawaannya pengen pamer aja ke khalayak ramai. Upload foto sama pacar lah, ngetwit soal cinta-cintaan lah, check in lagi makan bareng di Path lah. Giliran check in di hotel aja diem-diem.
Dulu, aku ngerasa lagu Us ini kayak national anthem hubunganku sama Zai. Dan semboyan kami adalah “I love us.”
HAHAHA. Alay.
HAHAHA. Alay.
Pas awal-awal putus, aku benci lagu ini. Bawaannya keingatan Zai mulu. Karena dia yang ngerekomendasiin lagu ini buat didengerin. Karena dia ngefans Regina Spektor sebelum aku. Aku kesel. Udah kayak Darma yang kesel waktu aku kirimin foto Valak di Whatsapp. Dia sih keselnya bukan karena enek Valak mulu yang diomongin, tapi karena takut. Huahaha.
Tapi sekarang, aku udah biasa aja. Kembali eargasme sama Us. Karena keindahan Us ibaratnya kayak keperawanan. Nggak boleh direnggut sama orang yang salah.
2. Sweet Disposition – The Temper Trap
Entah cuma perasaanku aja atau apa, (500) Days of Summer ini kebanyakan yang suka itu cowok-cowok daripada cewek-cewek. Dan cowok-cowok yang suka itu, kebanyakan pada favoritin lagu Sweet Disposition. Kalau nggak favoritin, minimal taunya soundtrack (500) Days of Summer itu, ya cuma lagu ini.
Iya sih, lagunya menurutku cowok banget. Dengan genre indie rock dan post-punk revival, lagu ini bikin yang denger jadi jejingkrakan semangat. Selain itu, Sweet Disposition memang lebih sering muncul, yaitu dua kali, di dua scene yang intinya sama. Tentang kebersamaan Tom dan Summer. Makanya mungkin karena itu, lagu ini lebih terkenal daripada lagu yang lain. Mana lirik di chorus-nya juga catchy dan memorable,
“A moment a love, a dream, a laugh, a kiss, a cry.
Our rights, our wrongs.”
Our rights, our wrongs.”
Sweet Disposition bikin yang denger jadi ngerasain aura positif. Apalagi kalau didengerinnya sambil pejemin mata. Gebukan drumnya mantap. Suka! Kalau dengerin lagu ini, aku seolah jadi Tom Hansen. Jadi kayak cowok yang ngerasain positifnya barengan sama cewek yang disukai. Perasaan positif yang berharap bisa dipake buat ngehasilin garis positif di testpack sama cewek itu dengan halal.
3. Quelqu’un m’a dit – Carla Bruni
Kemunculan lagu ini di film sebentar aja. Lagunya juga aku nggak ngerti tentang apa, pake bahasa Perancis gitu. Pake bahasa Inggris aja nggak ngerti, apalagi pake bahasa Perancis.
Tapi.... munculnya di scene yang menurutku nyebelin. Jadinya membekas. Yaitu pas Tom dan Summer lagi mau nonton ke bioskop. Dengan resah gelisah bercampur kesal, Tom nanya mereka itu sebenarnya apa. Pacaran atau gimana. Dan dengan entengnya, Summer bilang,
Tapi.... munculnya di scene yang menurutku nyebelin. Jadinya membekas. Yaitu pas Tom dan Summer lagi mau nonton ke bioskop. Dengan resah gelisah bercampur kesal, Tom nanya mereka itu sebenarnya apa. Pacaran atau gimana. Dan dengan entengnya, Summer bilang,
“I don’t know. Who’s care? I’m happy. Are you happy?”
Trus si Tom dengan polosnya jawab “Yaa!” Disahutin lagi sama Summer, “Good!”
Dan mengalunlah lagu yang indah dan menenangkan, yaitu Quelqu’ un m’a’ dit. Lagu yang jomplang sama scene itu. Scene yang.....
WHO’S CARE GIGIMU! Happy apanya, Tom jadi menderita gitu akhirnya! Bitch is exist like a devil, so Summer is bitch and devil! FAK! VALAK!
Enak banget si Summer ngomong gitu. Bikin aku jadi mikir, jadi cewek cantik itu enak, ya. Bisa mempermainkan orang seenaknya. Apalah aku yang mukanya nggak enak dipandang. Apalagi enak diajak ngobrol. Tapi kalau diajakin oral, enak sih kayaknya. Oralraga, eh olahraga maksudnya. Olahraga bareng. Olahraga sepeda. Ku suka digenjot naik sepeda.
4. Hero – Regina Spektor
Lagu paling sedih yang dijadiin soundtrack buat ngiringin adegan paling sedih di (500) Days of Summer. Lagu yang mengalun saat ekspetasi Tom nggak sepakat sama realita. Saat ngeliat ada cincin tunangan melingkar di jari manis seorang cewek yang katanya nggak akan pernah percaya cinta. Jari manisnya Summer. Saat akhirnya Tom punya alasan kuat buat nggak ngarepin Summer lagi.
Menurutku Hero ini Tom banget. Dengan suara Regina Spektor yang unik dan terdengar melankolis, nuansa sedih scene itu nyampe ke penonton. Aku paling suka liriknya yang,
“I’m the hero of the story.
Don’t need to be saved.”
Seolah nunjukin kalau Tom pasti bisa hidup. Tanpa Summer.
Tapi aku nggak bisa hidup tanpa lagu Hero. Kalau Dina punya lagu andalan yang dia dengerin pas lagi down, yaitu I Started A Joke-nya Bee Gees, aku juga punya. Yaitu Hero ini. Walaupun nggak paham-paham banget sama makna lagunya, tapi aku ngerasa Hero adalah pahlawan yang nyelamatin aku dari rasa sedih berkepanjangan. Ngasih kekuatan di balik alunan pianonya yang menyayat.
Aku suka dengerin lagu mellow kalau lagi sedih. Termasuk lagu ini. Apalagi pas lirik “It’s al-right it’s al-right it’s al-right,” yang dinyanyiin Regina Spektor dari suaranya kedengeran jelas sampe sayup-sayup. Sialan, airmataku jadi gampang ngalir tiap dengerinnya. Ibarat ejakulasi, dengerin lagu Hero udah kayak ejakulasi dini. Baru bentar doang udah keluar. Udah lemas.
Entah karena memang rata-rata orang yang lagi sedih bakalan gitu, atau karena aku sok sokan nerapin quote film The Fault In Our Stars yang, “Rasa sakit menuntut untuk dirasakan,” makanya jadi alay gitu kali, ya. Entah. Kenapa.
5. Vagabond – Wolfmother
Lagu paling urakan di antara lagu-lagu lain yang jadi soundtrack. Bikin aku bawaannya pengen mukul-mukul meja tiap dengerin lagunya.
Vagabond ngiringin perjalanan move on-nya Tom. Keluar dari tempat kerja lama, cari kerjaan baru, dan berusaha ngelupain Summer. Bukan cuma Tom aja yang memulai hidup barunya, tapi juga Summer. Cewek yang punya tanda hati di lehernya itu nikah. Menempuh hidup yang benar-benar baru.
Birahi pengen cepat-cepat move on dan rasa kesal yang masih nyangkut karena mantan, bisa didapatin pas dengerin lagu ini. Asliiiii, kalau didengerin pas lagi ngebakar foto mantan, nyumpahin mantan macam-macam, trus pake nyantet si mantan, kayaknya pas banget.
Lagi-lagi aku nggak paham-paham banget sama lagu yang jadi soundtrack (500) Days of Summer, termasuk lagu ini. Tapi kalau dikaitkan sama adegan Tom dan pas sang vokalis, Andrew Stockdale, ngomong sebelum nyanyiin lagunya,
“This is song about innocence lost.”
Bikin aku mikir, kalau lagu itu ngegambarin Tom udah nggak sepolos dulu. Polos karena kerja di tempat yang sebenarnya bukan passion-nya. Polos karena mau-mau aja dipehapein sama Summer. Vagabond ngegambarin, kalau Tom yang dulu, bukanlah Tom yang sekarang.
Udah, lagunya cukup lima aja. Ngikutin rukun islam. Yang jelas lagu-lagu di atas bikin aku jadi aneh. Aneh karena kalau ngeliat film dan soundtrack yang sama-sama bagus, itu kayak ngeliat pengantin di pelaminan. Kayak ngeliat sepasang manusia yang berjodoh. Bukan berjodoh cuma selama 500 hari. Tapi selamanya.
Gimana, kamu suka (500) Days of Summer dan soundtrack-nya juga nggak? Siapa tau kita jodoh.
27 komentar
Setelah komentar ini, pasti akan ada komentar yang bilang, "Wih, apa itu peju?"
BalasHapusYah, kembali lagi sih dengan Robby si-anak-gembel-gak-tau-lagu-barat. Lagu Us jadi paling favorit ya. Cuma ngerti artinya dalam bahasa Indonesia dari judulnya aja, udah tau bakal dalem maknanya. Ya ya ya, sotoy emang.
Jadi, Bang Darma takut sama Valak? Woow, mainan baru sepertinya~
Inget kejadian filmnya, tapi gak inget, lebih tepatnya gak tau semua OST yang lu sebutin. :(
BalasHapusCiri khasnya masih bertahan ya. Haha. Ntap!
Film ini emang keren sih.. Dulu pas SMA sempet nonton satu kali..
BalasHapusSayang, ini film terlalu banyak ngumbar kesedihan seorang laki-laki. Kebongkar deh aib kita pas lagi galau kaya gimana.. Fuck.
Jargon paling mantep di film ini: I Love Us.
Cuma nonton film ini sekali dan gak kuat. Gue rasa genrenya bukan drama/romance, tapi gore/slasher/thriller. Ini film serem banget. Friendzone coy! Padahal udah anu segala macam, eh dianggap temen. Lebih serem film ini daripada konjuring!
BalasHapusYa ampun ca, analogimu banyak yang 17+. .-. Yang us tuh emang baguus. Dan gue setujus ih soal musik berpengaruh banget sama ambient film. Coba buka channel YouTube The Unusual Suspect deh. \(w)/
BalasHapusEmang mantep banget ini pelem,
BalasHapusaku nonton ampe berkali-kali.
lagunya juga enak-enak sampe aku jadiin soundtrack video di youtube.
btw, makasih loh tfracklistnya ..
sebenarnya film ini belum pernah aku tonton sama sekali. Males mau galau lagi apalagi ngelihat spoiler yang adegan sedih itu -_-
BalasHapusuntuk urusan soundtrack lagu, kurang terlalu merhatiin sebenarnya kecuali film thailand suckseed (karena emang filmnya tentang musik sih), first love, jan dara yang ampe bela2in ngunduh lagunya. (film terakhir itu canda doang. enakan nonton adegannya aja :D)
oh y ama soundtrack film2 korea series kyk gumiho, secret garden dll *udah lupa film korea yang dulu sering ditonton tapi soundtracknya masih ada di harddisk komputer*
oh ya, yg memorable saat ini sih masih deadpool di bagian soundtracknya. apalagi bagian percintaannya :D wkwkw
*waiting list 500 days of summer for download yet and for the soundracks*
UWUWUWUWU.
BalasHapusaku tim cewek suka masak dan suka musik, abisannya mau suka dia tapi dianya gak pernah kasi kejelasana suka juga apa enggak. :(
apasih
yak setuju sih, Soundtrack itu penting banget buat sebuah film, kadang malah filmnya biasa aja, tapi karna soundtracknya bagus si film jadi ikutan bagus.
Aku sih belum pernah nonton film 500 days of summer ini, kayanya si nyesek yaa. kayanya.
hhmm coba ah download-downloadin soundtracknya, siapa tau langsung tau filmnya. :D
kampret meme nya bisa pas gitu
BalasHapussebagai anak kos yang irit kuota, nga ada yang tak klik MV youtube nya, Cha wqwq
Kalau aku cha, sukanya sama cewek yang suka masak hahaha. Biar subur, badannya heuheu.
BalasHapusDuh, film 500 days of summer ya. Hmmm.
Suka kesel kesel sendiri gimana gitu kalau inget-inget salah satu adegannya.
Ah! itu soundtracknya lagu Hero, duh itu gak bisa bayangin deh kalau ada di posisi Tom nya gimana.
Kok summer gitu sih. Ah kecewa :( (loh?)
wow aku suka merancap.
BalasHapuslagunya spektor ternyata enak di denger ya.
aku belum pernah sih nonton ini, apakah aku musti nonton agar kita berjodoh?
Oke, sebagai tandingan, mungkin nanti saya bakal review soundtrack One Piece kali ya.
BalasHapusPaling inget sama sontrek Sweet Disposition yang sering diputer pas berita bola.
Ichaaaaaa demi apa aku habis baca ini langsung donlot Us-Regina. Dan WHOOOAAAA lagunya menggambarkan suasana hatiku sekaleeehh :D Hhahaaahaa
BalasHapusAku dulu suka baper sendiri kalo denger lagu kebangsaan aku sama my ex. Sama kayak kamu hahahaaa. Betewe aku setuju dgn apa yg kamu bilang, Cha.Lagu-lagu terbaik favorit kita masing-masing, nggak boleh direnggut sama orang yg salah. :))
ORALRAGA YAWLOOOH :'D
Btw aku belum pernah nonton film ini. :( Barusan aku gugel reviewnya. Pukpuk banget ya Cha buat Tom. Berhubungan tanpa kejelasan status. Cewenya juga jahap. Nggak mau jujur tentang perasaannya sendiri.
Huwaaaa udah udah jangan panjang panjang. Ntar aku kebablasan curhat HAHAHAHAHAAA
*ketjup kangen*
wehehehe kalau aku team suka music bisa masak. Walaupun tiap masak bikin dapur udah kayak kena bom nuklir. :p
BalasHapuspas aku lihat judul postinganmu ini, dari tadi aku mikir "filmnya udah ditonton deh perasaan.. lalu baca terus postinganmu "tapi kok kayak belum" hmmmmmmmm.... sampai sekarang belum inget sebenernya film ini udah ditonton apa belum. tapi yakin udah nonton, soalnya dikasih film ini sama mantan. uhuk.
duh.... summer jadi cowo ngepehapein cowo seganteng itu ..... ga sayaang tuh?
elah aku malah kena korban pehape, padahal cowonya pun ga seganteng Tom hhaha.
ost ostnya yang ngena di telinganku cuma 2 nih, yang perancis sama sweet disposition itu hahahhaah..
sepertinya jalur genre music kita kali ini berbeda cha... ahahahah
hai kak infonya keren nih.. kalau ingin tahu tentang cara membuat website gratis yukk disini saja.. terimakasih
BalasHapusSelamat Pagi,
BalasHapusSaya sedang blogwalking dan menemukan blog kamu. Saya suka banget 500dos. Bahkan Us nya Regspek saya jadikan ringtone hape, sejak nonton filmnya :)
Saya akan perkenalkan diri, saya Soraya dari http://serumah.com. Saat ini trend berbagi ruangan/roomsharing sangat gencar. Kami berinisiatif untuk membuat situs pencari teman sekamar agar orang-orang yang ingin menyewa rumah dapat berbagi tempat tinggal dan mengurangi biaya pengeluaran untuk tempat tinggal. Berawal dari ide tersebut, website serumah.com diluncurkan sejak awal tahun 2016. Saat ini saya membutuhkan bantuan anda untuk memberikan review mengenai serumah.com di situs blog anda. Kami sangat menghargai jika Anda bersedia untuk memberikan review terhadap website kami dan menerbitkan di blog anda.
Mohon hubungi saya jika ada pertanyaan lebih lanjut. Saya ucapkan terima kasih atas waktu dan kesempatannya.
Soraya F.
Cataga Ltd.
soraya.serumah@gmail.com
http://serumah.com/
ciye yang bahasan lagunya sama kayak postingan bayu *kabuuurrr
BalasHapusahahhaha
500 days summer bukannya dah lama ya cha
aku taunya malah dari sinopsisnya si jefferson
klo lagu2 regina spektor (buset namanya canggih banget ya spektor) hihi...aku blom pernah denger, ini lagu anak millenials kah?
maklum anak 90an awal rada ngah ngoh klo ama lagu terupdate ahahah
aiiiisss caaaa aku malah belom nonton filmnyaaaaa...ga bisa komen banyaakkk,,ntar yaa donlot dulu dehhh,,,,,pengen ngebuktiin yang katamu bahwa film ini sooundtrack nya bagus hehe
BalasHapusMerancap itu apa cha? #nanyaserius
BalasHapusUdah nonton ini, tapi gak hafal atau minimal inget soundtrack-nya. Tapi inget rasanya. #rasaapaansihelah
Dulu, gara2 abis nonton ini pacar langsung ngajakin ke IKEA. Ngapain coba? mau ngikutin adegan2 yang ada di film kayaknya. Shit bgt kan..
Sebenarnya saya sudah lama mbak nikmatin lagu ini tapi setelah dibahas lagi dicoba lagi deh untuk mendengarkannya.
BalasHapusKalo saya lebih suka lagunya The Smith yang, "So, plis-plis-plis let me let me let me, let me get what I want.. this time.."
BalasHapusTerus yang dinyanyiin Tom pas lagi mabok.
ah.... 500 days of summer gue lebih suka lagu "sugar town" yang dinyanyiin summer di bar ketimbang sweet dispotion atau main soundtracknya. yang su su su sugar town itu... si regina spektor kok selalu lesu penuh dengan aura greysclae gitu ya.
BalasHapusmerancap tanpa ngeluarin peju?
BalasHapusIcha tolong jelasin yang ini.
aku ngga ngerti
Dari semua lagu di atas aku paling suka yang nomor 2!
Memang itu lagunya enak enak gimana gitu, bahkan enak buat belajar..
Belajar melupakan masa lalu dan belajar mencintai lagi,
*eaaa
Duh, peju :( aku langsung buyar kampret chak :' wkwkwk
BalasHapusAku belum nonton 500days of summer ini sih ._. tapi begitu tau pengisi soundtracknya ada the temper trap :D uwuwuwu itu kan vocalisnya orang indo :D
Sip! Ada Sweet Disposition! Itu emang bener-bener bagus.
BalasHapusSoalnya original sountrack, gue juga setuju. Soalnya kemaren2 pernah nonton drama korea. Kebetulan lagi adegan sedih2 gitu. Hati udah mellow. Begitu masuk musik, tambah mellow. Anjay. :') dan tiap kali denger lagunya entah kenapa hati langsung switch galau mode on.
Jangan sampai Komisi Perbloggeran Indonesia baca ini, bisa-bisa kata-kata striptismu di blur, cha. haha
BalasHapusbelum pernah aku nonton summer summer ini, ca, tapi bener, kalau misalnya satu lagu ditemaptin di scene yang pas sama isi lagunya, bisa nambah keren buat film itu, kayak misal soundtrack film kera sakti. kan pas tuh ngerap-ngerao gimana gitu. ngaco ya :3
Artikel yang sangat Bagus dan Bermanfaat.. Update terus dan sukses selalu ya Gan...
BalasHapusPoker
Agen Poker
Agen Poker Online