Sumber: blog Chaos@work |
Tanggal 19 Mei kemarin, My Stupid Boss berhasil ngebuat aku ngeborong semua kriteria buruk nonton sendirian. Yaitu sebagai berikut:
1. Ngebut di jalan dan lari-larian di eskalator ngejar jam tayang film
2. Dapat seat satu-satunya di paling bawah paling pojok
3. Lapar belum sempat makan, dan
4. Berpose dengan muka lecek kayak di bawah ini,
Juga ngebuat aku ngerasain nonton bareng Ibu-hamil-yang-ngidam-pengen-lihat-Reza-Rahadian, yaitu Kak Dayah. Seminggu kemudian, yaitu Kamis kemarin, Kak Dayah minta ditemenin nonton. Kak Kris, suaminya, udah duluan nonton My Stupid Boss. Jadi, sebagai adek yang baik (dan cinta gratisan huahahaha), aku rela nonton My Stupid Boss untuk kedua kalinya.
Walaupun sempat dibumbui dengan drama. Kak Kris ngajak aku buat nemenin dia nonton X-Men: Apocalypse. Bikin Kak Dayah ngomong dengan posisi kedua tangan dilipat di atas perut menggelembungnya,
“Cha, kamu pilih kakak iparmu apa kakak kandungmu sendiri?!”
Aku yang lagi menggelinjang karena diajak nonton mutan, akhirnya cuma bisa monyongin bibir menerima kenyataan harus nemenin Kak Dayah nonton. Ending-nya, Kak Kris milih ikutan nonton My Stupid Boss. Dia takut nonton sendirian. Atau takut sama istrinya. Entahlah.
Tapi ketakutan Kak Kris, kayaknya masih wajar daripada ketakutanku waktu nonton di hari pertama. Aku takut sama selera humorku sendiri.
Penonton lain pada ngakak parah, sedangkan aku cuma ketawa anggun. Nggak menggelegar atau sampe mukulin lutut kayak waktu nonton Deadpool. Pas penonton lain cekikikan, aku cuma cengengesan.
Lebih takut lagi, pas Dina bilang suka sama film ini. Ada adegan yang bikin Dina ketawa sampe nangis. Bahkan dia berani kasih nilai 9 buat film ini.
What the hell! Kok bisa Dina yang bedebah-sok-cool-jarang-ketawa ngerespon kayak gitu sama filmnya? Yang aku ingat Dina ngakak sampe mau nangis itu, pas nonton parodi MV Pillowtalk-nya Zayn. Dimana lirik “Climb on board,” diganti jadi “It’s part porn.”
Kenapa Dina dan penonton lain ketawa ngakak? Kenapa filmnya nggak sesuai ekspetasiku? KENAPAAA?
“Kebingunganmu sama aja kayak pas aku nganggap lawakan dan cerita film Deadpool itu nggak memuaskan. Sekarang, posisi kita tertukar,” kata Dina pas aku protes habis-habisan sama responnya yang kelewat positif sama film ini.
Ya, responku sebenarnya juga nggak negatif sih. My Stupid Boss adalah film yang menyenangkan, walaupun nggak ngena di hati.
Kita mulai dari bagian yang menyenangkannya dulu.
Penilaian menyenangkanku sebenarnya udah terwakilkan sama Movienthusiast dan Rorypnm. Aku sependapat sama mereka. Tapi aku tulis lagi aja, ya.
Akting Reza Rahadian nggak usah diragukan lagi. Penampilannya dipermak habis-habisan demi meranin Bossman. Kepala hampir botak, berbadan tambun, berkumis lele, beraut muka menggelikan dengan lobang hidung yang suka ngembang kalau lagi ngomong.
Belum lagi kebiasannya yang suka ngomong bahasa Indonesia, bahasa Jawa, sampe bahasa macam pretelin, kletekin, plonga-plongo, contrang-contreng, di depan para karyawannya yang bukan cuma dari Malaysia aja, tapi juga dari berbagai negara lain. Absurd, nyebelin, perhitungan, curigaan, selalu ngerasa benar. Reza Rahadian berhasil ngebuktiin sekali lagi, kalau dia adalah aktor yang bisa bawain peran apa aja. Wow. Reza Rahadian jadi salah satu aktor kebanggaan Indonesia yang bisa dianalkan.
Eh. Diandalkan maksudnya.
Bukan cuma Reza, tapi pemain lain juga bisa dianalkan. Sialan, kurang huruf mulu! Maksudnya diandalkan. Bukan dianalkan yang maksudnya anus dimasukkin sama pen...
Lanjut. Akting Bunga Citra Lestari sebagai Diana, karyawan baru Bossman yang terdzalimi, juga patut diapresiasi tinggi. Walaupun ada beberapa adegan yang bikin dia kelihatan mencoba-lucu-tapi-nggak-lucu, tapi aktingnya nggak bisa dibilang jelek. Belum lagi chemistry-nya sama Alex Abbad, yang berperan sebagai sang suami, dapet banget.
Para pemain lain juga bermain nggak kalah bagus. Mereka bermain sesuai porsi dan memuaskan para penonton. Nggak ada yang berusaha kelihatan menonjol. Yang ada malah rasa dongkol. Sama Atikah Suhaime yang berperan jadi Norahsikin. Aku dongkol. Dia pake hijab lebar jadinya kok cantik dan kelihatan polos gitu. Kalau aku yang pake, dikira udah punya anak tiga. Nggak ada polos-polosnya. Huhuhuhu.
Dan yang paling menyenangkan adalah visualnya. Dengan dominasi warna hijau dan merah, bikin filmnya enak buat ditonton. Ngingatin sama film menyenangkan dari Perancis, berjudul Amelie. Keren!
Nah, yang bikin nggak ngena di hati, yaitu komedi yang disajikan kurang nendang, adegan ‘mengharukan’-nya terkesan dipaksakan buat masuk. Tapi aku nangis sih pas adegan itu. Trus, aku ngerasa nggak relate aja. Karena aku lagi nggak punya bos. Orang lagi nganggur gini. Waktu dulu masih kerja pun, bosku nggak seabsurd Bossman.
Tapi, aku ngerasa relate sama kata stupid. Ngebawa aku ke masa lalu. Tepatnya ke tahun 2013, waktu aku jadi Customer Service (CS) di salah satu service center handphone di Samarinda.
Dulu aku nganggap kalau jadi CS itu my stupid job. Harus dandan, harus pake sepatu hak tinggi, harus senyum padahal lagi PMS. Hal-hal itu kalau dilakoni sama anak perempuan yang nggak ngerti dandan dan gaya pakaiannya sok boyish, jadinya kacau. Lebih kacau lagi, sifat moody-anku ini harus dihadapkan sama user (sebutan selain customer) yang aneh-aneh.
Ada yang nggak nurutin peraturan service. Ada yang suka komplain pake urat alias marah-marah bahkan main ngebanting handphonenya di depanku. Ada yang nggak peka. Misalnya nanya udah buka atau belum padahal jelas-jelas terpampang bukanya jam 9 pagi, mesra-mesraan sama pacar di depanku yang lagi jelasin prosedur, sampe nyusuin anaknya sampe bikin aku nggak fokus.
Tapi, itu masih bisa dicengengesin daripada user-user sialan yang pernah aku dapat.
Salah satunya, yaitu seorang bapak-bapak yang ngeluhin display handphonenya, yang kalau dipake mutar video, gambarnya jadi pecah. Dengan keramahan dan keanggunan ala CS, aku meminta ijin buat ngecek handphonenya.
“Sebentar ya, Mbak. Saya bukakan videonya.”
Si Bapak grasak-grusuk nekan keypad hapenya. Beliau ngasih aku waktu yang cukup lama buat ngeliat kegrasak-grusukannya itu, dan ngedengar satu kalimat diulang-ulang mulu.
“Maaf ya, Mbak. Maaf sebelumnya.”
Setelah pengulangan kalimat yang entah keberapa, akhirnya si Bapak nyodorin hapenya itu juga ke aku.
Aku menyambutnya sambil nyunggingin senyum ramah. Lalu senyum itu berubah begitu ngeliat ke layar handphonenya. Berubah jadi muka cengo. Shock. Kaget. Nafasku seolah tercekat di tenggorokan.
Si Bapak memang nggak bohong. Gambarnya pecah kayak lagi disemutin di beberapa sisinya. Tapi yang bikin cengo, di videonya itu terpampang muka cowok dari samping. Nggak sendirian. Bareng sama cewek. Lebih tepatnya, dada cewek. Lebih tepatnya lagi, buah dada cewek. Menggantung dengan indah dan lagi dilolipopin sama si cowok.
“Nah gitu pecahnya, Mbak. Jadi nggak jelas gambarnya,” sambung si Bapak memecah keheningan. Memecah kecengoanku, lebih tepatnya.
NGGAK JELAS GIGIMU! IYA SIH NGGAK JELAS, TAPI KELIHATAN KALAU INI TUH VIDEO BOKEP! EMANGNYA NGGAK ADA VIDEO LAIN APA? AAAAK!
“Ngg... iya, Pak. Pe-pecah gambarnya. I-ini bi-biasanya harus diganti LCD-nya. Setuju sama prosedurnya ya, Pak? Ada yang mau ditanyakan? Nggak ada ya, Pak? Ini ada surat persetujuan reparasi. Mohon dibaca poin satu sampai enam, lalu diisi data dirinya. Saya tinggal dulu sebentar ya!”
Aku langsung ngacir datangin Kak Maya begitu selesai menyerbu si Bapak dengan banyak kalimat itu.
“Huahahaha. Ya ampun! Kamu jangan mau kalah, Cha. Liatkan juga film Jan Dara!”
Begitu respon Kak Maya. Sialan. Bukannya prihatin, malah ngetawain.
Dan respon Zai pas aku nyeritain itu juga sama. Ngetawain. Sambil bilang,
“Emang kayak gitu kalau kerja.”
Huuffh. Jadi baper.
Aku ngerasa Dika itu mirip Zai. Momen Diana curhat masalah Bossman ke Dika, dan Dika nanggapin dengan kalimat, “Dia emang gitu orangnya,” ngingatin sama masa-masa aku sering curhat sama Zai. Curhat betapa jadi CS adalah my stupid job. Di saat itulah aku benar-benar jadi apa adanya. Bisa lebih dekat sama makhluk cuek satu itu. Sifat melankolisku, sifat plegmatis Zai, intensitas ketemu kami, rasa saling sayang, dahulu keempat elemen itu hidup dengan damai. Namun semuanya berubah saat keputusan buat LDR menyerang.
Jujur, aku nyesal udah ngambil keputusan buat nggak dimutasi ke Balikpapan. Kalau aku mau dimutasi, aku nggak bakal sesibuk sekarang. Sibuk jadi pengangguran. Aku nyesal, kenapa sebelum resign, aku malah jadi admin. Nggak ada cerita-cerita seru yang bisa aku bagi sama Zai kayak waktu jadi CS .
Aku kangen sama my stupid job.
Kalau boleh lebay, aku ngerasa tahun 2016 ini tahun kehilanganku. Kehilangan pekerjaan dan kehilangan pacar.
Tapi, setelah sadar kalau aku masih belum kehilangan otak, aku mikir. Mikir soal penggalan lirik lagu Cindai-nya Siti Nurhaliza, yang jadi ost-nya My Stupid Boss.
“Derita hati jangan dikenang.”
Ya, yang dinyanyiin sama istrinya Datuk Khalid Mohammed Jiwa itu bener. Mengenang penderitaan itu jangan dilakuin. Apalagi diiringi dengan menyesali yang udah terjadi. Ditambah dengan mengenang mantan. Itu adalah pekerjaan yang bodoh. My stupid job yang sesungguhnya. Karena nggak ada gunanya sama sekali. Cuma ngebuat aku semakin ngerasa ngenes, dan bikin aku di situ-situ aja.
Aku harus yakin. Kalau masih banyak peluang dan pekerjaan yang lain.
Salah satunya, yaitu move on.
62 komentar
Gimana sih rasanya cha nonton di kursi paling depan dan bawah? aku malah sering nonton di kursi tengah pas kemarin nonton AADC 2 kebagian duduk di paling atas hampir pojok hahaha untung bukan genre horor sih xD
BalasHapusRasanya? Sedikit pegal-pegal di bagian leher, Wid. Dan agak pedes juga di bagian mata. Huhuhu.
HapusHuahaha iya. Untungnya nonton film cinta-cintaan ya. Bukan setan-setanan :D
Untuk menanggapi film ini, banyak rekan saya yang sudah menonton dan mengatakan film ini b aja. oke.
BalasHapusItu bapak-bapak ewwwh abiss. terus ngapain dia ngotak-atik hapenya lama kalo yang ditunjukin yang itu. aku kira malah dia mau ngehapus koleksi video bokepnya dulu biar gak tengsin, eh malah... hhhmm
aku mencium bau-bau susah moveon disini.
Semangat ca, bertebaran lah keseluruh bumi, seperti janji Allah, pasti akan ada rezeki yang kamu dapatkan.
Jangan lupa berdo'a.
Kalo kamu pusing cari kerja, mungkin kamu bisa mulai cari calon suami yang bisa bekerja untuk keluarga kecil kalian. aku sih nyaranin ajhaa. Hahaha :D
Rekan kamu bener, Dib. Filmnya b aja. Biasa kan maksudnya? Cenderung ngebosenin malah. Pas nonton kedua kali, aku hampir ketiduran :'D
HapusNah iya makanya. Aku juga ada mikir gitu. Mungkin dia memang nggak punya video lain selain video yang dia tunjukin itu kali ya. Video itu masih mendingan daripada video lain. Huahaha. Suudzon banget ya aku. :'D
Huahahaha. Penciumanmu sungguh..... sialan, Dib.
Iya. Semangat. Makasih, Dib. Udah nyemangatin dan ngingatin sama janji Allah. Dan ya, Allah nggak akan pernah ingkar janji sama hambanya. Duile, bahasaku. Nggak cocok banget kayaknya kalau aku yang ngomong :'D
TAPI KOK TERAKHIRANNYA BANGKE SIH, DIB......... HAHAHAHA. HUHUHU. MAACIH EAA!
walaupun kamu kehilangan pekerjaan, pacar, yang penting kamu gak akan kehilangan aku. wkwk gak mempan ya, cha ama lu.
BalasHapusbtw, gue geli liat reza rahardian yang jadi boss xD
Nggak mempan, Lam. Nggak mempan. Kurang penjiwaannya. Huahahaha. :D
HapusIya sama. Aku juga geli. Cuman aktingnya keren kok. Keren banget :D
suka nonton film dewasa yang anal ya cha ? itu kan menggelikan liatnya... hasyem itu orang nunjuki bokep? wtfuck jangan-janagn rusak karena kebanyakan nonton bokep tuh hahaha
BalasHapushahaha kasian nganggur,, padahal aku juga hahaha, kamu lulusan apa sih cha?
Hahaha. Enggak, Muhae. Aku tau anal dari hasil gugling. Huahahahaha. Aku sukanya yang missionary aja. Eh :(
HapusIya makanya. Hahaha. Serem deh pokoknya. Kayak nggak ada video lain aja.
Yes. Aku ada temannya! Hahaha. Cuman lulusan SMK. :D
ha sama aku juga suka misionari atau Apalah itu, aku belum pernah mencobanya, mungkin suatu saat kita bisa mencobanya kalau kita berjodoh, oh damn, komentar macam apa ini..
Hapusmungkin bapak itu punya ponsel juga diperuntukan hanya untuk nonton video ssemacam itu, haha
yah kita sama,... eh enggak ding, aku lulusan sma kita sedrajat.
nunggu Reza Rahadian main film yang ada judul move on nya, entar kamu bakal move on
BalasHapusLama banget dong berarti ya, Mas Heru. Atau filmnya dengan judul gitu nggak bakal ada? Huhuhuhu :(
Hapus"Kalau boleh lebay, aku ngerasa tahun 2016 ini tahun kehilanganku. Kehilangan pekerjaan dan kehilangan pacar." aku boleh sedih nih cha? hahahaha... gak gak bcanda.. tapi semoga cepet dpt kerja lagi yak hehe...
BalasHapusaku berusaha untuk tidak mengerti yg diandalkan itu cha! buat aku bodoh pliss!
BOLEEEEEH. BOLEH BANGET, THUR. Aku juga udah sedih duluan. Nggak papa kalau mau nyusul sedih. Hahaha.
HapusIya. Makasih ya. Aamiin.
Huahahaha! Sudahlah, masa kuliah jauh-jauh keluar Kalimantan, mau berusaha nggak ngerti 'diandalkan' itu :p
Beda y m abang
BalasHapusTahun 2016 ini adalah tahun abang kehilangan tahun 2015
BANG NIKIIIIII!!!!!! Aku juga kehilangan tahun 2015, Bang. Tapi kenangannya nggak bakal hilang. Kenangan yang bagus-bagusnya aja sih. Yang sedihnya.... lah ini kok aku malah jadi curhat :|
HapusBtw Keponakanmu pakai baju kuning itu pas liat My stupid Bos ketawa ngakak parah, cekikikan, ketawa anggun atau cengegesan? :)
BalasHapusPengalaman liat bioskop duduk kursi paling depan itu kalau sendirian pulangnya wajib sedia salonpas buat leher. Kecuali lo ada yang jadi tempat bersandar di samping :P
Hahaha. Dia ketawa ala anak-anak sih. Tapi banyakan sibuk ngunyah, Rief. Sama bolak-balik minta digilir dipangku sama Bundanya dan aku. Dasar perempuan bergilir! Eh :(
HapusYaaah. Kemaren aku lupa bawa salonpas. Nggak beli juga. Nggak kepikiran. Ada sih tempat bersandar di samping, tapi pacar orang :(
Belum nonton ini tapi punya bayangan kalo film ini bikin ketawa terus. Baru sempet nonton trailer-nya aja udah ketawa mulu. :D Apalagi aktingnya Reza, ngerasa nggak percaya aja kalo yang meranin stupid boss itu dia (yang meranin Habibie). Huhuhu, top banget deh tuh orang.
BalasHapusSama. Aku juga waktu sebelum nonton, juga punya bayangan bakal bikin ketawa terus. Reza Rahadian memang top. Aktor serba bisa ya.
HapusTapi pas udah nonton, ya gitu. Rada kecewa. Aku nggak dapat yang lebih dari trailernya. Atau selera humorku aja yang aneh. Entahlah. Mungkin kamu bisa membuktikannya dengan nonton filmnya, Rob. Nonton sama 'yang diharapkan' itu loh. Ciyeeeeee~ Hahahaha.
Itu kenapa bisa mukulin lutut sewaktu liat dead pool??
BalasHapusTernyata my stupid boss udah ngalahin film x men ya....
Bagus kali ya film nya, belum nonton ini Cha...
Karena saking lucunya, Mas Hen. Jadi ketawanya heboh gitu sampe mukulin lutut :'D
HapusIya. Kalah karena kuasa istri :D
Bagus sih. Tapi menurutku nggak sebagus yang aku kira. Nggak sesuai ekspetasi. Huhuhu.
Jangan bilang tragedi bapak-bapak liatin video bokep itu yang bikin kamu jadi mesum?
BalasHapusLah kok endingnya baper begini?
Santai lah. Masih jaman emang baper karena mantan? Sekarang mah jamannya baperin pacar orang.
Ahahahaha. Nggak tau, Us. Bukan gara-gara tragedi itu deh. Semoga. :')
HapusYuhu! Selamat datang di review baper!
Oh iya. Udah nggak jaman. Baperin pacar orang? Oke. Baperinnya kayak yang kamu lakuin sama si cewek Tinder itu bukan? Huahaha.
*kabur naik buraq*
My stupid bosss! Mudah2an kali ini aku beneran jd nnton film ini! Hehee.
BalasHapusAku tau film ini gegara dulu aku pnya bukunya, tp dipinjem temen dan smpe skrg gak dibalik2in lg._. Wkwk. Novelnya lucu banget tuh. Pas liat trailer film ini jg lucu! Pnsaran liat peran ngeselinnya si Reza sih. :D
Hmm... Itu bapak2 ngeselin jg yahh.... Isi hpny video bgtuan pantesan aje rusak :') Jd CS bagian complain2 gtu trnyata hrs punya kesabaran yg extra dlm menghadapi customer ya.. Aku sempet pnya keinginan jg sih untuk jd CS, seru2 ngeselin gtu kyaknya yah? Hehe.
Kaichaa smga cepat move on yah! Jangan menengok ke belakang mulu, Hehe. Mangaatt!!
Yuhuuuu~ Semoga bisa nonton dan terhibur sama filmnya ya, Lu :D
HapusWah. Punya bukunya. Berarti berasa kurang afdol kalau punya bukunya tapi nggak nonton filmnya ya. Ngg.. gimana kalau kamu ajak temen kamu yang minjem-tapi-nggak-balikin itu buat nonton? Tapi dia yang bayar. Sekalian tagih aja buku kamu itu, Lu (ini enak banget aku main asal kasih saran aja hahaha).
Nah iya tuh. Dapat azab hapenya rusak gara-gara nyimpen video begituan. Iya bener, Lu. Baiknya mengesampingkan mood gitu. Sedangkan aku orangnya moodyan. Budak badmood gitu bisa dibilang. Tapi karena jadi CS, aku belajar buat nggak nurutin mood mulu. Alhamdulillah sekarang agak mendingan moodyan-nya :D Seru banget, Lu. Tiap hari ada aja customer yang aneh-aneh. :D
Huaaa. Iya. Ini udah move on kok. Kayaknya. Eh iya beneran udah move on. Tambah beneran udah move on pas kamu dukung gini. Makasih ya, Lu! :*
Cha, kamu selalu bisa dianalkan kalo soal review film, eh diandalkan maksudnya. Hahah
BalasHapusAku belum nonton film my stupid job, gimana mau nonton bioskop di daerahku aja nggak ada huhu, nasib tinggal di pelosok. Eh malah curhat :3
Yang tabah ya, Cha. Kamu mungkin udah khilangan pekerjaan dan kehilangan pacar, tapi jangan sampe kehilangan semangat hidup yaaa. Hohoh. Semangat \:D/
Huahahahaha. Makasih ya, Nov. Udah mau menganalkan aku. Eh, mengandalkan maksudnya. Hahaha.
HapusIya nggak papa curhat aja. Dan bersyukurlah. Nggak usah nonton juga nggak papa, Nov. Film ini udah masuk 10 besar film Indonesia terlaris. Ngeraih peringkat 3 setelah Comic 8 yang peringkat 2 dan AADC 2 yang peringkat pertama. Jujur sebenarnya aku rada nggak terima sih Comic 8 sama MSB ini masuk 3 besar. Hahaha. Aku jahat ya. :'D
Iya, Nov. Jangan sampe kehilangan semangat hidup. Makasih ya. Kamu juga semangat! Semangat ngeblog lagi. Kangen tauk dasbor aku isinya postingan kamu :')
Ahahaha. Wah makasih udah prihatin. Jarang-jarang diprihatinin nih. Seringnya diketawain. Enteng aja kok, Bim. Kan nggak manggul siapa-siapa di pundak. *ngeles*
BalasHapusTapi memang dasarnya aku lebih nyaman nonton sendirian sih. Kalau nonton sama orang lain, maunya orang yang bener-bener niatnya sama kayak aku. Yaitu nonton filmnya. Bukannya berniat buat rame-rame doang, atau mau godain mbak-mbak penyobek tiket. *ini jawaban macam apaaaa*
Hahaha. Iya bener. Ketawa ala Syahrini! Ketawanya sambil nutupin muka pake tas branded.
Jangan ke KPI dong, Bim. Jangan sendirian maksudnya. Aku ikut. Hahaha.
Aku juga jarang-jarang, Bim. Hahaha. Sabar. :D
Makasih atas wejangannya ya, Om Bimo :D
Teh Cha, itu mah nggak kucel atuh. Lesu tapi dipaksain semangat. Ha… apa bedanya -.-
BalasHapusJadi CS tuh emang harus ramah terus ya? Hmm, tapi itu serius si bapak-bapak kayak gitu?
Berarti bilang sebentar-sebentar teh mau cari list video bokep Cuma belum ketemu. Makanya gitu. gila sih. Kalo aku jadi Teh Cha kayaknya langsung banting tuh hp. :’(
Aahhh Teh Cha jangan sedih. Nanti aku ikut sedih. Diinget boleh, tapi jangan sampai terhenyut. Tetep semangat. Iya, move on. Waktu terus berjalan, pasti akan yang datang kok :’)
Huahahahaha. Kuyu sayu layu gitu ya, Ris? Iya nih. Butuh disemangatin :(
HapusIya. SOP-nya sih gitu. Tapi aku kadang nggak ramah kok. Kalau usernya sok asik, biasanya aku jutekin. Huahahaha.
Iya seriusan, Ris. Aku juga pernah nulis soal ini dulu. Hohoho.
Huahaha. Maunya sih gitu. Banting hapenya. Tapi takut ntar dia jadi banting aku :(
Riska jangan sedih juga ya :') Iya oke. Move on. Makasih yaaaaaa :*
Analnya bikin hilang fokus ._. aku kalau nonton bokep nggak suka yang bagian anal sih, agak gimana gitu ._. lebih suka yang crempie kalau nggak gangbang ._.
BalasHapusBtw, kenapa mbahasnya sampai kesini ya :(
Eng... aku nggak nonton My Stupid Boss ._. entah kenapa, udah lamaaaaaaaaaaaaaa banget nggak nonton bioskop karena nggak ada temen wkwkwkwk belum seberani kamu aku nonton sendiri gitu. Meskipun pikiranku mikir, emang enak nonton sendiri sih sebenernya wkkww :D
Bahahaha. Maafkan aku ya, Feb :'D
HapusOOOOH FEBRI LEBIH SUKA YANG GANGBANG SAMA CREAMPIE! Eh creampie-mu bikin aku salah fokus juga nih, Feb. Barusan aku gugling dan aku ngakak. Febri sialaaaaaaaaaaan.
Btw kamu yang lebih bikin salah fokus :(
Bahaha. Saranku sih, nggak usah ditonton, Feb. Udah banyak juga yang nonton. Kalau mau nonton, sama Ananta aja. *ini aku sotoy bet dah*
Jatuhnya bukan review ya Cha, tapi malah curhatan kamu tentang kenangan di ajak nonton video bok*p amatir oleh bapak-bapak. Ya Ampuunnn. Huwahahahaha Ngakak parah !!
BalasHapusUntung kamu nggak nunjukin ke bapak itu, kalo sekarang ada kualitas HD dan Bluray untuk video yang seperti itu.
Padahal mah itu emang bukan layarnya yang bermasalah, tapi karna emang kualitasnya 3gp, jadi agak pecah-pecah gitu.
Yawloh comment ngaco, Maap.
Aku belum nonton film My Stupid Boss, kata anak2 yang udah nonton sih filmnya lucu. Tadikan kamu uda ngereview bagusnya, tinggal kurangnya dong.
Kuy kuy !!
Ahahahahaha. Namanya juga review baper, Ka. Review filmnya cuma kedok, sebenarnya mah niatnya pengen curhat sama mengenang masa lalu yang kelam :'D
HapusBahahahaha. Butuh keberanian tinggi buat ngasih tau itu, Ka. Kayaknya kamu berani banget buat ngasih tau gitu deh. Kuy kuy!
Azka mah kalau nggak ngaco-ngaco kampret, bukan Azka namanya :p Hahaha.
Ngg... kurangnya sih kurang lucu menurutku. Sama kurang cantik. Akunya yang kurang cantik dibandingkan sama Atikah Suhaime, pemain di MSB :(((((
Anjir si bapak geblek banget! Huahaha...
BalasHapusDari dulu gua selalu takjub sama orang2 yg berani nonton bioskop sendiri. Apa yang dirasa sih? Gua aja ngebanyanginnya canggung banget kalo dateng sendiri, terus duduk sendiri, eh di sebelah malah pada pasangan. Ada yang mesum pula. -___-
Bahahahaha. Iya makanya tuh, Ta. Nggak habis pikir deh aku :(
HapusBuset. Takjub segala, Ta. Ahahaha. Yang dirasa sih biasa aja. Kalau filmnya bagus banget, rasanya nyenengin banget gitu. Nah iya nyebelin tuh kalau sebelahan sama yang berpasangan apalagi pasangannya itu mesum. Sebel banget. Jadi pengen ikutan mesum juga kan, trisam gitu. Eeeh :(
WHOOOAAAA AKU SALUUUUTT. Kamu mandiri, Cha. Kamu perempuan mandiri. Kamu udah biasa ya nonton bioskop sendirian. Huahahahaaa kereeen. Aku kapan-kapan mau nyoba me time kayak kamu gitu ah. :D Jalan sendirian, nikmatin waktu sendirian. Aku pernah nyoba sih sekali, tapi nggak pede. Diliatin orang mulu. Hahahahahaa udah lama banget kejadiannya.
BalasHapusITU BAPAK BAPAK GILAAAAA HAHAHAHHAAA SUMPAH YAAA CHA. KENAPA HARUS VIDEO YG BEGITUAN SIH YANG DIKASIH TUNJUKK :'D
Nggak habis fikir astagaaa. Kamu bilang gini aja cha, ''Makanya pak, kalo mau donlot itu yang HD dong. ''
Bhahahhahaaa
Kamu kayanya enak ya, Cha. Dunia kerja kamu bisa langsung berinteraksi sama orang banyak gitu. Seru hahahhaaa
Aku pengen nonton my stupid boss. Tapi nggak ada yg ngajak nonton, Cha :( Huhuuuu
Aku cinta berat sama abang Reza Rahardian. Uwuwuwuw
Kamu ajak aku nonton dongg
AHAHAHAHAHAHA. DUH WULAN. Kamu juga mandiri, Lan. Tiap sore ke bank sendirian gitu kan. Uuuh independent girl~ :*
HapusIya, nonton sendirian itu kebiasaan, sama nasib sih, Lan. Huhuhuhu.
Aku juga gitu, Lan. Sering diliatin orang gitu. Tapi cuek bebek aja sih. Aku lebih ngerasa nggak papa diliatin sama orang yang nggak dikenal daripada diliatin sama orang yang dikenal. Lebih canggung dan malu kalau sama orang yang dikenal. Aneh ya :'D Saran aja, kalau mau nyoba jalan sendirian, bawa earphone aja. Dengerin lagu atau dengerin voice note ikkeh-ikkeh kimochinya Yoga :D
Makanya itu, Lan. HUAAAAAAAAAAA. Nggak ada video lain apa ya. Antara sebel, mau ketawa, sama bergairah sih. Eh enggak. Aku total sebel sih. Huhuhu. :(((((
Hahaha. Kalau bilang gitu, siap-siap aja disuruh download versi HD sama si Bapak mungkin ya :D
Hehe. Iya. Ada enaknya ada nggak enaknya, Lan. :D
Ayo sini main ke Samarinda. Aku ajakin marathon nonton film. Ngegodain mas-mas penjual popcornnya juga :D
saya malah belum pernah nonton ke bioskop, haha mungkin kapan2 bisa di ajak nih.. kalau mau nonton paling lihat di laptop sendirian..
BalasHapusYaaaaah :( Boleh boleh. Hahahaha.
HapusSama, aku seringnya nonton lewat laptop kok :D
Aku belum nonton. Dan baru tau kalo Icha udah putus (?)
BalasHapusLama-lama Icha jadi movie blogger, nih.
Semangat Chaa, semangat move on dan cari kerjanya!
Aku baru balas komen kamu ini. Dan baru ngeh kalau kamu baru tau aku udah putus, Nggo.
HapusHuehehe. Maunya sih gitu, Nggo. Tapi masih nggak ngerti sama istilah-istilah di dunia perfilman gitu. :(
Makasih banyak ya, Vino G!
Belum nonton ini film, dan belum tertarik buat nonton juga cha, jadi ya maap saja kalau tak menyambung :)))
BalasHapus"Aku harus yakin. Kalau masih banyak peluang dan pekerjaan yang lain." Tumben tulisanmu bener cha? aku setuju sama bagian ini
Hahaha. Iya nggak papa, Mas Fan. Selow. Udah mau naruh komentar aja aku udah seneng kok :D
HapusJadi selama ini salah mulu ya? Huahaha. Thanks a lot! :)
Gue rasa, postingan lo kali ini itu, punya elemen yang lengkap banget Cha. Ya, mulai berangkat dari kegundahan antara milih kakak kandung atau kakak ipar. "Hadeh... Mau nonton aja, berantem dulu." Pfffttt
BalasHapusTerus, lo juga cerita panjang lebar soal gimana kerennya Reza jadi main film Analnya. Eh, andalannya. Gue sih, belum nonton cha. Tapi, sering kelar baca review dari blog lo, gue jadi males nonton. Duitnya mau tabungin buat biaya hidup masa depan aja, cha.
Zaman sekarang biaya hidup malah. *Malah ngomongin biaya hidup.... XD
Oke, kelar bahas film, lo lanjut ke element ngerasa kalo pekerjaan lo itu, pekerjaan bodoh. Dan itu justru yang membuat semuanya pergi. Iya, pekerjaan dan dia pergi Cha. Serius, ini feel sedinya dapet menurut gue yang udah ngerasain gimana bangkenya LDR. Baru mau telepon, paket habis. Uang habis. Udah deh, puasa kangen sampe awal bulan. :'(
Apapun itu, cha. Kembali menjadi dirimu adalah cara terbaik membuat semuanya terlihat mudah. Udah, deh. Masalah, tantangan, kejadian yang rumit emang patut diresapi. Tapi, ada baiknya ia tetap hanya menjadi pelajaran. Hidup tetap harus belajar. Semoga Icha segera mendapat pekerjaan yang diinginkan dan dia yang menginginkanmu untuk menjadi pendamping hidup. Selamanya.
Hohoho. Makasih ya, Pangeran. Udah dibilang punya elemen yang lengkap. Walaupun aku bukan Avatar yang bisa menguasai empat elemen. *ini apa dah*
HapusIya tuh. Kakakku yang memulai drama itu. Dasar Ibu hamil.
Yaaaaaah. Jadi reviewku bukannya membangkitkan hawa nafsu Pangeran buat nonton, tapi malah bikin males nonton ya? Huahahaha. Memang dasar aku review baper :'D Eh tapi iya sih, mending uangnya ditabung. Buat biaya hidup. Hidup saat ini atau hidup di masa depan. Yuhu~
Hehehe. Makasih lagi ya, Pangeran. Ternyata kita senasib. Puk puk puk. LDR udah memakan banyak korban ya. Termasuk Pangeran juga :(
Iya. Bener banget. Jadiin sebagai pelajaran hidup gitu ya. Aamiin. Semoga aja. Makasih lagi untuk ketiga kalinya, Pangeran :D
gueu dah nonton ini, and... that was epic! hahaha, gue tau buku my stupid boss dari waktu gue sd kalau nggak salah. sepupu gue yang waktu itu udah kuliah berulang kali bilang kalau buku ini bagus, jadi waktu tau ada my stupid boss mau di filmin, gue tau pasti akan epic. scene paling gokil dari film ini menurut gue tidak lain dan tidak bukan adalah..... waktu si boss man ngeles dari sang istri yang udah nyiapin masakan russia di rumah, lalu si bossman bilang kalau Mr. Kho ulang tahun, lalu semuanya diundang ke rumah untuk memakan makanan russia sambil merayakan ulang tahun. demi apapun, scene itu sangat sangat gokil. pecah abiiiiis! hahaha, dan betul kata lu, reza rahardian itu emang oke dan nggak perlu diragukan lagi pokoknya. KERAAANIIIIII.. KERA.... eheheheheh... NI...
BalasHapusWah, kamu keren. Udah nonton dan udah tau bukunya sejak kamu SD :D
HapusIya tuh. Itu lucu. Kakakku ngakak parah pas scene itu, Jev. Hahaha.
Iya, Reza Rahadian memang oke, keren, berbakat, aaah semua yang bagus-bagus dia borong deh pokoknya. KERANIIII. KERAAA..... NII..... TEMPE BENER SIH! :D
Duhile, sibuk pengangguran tapi nonton bioskop melulu, nih, kayaknya rezeki selalu mengalir, nih??
BalasHapusPostingan ini memang selalu bisa dianalkan, ketika saya habis pusing karena soal SBMPTN kemarin... astagfirullah, itu soal-soalnya, apalagi TPA-nya. Eh, kok, jadi curhat.
Gak ada pekerjaan yang stupid, kok, Cha, tapi kamunya yang stupid. Eh, kok jadi ngejek.
Ahahahaha. Iya nih, Fauzy. Ada aja jalan menuju nonton film di bioskop :D Antara ambil tabungan sama malakin kakak sih. Huahahaha.
HapusBahahaha. Kasihan. Trus TPA-nya nggak bisa dianalkan kah? Eh. Diandalkan maksudnya. Puk puk puk. Tabah ya. Moga sukses dengan SBMPTN-nya ya :D
Iya. Bener. Adanya pekerjaan yang halal dan haram. Kayaknya. Nah! Itu yang lebih tepat. Aku yang stupid. Apalagi stupid in love :'D
duh aku belum sempet banget nonton movie itu hmmm. ada yang bilang bagus banget.. sekarang aku baca sempilan reviewmu nilainya B.. hmmm.. aku makan tipe yang agak pilihan kalau movie itu hahah. jadi penasaran aku bakal suka apa enggak..
BalasHapuskekeke nonton kedua kali tapi dibayarin kan? hahahhahaha jadi ga rugi-rugi amat nonton 2x.
apalagi reza rahadiannya actingnya bagus bangeeet hoooo
sumpreeet banget tuh bapak-bapaknya. kok aku bayanginnya dia berwajah sok polos banget gitu ya lhatin videonya. kukira awalnya mau dihapusin dulu biar ga ketahuan hahaha.
duuhhhh Ichs curcol hihihi. tapi aku ga jauh beda kok sama kamu cha, tahun 2016 aku juga kehilangan cowoku haahahah. kita juga sama-sama masih nganggur, GOD HELP US!
Puk puk Han. Nontonnya pas bulan Juli aja deh, banyak film-film bagus lainnya :D
HapusIya dibayarin kakak. Hehehe. Iya nggak rugi-rugi amat, Han. Bener banget, aktingnya Reza Rahadian itu yang bikin filmnya betah ditonton :D
Nah bener banget! Imajinasi kamu bener. Muka Bapaknya sok polos gitu. Huhuhu. Padahal kan harusnya aku yang sok polos. *ini apa dah*
Hihihi iya. Welcome to review baper, review film yang ada curcolnya~ :D Ya ampun, Han. Berarti kita sama-sama lajang dong? Huhuhu. Ini kita sama banget. Damn. Huaaaa iya. GOD HELP US! GANBATTE!
cha satu yang akuh tanyakan, diana itu klo di bukunya kok kerani ya? sama ga cha ama novelnya
BalasHapusaku cuma baru baca novelnya nih
kocak parah kalo novelnya
sabar cha, emang pekerjaan apa cha yang masi pengen icha capai untuk tahun berikutnya?
apa ga pengen balik lagi ke stupid job sebelomnya ehehehe
Iya, Mbak Nit. Di filmnya juga dipanggil Kerani. Jujur aku juga selama nonton itu lupa sama nama Diana. Ingatnya Kerani aja karena sering disebutin. Pas baca review orang baru deh ingat :D
HapusWah Mbak Nita udah baca novelnya. Aku belum. Huhuhu T___T
Iya, Mbak Nit. Makasih ya. :*
Huehehe. Kangen juga sih sama stupid job dulu. Tapi kayaknya nggak mungkin. Hahaha. Huhuhu.
Si Icha malah udah nonton 2x, da aku megang tiketnya aja beluman T___________T
BalasHapuspengen nonton sendiri takut digodain om-om
pengen beli 2 seat, meskipun seat yang 1 cuma buat naro tasku doang, yah biar disangka nonton sama pacar, eh tapi sayang duitnya aaah . . .
balada banget yah antara harus nemenin kk atau kk ipar nonton, gpplah yah yang pentingkan ujung-ujungnya geratis hihih
Yaaah. Puk puk Viraaaa :')
HapusKamu jangan nonton sendirian, Vir. Kasihan Arslan nanti khawatir :( Buset beli 2 seat. Huahahahaha. Boleh juga idenya, Vir. Ntar deh aku coba kalau lagi banyak duit. Duit dari om-om. Huahaha.
Iya bener. Padahal pengennya nonton X-Men sih. Tapi iya hahaha yang penting gratis. Hidup gratisan! Hidup takjil gratisan! *ini apa dah*
Wah, bener sekali, saya semakin tertarik ketika sudah membaca dari akhir post nya, yang menyadarkan kita sesuatu hal yang salah dalam kehidupan kita yang dijalani, memang kadang dari suatu pengalaman pribadi yang dirasakan seperti ketika menonton suatu film-film selayaknya selain dari My Stupid Boss, bisa menyadarkan kita dan memberikan motivasi hidup cerah.. Move On.. :)
BalasHapusWah. Terima kasih. Iya. Menurutku memang film itu bikin kita nyadar sama kehidupan yang kita jalani. Jadi nggak sekedar memuaskan hasrat nonton aja. Ya walaupun sebenarnya move on itu nggak nyambung sama film My Stupid Boss sih. Akunya aja yang nyambung-nyambungin. Hehe. Tapi menurutku tiap orang bebas sih mau pandang film yang dia tonton itu kayak gimana. Mau ngerasa film itu udah kasih apa ke dia juga bebas. Yeaaah. Move on :)
Hapusbelum nonton My Stupid Bos :(
BalasHapusbelum punya pasangan juga :(
belum punya bos juga :(
belum lulus juga :(
Nontonnya pas bulan Juli aja, Tom. Banyak film bagus :D
HapusSendirian nggak masalah :D
SAMAAAAAA, BELUM PUNYA BOS JUGA! :(
Puk puk puk, jadi mahasiswa yang tegar yaaaa :'D
Wow, dapetnya malah seat paling pojok bawah ya Cha, lehernya mesti ditahan buat menikmati film hehe. Kalo yang lari-larian demi ngejar jam tayang film, gua juga pernah tuh, soalnya berasa kurang aja kalo ngga ngikutin filmnya dari awal, iya kan? Makanya sejak itu gua menargetkan ke diri sendiri kalo mau nonton di bioskop, wajib stand by di bioskopnya at least 15 menit sebelum pintu teater dibuka. Ngga enak juga kalo mesti ganggu orang yang lagi nonton film kalo misalnya kita telat masuk dan film udah dimulai.
BalasHapusSemoga semua kriteria buruk nonton sendirian lo cuma ada di My Stupid Boss ini aja ya, selebihnya ngga :D
Nonton pas kedua kalinya mesti rela ga nonton X-Men: Apocoplypse ya? Padahal tuh film oke kok. Ya, meski ga sekeren film-film X-Men sebelumnya, lumayan lah buat dapet suguhan menarik, plus ada Jennifer Lawrence hehe. Stop. Ini kenapa gua jadi bahas X-Men dah? Haha. Kembali ke My Stupid Boss. Jadi reaksi lo saat humornya dikeluarkan adalah ketawa anggun. Hm, selera orang berbeda-beda sih ya Cha. For me, film MSB berhasil melepas stres. Beberapa humornya "dapet", karena ada beberapa kejadian yang gua tahu kalo itu diterapin di kerjaan, jadinya gokil banget dan memang absurd abis lah si Bossman itu. Ada beberapa adegan yang gua sendiri pernah ngalamin dengan bos di kantor, tapi untungnya ga sampe segila yang dialamin si Kerani dan rekan-rekannya hehe.
Fakta bahwa film ini diangkat dari kisah nyata si Kerani itu sendiri (gua malah kebiasaan nyebutnya Kerani soalnya di novelnya kita disuguhin sama nama itu mulu hehe) dengan bosnya di sebuah perusahaan di Malaysia, membuat gua bingung. Kok bisa-bisanya perusahaan itu ngga colapse dipimpin sama bos macem begitu? Tapi toh emang dia disokong sama istrinya juga, jadi ya... seenak udel aja lah si Bossman ngejalanin usahanya. Kasihan si Kerani dan rekan, mesti ngadepin tingkah gila dia haha. Di bukunya sempet diceritain sama si Kerani, kalo si Bossman bertingkah begitu bisa jadi karena dia ngga pernah jadi bawahan, tahunya nyuruh-nyuruh dan petantang petenteng hehe. Eh tapi biarpun begitu, si Kerani sebenernya salut lho sama kegigihan si Bossman kalo udah nawar barang ke supplier, meski ujung-ujungnya ngga ngenakkin sih haha. Dan si Bossman itu sebenernya sayang lho sama anak kecil. Itu sisi positifnya yang Kerani suka dari si bos.
Iya Cha, adegan mengharukannya terkesan dipaksakan menurut gua, meski adegan itu sebenernya ada di bukunya juga (lupa seri yang keberapa). Untuk masalah akting, ngga diragukan lagi kalo aktingnya Reza itu juara dah. Berasa pengen nampol aja kalo punya bos macem begitu haha. Bahasanya pun campur aduk hehe. Dan Atikah Suhaime emang cantik banget ya di film itu :D
Pengalaman lo pas jadi CS dan ketemu si Bapak-bapak itu kocak abis haha. Kirain dia mau ngapus video bokepnya dulu, eh malah ditunjukkin ke lo sendiri. Bisa jadi dia bingung mana video yang cocok untuk dilihatin, dan koleksinya malah bokep semua :p Gua ga kebayang gimana ekspresi lo pas ngelihat video itu Cha, dan apakah bapak-bapak itu ngga ngerasa bersalah udah nunjukkin itu video ke lo, ya? Haha :D
Well, kehilangan pekerjaan dan kehilangan pacar. Semoga ga sampe kehilangan motivasi ya Cha. Masih banyak yang bisa bikin hari-hari lo cerah lagi, kan, termasuk dunia blog ini :D Lagipula, bener kata lo, masih banyak peluang dan pekerjaan lain. Semangat Cha!
Btw, pas lagu Cindai diputer di tengah film, langsung berasa semarak ya filmnya haha.
Mampir sejenak...
BalasHapus