Sepotong Hati di Segelas Milkshake Coklat (Bagian Dua)
- 10.51
- By Icha Hairunnisa
- 96 Comments
INI CERITA BERSAMBUNG KARYA WIDY (WULAN, ICHA, DARMA, YOGA) BAGIAN DUA. BAGIAN SATU BISA DIBACA DI BLOG WULAN. TERIMAKASIH. EEH INI PAKE CAPSLOCK BUKANNYA KARENA MARAH. TAPI BIAR GREGET AJA. HEHE. OKE. AKU SAYANG KALIAN SEMUA~
***
"Ah, nggak.
A-Anu... lupain aja deh," kata Agus gugup.
“Dih, kok gitu?
Lucu amat lu!” kata Mei, lalu tertawa karena melihat Agus yang kikuk.
Melihat tawa gadis cantik di hadapannya, Agus
semakin kikuk. Seperti pasangan yang kedapatan berbuat mesum, digerebek massa, lalu digelandang ke kantor polisi.
Namun berbeda dengan pasangan mesum, yang tak punya jawaban enak didengar mengapa mereka melakukan hal terlarang itu, Agus punya. Di kepalanya ada banyak jawaban memanjakan telinga, yang akan ia berikan atas
ucapan Mei barusan.
Agus ingin beralasan kalau itu bukan kikuk, melainkan ia
terpesona. Agus ingin mengucapkan terima kasih karena sudah dikatakan lucu,
Agus ingin sekali mengatakan kalau Mei lah yang lebih lucu daripadanya.
Dan karena kegugupannya itulah, Agus
membiarkan semua kalimat itu menggantung di dalam pikirannya.
Sampai akhirnya ia lebih memilih untuk
mengambil handphone di kantong celana kirinya, meletakkan di atas meja, dan
menyentuh layar handphonenya beberapa kali.
“Hmm... Mei,” kata Agus.
“Ya.
Kenapa? Mau bahas macet lagi? Hahaha.”
“Bu-bukan.
Kayaknya gue
harus cabut duluan nih. Ada janji sama temen. Dia barusan SMS.“
“Loh? Kok tiba-tiba?” tanya Mei sambil menepuk
dan memegang bahu Agus beberapa saat.
Seakan-akan berusaha menahannya supaya tidak pergi.
“Baru juga duduk sebentar, Gus.”
Agus terkejut. Dirinya mematung beberapa saat,
sampai akhirnya Agus tanpa sengaja menyenggol minumannya sendiri. Milkshake
cokelat yang tinggal sedikit itu pun tertumpah.
“Duh, sorry-sorry.” ucap Agus gelagapan.
Salah tingkah membuat dirinya semakin kacau.
“Yah...
sorry ya, Gus,” kata Mei meminta
maaf. Meskipun Mei sangat sadar itu bukan karena kesalahannya.
“Milkshakenya jadi tumpah, kan, gara-gara gue."
“Gapapa,
kok. Gapapa.”
“Eh,
itu lengan baju lu jadi kena pula? Sini... coba gue bersihin. ‘’
Mei sibuk merogoh-rogoh ke dalam tasnya, mendapati selembar tisu.
Ini
cewek. Sudah cantik, baik pula. Pacar-able banget. Batin Agus yang membuatnya semakin gugup saja.
“Ng—nggak, kok. Udah, gapapa kotor.
Berani kotor itu baik. Sorry ya, Mei. Gue bener-bener harus cabut duluan nih. Buru-buru banget. Saya Agus. Selamat sore,”
kata Agus
bermaksud pamit dengan nada bicara yang tidak beraturan. Ujung-ujungnya ia malah seperti seorang komika di saat mengakhiri penampilannya.
Agus melangkahkan kakinya keluar dari kafe
dengan pandangan lurus. Ia tidak berani menoleh sedikit pun ke belakang, layaknya seperti adegan mengharukan saat sepasang kekasih akan berpisah, pada tayangan drama-drama Korea.
Karena satu, ia sudah tidak tahan membendung
kegugupannya lagi. Dua, ia pikir itu bukan perpisahan. Meskipun konyol, itu
tetaplah pertemuan. Pertemuan yang akan menghubungkannya dengan
pertemuan-pertemuan selanjutnya. Agus berharap dan berdoa seperti itu.
‘’Maaf Mei. Sepertinya aku masih betah untuk
menjadi seorang pengagum dalam diammu,“ bisik Agus pelan saat menaiki motornya dan beranjak
meninggalkan parkiran kafe.
Selama di perjalanan pulang menuju rumah, Agus
tak henti-hentinya mengingat dan membayangkan pertemuan serta adegan konyol
yang terjadi tadi. Bagaimana ia bisa berbicara ngawur
mengenai macet, tetapi setelah ditanya Mei, ia justru menyuruh Mei melupakan
kalimatnya itu. Bagaimana bisa ia menumpahkan milkshake
karena rasa gugupnya yang luar biasa saat berhadapan dengan Mei, gadis yang selama ini ia kagumi dari kejauhan.
Apalagi
saat mengkhayal akan sebuah kejadian yang hampir saja terjadi. Seandainya saja
Agus tidak terburu-buru untuk pergi, ia akan menikmati momen di mana Mei
membersihkan lengan bajunya. Sebuah kejadian yang mungkin saja bisa terjadi bila Agus tidak pura-pura
ada janji bersama temannya. Mungkin ia masih bisa berlama-lama dengan Mei di
cafe.
Atau justru bisa mendapatkan kontaknya.
“Bego
lu, Gus! Bego!” kata Agus mencela dirinya sendiri.
“Lupa, kan, minta
kontaknya.”
Namun,
itu tak jadi sebuah masalah untuk Agus. Karena setiap kali Agus membayangkan senyuman manis dan nada bicara gadis
itu, Agus pelan-pelan mengulas senyum dibalik kaca helm yang ia kenakan.
Seburuk dan sekacau apa pun kejadian hari ini, akan tetap menjadi hari yang paling istimewa bagi dirinya.
***
Bersambung
Note: Bagian tiga bisa dibaca di blog Darma. Lalu bagian empat bisa dibaca di blog Yoga. Terima kasih :))
96 komentar
Wah, si Agus malu-malu mau nih. Padahal Mei udah kasih kode, tinggal diterkam aja tuh, Gus, Gus.
BalasHapus.Jangan asal terkam mas, banyak orang. :v
HapusIya, Bang Har. Si Agusnya malu-malu mau, si Meinya mau mau mau. :D
HapusCiyee. Dandy tau malu juga ternyata. Kirain nggak tau malu :D
Hapus.Yaolohhh, icha kok gitu.? :v
HapusBaru juga ketemu sebentar sudah pergi, mana lupa minta kontaknya lagi.. duuh... aduuh... si Agus terlalu grogi.. hahaha
BalasHapusIya, Rum. Ternyata grogi sama kebelet pipis itu nggak beda jauh ya. Sampe lupa gitu. *ini apa dah*
HapusYaampun kasian banget.......Milkshakenya tumpah :( mubajir jadinya
BalasHapuswah perjalanan agus masih panjang buat dapetin cintanya Mei
Hahaha. Kirain kasihan sama Agusnya. Ternyata sama milkshakenya. Iya juga sih mubajir, kan milkshake di kafe biasanya mahal ya :(
HapusIya, Jeh. Sepanjang jalan kenangan~
mesti kalimat kalimat awalnya kamu yang bikin ya cha, mesum-mesum gitu.. wkwkwkk.
BalasHapuskeren juga ah kalian berempat bisa bikin ginian nyambung, alurnya sip.. padahal kalian kan jauh-jauh yah?
sukses buat WIDY..
haduuh gugup gitu si agus.. hari yang menyenangkan bagi agus ya.
Huahahaha. Iya, ketahuan banget ya mesumnya? Ya Allah citra hambamu gini amat T___T
HapusHehehe. Makasiiiih! Iya, Di. Jauh-jauh. Aku di Kalimantan Timur, Wulan di Riau, Darma sama Yoga di Jakarta.
Makasih sekali lagiiii. Semoga sukses juga buat Adi.
Iya, si Agus sampe senyum-senyum gitu pas pulang :D
Duh si Mei takut di tinggalin Agus, ahay~
BalasHapusAgus pake lupa minta kontak segala :v
.Mungkin sudah tua. :v / (Efek Gugup) :v
HapusEH elum tua kayaknya, kalo beneran tua berarti Mei suka yang lebih tua. wkwk
HapusItu emang efek gugup. Ahay~
Iya ya. Si Mei penasaran sama Agus kayaknya.
HapusBener Nov, efek gugup. Dandy kali yang suka tua-tua. Huahahaha. *kabur naik buraq*
.wkwkwk, Mending Meinya kasih sama aku, yakan mbak novi? :v
Hapus.Kagak dong,cha. -__- .Perasaan kena mulu, ntar balas ah. >:D
Ciee dandy suka yang lebih tuaaa, nenek ku tua nih (?) :3
HapusCha, lanjutannya di posting di blog siapa?
.Astaga, jangan percaya Icha. Hoax itu. :v
HapusNoviyana: Di blog Darma, Nov. Pantengin terus yak! :))
HapusDandy: Alhamdulillah hoax :D
Hahaha macem anak pesantren ajalah gugup kalo ketemu lawan jenis :(
BalasHapusSemakin seru nampaknya di bagian ini. Lalu bagaimanakah kelanjutannya? *macem host silet*
Ditunggu buat chapter selanjutnya ya. Good enough for WIDY.
Hehehe. Oh iya ya. Maklum, si Agus ini orangnya introvert :D
HapusSaksikan hanya di blog Wulan, Icha, Darma, dan Yoga. Jeng jeng jeng!!!! *kemudian terdengar backsound Silet*
Oke. Makasih ya, Awaldi :))
Yhaaaa, kenapa ditumpahin, Gus. Piye tho si Agus iki :( *mendadak jawa*
BalasHapusMau nebak-nebak ceritanya ah. Agus pulang. Dia menemukan Mei di kasur dengan penampilan bugil. (Ya Allah, ini maksudnya apa)
Astagfirullah
Robby sepertinya sudah terkena virus lu, Cha. Sedih. :(
HapusSuhu Oy ternyata orang Jawa? Kirain keturunan Tionghoa. Whoaaaaaaa. :O
HapusKENAPA BISA MEI TERBUJUR BUGIL DI KASUR AGUS? Ternyata benar kan, kamu nggak mesum. Tapi belum mesum. Dan ini saatnya kamu menjadi mesum. Selamat ya, Robby.
Sialaaan. Iya, aku juga sedih, Yog. :(
HapusWAH ROBBY. SELAMAT YA! :'D
Hapus.Semua ini karna icha. ( -_-)
HapusCONGRATS, ROBBY! MARI KITA POTONG TUMPENG, LAN. UNTUK MERAYAKAN KEBERHASILAN ROBBY :D
HapusKarena aku ya? :(
HapusNgakak parah ini mah, tulungin guaaa hahahaaaa
HapusSini Mba Nit, aku tolong~
Hapus*bopong Mbak Nita ke rumah sakit terdekat*
Waduhh .. satu 2 episode masih di 1 latar yang sama, di cafe WIDY .. hmmm
BalasHapusKayaknya perlu dipanjangin deh ceritanya cha .. katanya lu seneng yg panjang2 .. kalo gak salah pernah kerja di mak er .. (ASTAGFIRULLAH DIBAJAK !!)
Maaf cha tadi dbajak temen .. hehe.. (ada hehe nya biar kesannya nggak salah)
Udah gus, gak usah malu2 .. ntar ditikung kapok loooo... sikatttt!!
Iya, Ka. Mungkin kalau ceritanya si Agus itu kerja di kafe WIDY, dari awal sampe tamat disitu-situ mulu kali ya :D
HapusHuahahahaha. Sialaaaaaan Azka. Kok kamu tau kalau aku pernah kerja di Mak Er.... ERDI?
Tiada maaf bagimu, temannya Azka. Eh yang bajak kamu itu yang nikung kamu juga ya. Ka? Huahahaha. Aaaak ampuuun! *kabur naik buraq*
Boleh ngasih saran nggak nih? Aturan judulnya ditambahin (Bagian Kedua) Ehehe.
BalasHapusMbuh, mau komen apa. Btw, tambahan dan unsur mesum lu dari cerpen versi aslinya nggak merusak cerita, kok. :D
.He'e iya, judulnya kurang nih.
HapusBoleh, Yog. Udah aku tambahin tuh judulnya.
HapusHahahaha. Makasih ya atas pengertiannya, Pak Ed. Pak Editor :D
Udah aku tambahin tuh, Dandy :D
Hapus.Iya Icha. :D
Hapussaat bergegas meninggalkan mei, agus dihadang oleh seorang yang sedari tadi memperhatikan dia, kemudian bilang
BalasHapus"Gus, mau tuker posisi ?" kata erdi :(
nunggu selanjutnya ah~
Koplakkk wkkk
HapusAntara Baper dan Ngenes :v
HapusPukpuk bang Erdi.
HapusYO OLOOOH ERDIIIIII :'D Aku kok jadi ngebayanginnya cerbung ini film, kamu yang jadi stuntmannya Agus :D
HapusOke. Nanti bagian tiga ada di blognya Darma ya, Di~
Huahahaha! Mbak Nita, Chisanak, Wulandari Raisa. Kalian luar biasa ngebully Erdinya :D
HapusIni karakternya si Mei nyablak ya?
BalasHapusAgak kurang cocok sama namanya sih. But everything could happened dalam sebuah cerita.. :)
Masih belum tau sih sebenarnya, Key. Yang jelas si Mei ini orangnya ekstrovert. Kebalikan dari si Agus.
HapusEh iya ya? Habis yang terpikirkan cuma nama ini. Gara-gara ingat bulan kelahirannya Yoga :D
.Oalah gus gus, lampu rada hijau itu geng. Tenang aja, gabakal ditilang,- diTekong iya! :v
BalasHapus.But, keep calm homie & stay shy. :v
.Ichaaaa, tambahin dikit bagian dua ini. rasa-rasanya bentar doang bacanya ehh udah kelar. T_T
.Btw, icha mesum toh? Yaolohhh #Ehhh :/ :v Ciee -_-
.Morning,Cha. =)
Namanya juga si Agus orangnya pemalu. Bukannya nggak tau malu kayak...... *isi titik-titik tersebut*
HapusHuehehe. Ntar baca yang bagian tiganya aja, Dandy. Di blognya Darma. Kemungkinan hari Kamis ini. Itu ada linknya :D
Ah enggak. Itu cuma tuntutan peran. :D
Huehehee. Diucapin selamat pagi. Udah kayak di Indomaret aja. :$
.Sepertinya aku tau isi dari titik-titik itu. ( -_-) Awas ya,Cha. >:D
Hapus.Oke Icha, mantannya Viir, saudaranya tapasha. #Ehh :/
.Eleh ngeles, ciee icha MES......ra :v
.Hehe, keliatan yang tiap pagi datang ke indomaret. :v
Si Agus kurang gercep nih.
BalasHapusbukannya minta id line, malah numpahin milk shake.
Iya, Dibah. Si Agus gugupan sih orangnya.
HapusBoro-boro minta ID Line, minta undur diri aja dia pake ceroboh kayak gitu ya. :D
Anjirrr knapa ada gaya nglawak ama kalimat ala ala iklan rinso di tengah hahaaa
BalasHapusWaduh baru pertama ketemu dah berani pegang2 ya si mei, awas tar yg dipegang kesetrum, ho ho
Hahahahaha. Itu kalimatnya Yoga, Mbak Nit. Lucu ya. Kebiasaan suka main sabun kali ya si Yoga itu. HUAHAHAHA.
HapusHohohoho. Untungnya pertahanan dirinya si Agus kuat ya, Mbak Nit. Jadinya nggak kesetrum gitu. *ini apa dah*
Woy, gue baca!
HapusAnjir, Yoga BHAHAHAAA
HapusYoga: Huahahaha. Sorry, Yog. Keceplosan. *kabur naik buraq*
HapusWulan: Yoga murka, Lan. Atut :'D
Sungguh bodoh dirimu Gus, padahal jangar pergi dulu. padahal si Mei masih betah ngobrol
BalasHapusngapain coba harus cabut? paling itu sms temen yang mau numpang makan di kontrakan Huahaha :D
Iya, Chisanak. Grogi kadang bisa membuat kita terlihat bodoh.
HapusHuahahaha. Namanya juga dia gugup. Makanya langsung undur diri gitu. Kasihan :(
Ciyeee udah publish aja nih bagian kedua. Hahaahaa, kamu tetep aja ya Cha.
BalasHapusSegala bawa pasangan yang berbuat mesum. HAHAHAAA :D
HAHAHAA itu Roby maksa banget sampe nanya mesum di blog aku Cha. Blog aku kan blog religi. BHAHAAA
AYEE AYEE. Darma lagi yang bakal publish di minggu ini.
Hapus.Ehh ada Raisa. #Siang :D
Hapus.Don't be mesum like admin of this site. :v
Iya, Lan. Itu aja sebenarnya nggak enak sama kalian. :'D
HapusSi Robby kayaknya sudah kecanduan sama konten-konten berbau mesum. Huahaha. Dan waktu nanya di blog kamu udah kayak orang lagi sakau. Puk puk Robby. *loh?
Iya. Benar sekali. Religi. REla badan LInu demu diGIlir Zayn Malik dan Adam Levine. HUAAAAAAAAA AMPUUUUN LAAAAAN. *kabur naik buraq*
Hahahaaa kenapa nggak enak? Nggak papa ih Chaaa :D
HapusHahaaa iya, giliran aku lagi nulis yang alim-alim kayak dapat hidayah, dia nanya mana mesumnya? Bhahaa
AHAHAHAAA YAOLOH SEGALA PAKE KEPANJANGAN. HAHAHAAA Tapi aku bahagia Cha. Nggak papa walaupun digilir Zayn Dan Adam Levine.
Aku ikhlas.
Hohoho bagus deh. Kalian memang temanku :*
HapusBahahahaha. Itu pertanyaan ada permintaan pengen ada mesumnya secara terselubung ya, Lan :D
Huaaaaaaaaaaaa aku juga mau, Lan. Ikhlas. Digilir ditraktir makan kan?
Wuiiih. Manis ceritanya. Mau nungguin cerita selanjutnya aaah~ Semangat semangat WIDY~ ^^
BalasHapusIya. Semanis kamu~
HapusOke. Makasih ya, Rim. :D
Jiahahaha si agus malu malu mau, ah ini kok kekikukannya hampir sama kayak kisahku tadi siang di perpustakaan daerah haha ketemu temen lama yg sekarang jadi cantik, yg ada lupa minta kontaknya haha -_-
BalasHapusCiyeeeeee. Ternyata ada di dunia nyata juga. Jangan-jangan Mas Fandhy ini namanya bukan Fandhy, tapi Agus? Huahahahahahaha. *kabur naik buraq*
HapusUdah kaya iklan cokelat yang pernah saya lihat di TV, malu-malu kucing kaya cerita ini juga.
BalasHapusIklan cokelat yang mana, Mas? Duh. Jadi pengen makan cokelat :(
HapusDuh, si Agus kayaknya kurang peka nih.
BalasHapusIya, Yu. Cowok mah gitu :(
HapusWah, yang bagian kedua ini makin mengalir lancar aja kalimatnya. Pas gua asik-asik baca ceritanya dari atas ke bawah, tahu-tahu udah sampe kata "Bersambung" hehe. Jadi dibuat penasaran lagi gimana kelanjutannya. Masih takjub ini cerbung ditulis sama empat orang :D
BalasHapusPenyesalan selalu dateng belakangan. Kasihan juga si Agus, pake acara nyenggol gelas milkshake-ya segala hehe. Giliran si Agus gugup, si Mei malah jadi penasaran kayaknya tuh sama si Agus :D
Whooooaaaa. Alhamdulillah, dapat respon sepositif ini. Makasih, Mas Bayu. Huehehehe. Aku juga masih takjub bisa nulis bareng mereka. Secara aku paling nggak bisa sama yang namanya bikin cerpen :'D
HapusSi Agus saking gugupnya dan memang belum pernah ngobrol sama cewek jadinya gitu. Kasihan sih. Haha. Nah bener, Mei-nya memang jadi penesaran sama Agus. Ada yang ngeh juga ternyata :D
Keren banget ini. Penulis sebelumnya dengan gaya tulisannya yang teduh abis, lalu di sambung dengan tulisan ini yang kampret abis, sama dengan epiiiiic bangeeet. Gak sabar baca lanjutan dari penulis yang berbeda.
BalasHapusTumben muji orang, Her. Huahahahaha. Eh tapi... tapi... kampret? :(
HapusOke. Makasih yaa. Selanjutnya ada di blognya Darma. Ada link-nya di atas.
cha aku masih bingung nih aku harus baca yang mana dulu ? hahaa aku udah baca punya wulan, trus ke mana dlu nih ? haha biar ceritanta nyambung
BalasHapus.Habis dari kawasan Wulan, kesini nih kawasan Icha mesum #Ehhh (Dibajak loh Cha),-
Hapus.Udah bener kok mbak, ini Bagian Duanya. :D
Ada di blognya Wulan, Li. Link-nya ada di atas. Selamat membaca ya! :))
HapusHooh, Dandy. Makasih yaaaaaak -____-
HapusIni bagian duanya kan yak -_-
BalasHapusduh, edisi blogwalking dirapel jadinya kayak gini.... sedih nggak tau awalnya yang mana dulu :v
baca punyanya yoga ternyata cuma kata sambutan.....
Itu si AGUS kasian amat, minuman mahal belum habis, tumpah... duh, kalau gue udah ngamuk-ngamuk. Duit bulanan lagi seret juga :((
Iya, bener banget. Huahahaha. Ada di blognya Wulandari Raisa, Yu.
HapusSemangat yek, blogwalking-nya :D
Duuuh. Sedh amat curhatan anak kos. Aku kasih tissue mau? Tissue magic.
harus nunggu cerita selanjutnya nih
BalasHapuspenasaran sama perjuangan agus, nyesel kan tuh agus, si Mei udah mau baik ngelapin tumpahan di baju, masa langsung pergi gitu aja...
Oke. Ntar ada di blognya Darma, Mbak Anggi. Link-nya ada di atas.
HapusHuehehe. Agus yang pemalu, lugu, dan polos itu ternyata bikin penasaran juga ya :D
Udh baca bagian pertama dan baca bag kedua ceritanya blm sampai ponunt. Sih Agus masih aja kikuk dan bersambung nih udh kek sinotron aja .
BalasHapusHuahahahaha. Iya, Zis. Trus ntar sambungannya ada di blog Darma. Makasih yek udah mau baca! :D
Hapussi agus?
BalasHapussi pendiam memang kadang bertingakah bodoh.. tapi yaah.. selalu banyak keinginan dalam diamnya.. muehehehe
Iya, Si Agus.
HapusBener banget. Mas Dian pendiam juga ya? Huehehehe.
oh jadi itu cuman pura-pura
BalasHapuskenapa pake pura pura dah.....
HAI WIDY
btw, gue nyasar ke sini karna tulisnnya darma. kepo udah sampe bagian tiga aja
Cerita ini itu dari empat kepala ya? Bahasanya kira2 sama ga ya tiap bagian
Iya, namanya juga si Agus gugupan makanya dia pura-pura gitu :D
HapusMakasih udah nyasar. Bener, dari empat kepala. Bahasa tiap bagian sama kok. Soalnya satu kepala bikinnya ini per kalimat atau lebih trus dilanjutin kepala lain sampe seterusnya dan udah dieditorin juga. Huehehe. :))
tadi mampir ke blog nya bang yoggas ttg postingan ke-4 fiksi ini. tapi gara2 belum baca yg 2 nya . jadi mampir dulu ke sini hehe. soalnya penasaran sama cerita nya hhe.
BalasHapusyaelah si agus_- gak bisa ngambil kesempatan nih. padahal si mei nya udah welcome banget tuh
Hehe. Makasih ya, Febri. Udah mau penasaran dan mau baca :D
HapusHahahahaha. Iya tuh si Agus. Sifat pemalunya kelewataaan :|
kasihan si agus... kurang baca kode2... kode guuus... kode2
BalasHapusHahaha. Cowok tuh memang gitu ya, Put. :(
HapusWah Agus nggak jadi menang banyak yah. Mampus. Rasain. Gugup sih. Padahal kali aja Mey udah ngarep bisa ngegrepe Agus. *duh ini apa* :((\Yess. Untung bacanya agak telat jadi bisa langsung ke blog Darma lalu Yoga buat ngelanjutin ceritanya. Ahey :3
BalasHapusBahahahaha. Ngegrepe Agus. Jadi kebalik gitu ya, Dev. Malah cewek yang ngegrepe cowok duluan :D
HapusAhey jugaaaa :3