Menurutku, bersyukur
itu lebih mudah daripada berpikir positif.
Kita bisa bersyukur
atas kurang cantiknya kita, hanya dengan ngeliat orang dengan keterbatasan fisik di televisi. Kita bisa
bersyukur atas sedikitnya uang yang mengisi dompet, hanya dengan ngeliat
anak-anak kecil yang banting tulang sebagai penjual koran. Kita bisa bersyukur
atas tidak dilamar-lamarnya kita sama si pacar, hanya dengan ngeliat teman
sekelas waktu sekolah dulu, yang sekarang lagi pusing ngurus suami dan dua anaknya.
Sedangkan buat
berpikir positif, aku masih nggak bisa. Aku juga masih betah memelihara
karakter murahanku, yaitu moody-an. Karakternya loh ya yang murahan, bukan
ak... oke skip.
Dan begitu nonton
film Silver Linings Playbook malam kemaren, di malam pergantian tahun, aku
ngerasa kayak punya teman senasib.
Temanku itu adalah
Pat Jr. (Bradley Cooper) dan Tiffany (Jennifer Lawrence).
Sumber: Wikipedia |
Mereka berdua
memainkan film yang bercerita tentang, Pat yang baru keluar dari mental institution setelah delapan bulan lamanya mendekam disana.
Pat, pernah menghajar rekan kerja sekaligus selingkuhan istrinya, dan bertekad untuk rujuk kembali sama
Nikki (Brea Bee), istrinya itu. Tapi nggak mudah karena Pat dikenai larangan
mendekati sang istri.
Btw, bego banget dah si Pat. Udah dimain-serongin tapi masih
aja ngarep rujuk.
Eh, kembali ke
film.
Suatu hari Pat
ketemu sama Tiffany (Jennifer Lawrence), adik ipar dari teman dekatnya. Tiffany
kenal dengan Nikki dan tau larangan mendekat itu. Dia pun nawarin diri buat jadi penghubung antara Pat dan Nikki, dengan
syarat Pat harus mau menjadi partner-nya
dalam kompetisi dansa tingkat
nasional. Pat pun menulis surat untuk Nikki trus
dititipkan ke Tiffany. Padahal
saat itu diam-diam Tiffany jatuh cinta sama Pat.
Kelihatannya sih
nggak ada istimewanya. Cuma sebuah film romantic-comedy
yang ada si montok Jennifer Lawrence.
Tapi menurutku,
film ini istimewa banget. Silver Linings Playbook adalah pelarian kalau mood-ku lagi jelek. Silver
Linings Playbook adalah film yang isinya nyaris ‘orang gila’ semua.
Pat yang punya gangguan mental bipolar disorder semenjak diselingkuhi
istrinya. Bipolar disorder adalah gangguan mental dimana penderitanya ngalamin perubahan
suasana hati secara tiba-tiba.
Tiffany yang emosional, pasca suaminya meninggal
dunia. Juga menjadi hiperseks, sampe harus kehilangan pekerjaannya.
Pat Sr. (Robert De Niro) yaitu ayah Pat, punya gangguan mental obsessive
compulsive disorder, yaitu kelainan psikologis dimana penderitanya memiliki
pikiran dan ketakutan yang nggak masuk akal.
Jake (Shea Whigham), kakak Pat,
yang ber-sibling rivalvy pada Pat. Sibling rivalvy adalah perilaku memusuhi
atau mencemburui saudara kandung, biasanya terjadi di antara saudara kandung
yang berjenis kelamin sama atau usianya nggak beda jauh.
Ronnie (John Oritz), teman Pat, tertekan sama istrinya yang rada galak.
Juga tertekan sama kariernya yang cemerlang. Orang sukses nggak selamanya
bahagia ya.
Veronica (Julia Stiles) istri otoriter yang pengen suaminya tunduk
sama dia mulu.
Yang waras kayaknya cuma Dolores (Jacki Weazer), ibu dari Pat
dan Jake. Beliau juga sabar banget. Keibuan.
Walaupun para pemainnya pada memunculkan aura negatif, tapi filmnya sama
sekali nggak memunculkan aura negatif. Sumpah. Film ini bertema serius (tentang
gangguan mental) tapi kita nggak perlu tegang nontonnya.
Aku malah dibikin ngakak sama kelakuan Pat yang berubah-ubah. Dia bisa
jadi optimis banget, tapi nggak lama mendadak pesimis. Dia bisa tiba-tiba
pengen ngomong berapi-api, tapi langsung melembut, kegirangan dan lupa
niatannya itu begitu si Ronnie ngasih dia iPod.
Aku dibikin jengkel sekaligus
ngakak (lagi) pas ngeliat Tiffany ngajak Pat pulang dari makan malam yang belum
selesai. Bahasa dialognya cenderung blak-blakan, brutal, dan vulgar. Tipikal
film favorit banget.
Hebatnya lagi, film ini dapet nominasi Oscar tahun 2013 untuk kategori
film terbaik, sutradara terbaik, naskah adaptasi terbaik, aktor utama dan
pendukung terbaik, aktris utama dan pendukung terbaik.
Jennifer Lawrence juga
hebat, dia bisa ngimbangin Bradley Cooper yang beda belasan tahun sama dia. Bahkan
bisa dibilang melampaui, dengan akting kerennya sebagai janda yang jadi sex addict.
Selain merasa terhibur dan trenyuh, aku juga ngerasa punya kemiripan
sama dua tokoh di Silver Linings Playbook. Itulah kenapa aku sebut mereka itu dua
teman senasib di awal postingan. Walaupun nasibnya nggak sama-sama banget sih.
Pat yang naïf, yang masih percaya aja dia bisa kembali berumah tangga
sama Nikki.
Dia selalu bilang kalau kepercayaannya itu adalah bentuk dari
excelsior, yang kira-kira artinya berpikirlah positif maka selalu ada jalan. Padahal
orang-orang di sekitarnya mikir kalau itu bukan wujud dari berpikir positif, tapi
wujud dari menyangkal kenyataan. Sudah jelas-jelas istrinya pergi, masih aja
dikejar.
Aku sama kayak Pat, lima tahun lalu. Saat dimana aku putus dan susah
move on dua tahun. Dalam kurun waktu dua tahun itu, aku sibuk sama
kegiatan ngomongin sang mantan. Mantan, mantan, mantan. Ngomongin keoptimisanku
bisa balikan sama dia. Optimis sambil depresi.
Padahal jelas-jelas dia yang mutusin aku, dengan alasan pengen fokus
sekolah. Tiga bulan kemudian malah punya pacar lagi. Fokus sekolah apaan? Hatiku waktu itu kayak
remah-remah rempeyek, hancur. Tapi dengan bodohnya aku masih mikir kalau si
mantan adalah cinta sejati.
Hoek. Makan tuh rempeyek.
Sampe akhirnya teman-temanku pada enek dengerin curhatanku yang itu-itu
aja. Mereka ngatain aku bodoh, mata batin nggak terbuka, nggak bisa menangkal
radikal bebas, dan sebagainya. Sejak saat itu, aku jadi orang yang nggak
terbuka lagi.
Bukan, bukan pakaiannya yang terbuka. Aku berusaha buat nyimpan
masalahku sendiri. Lalu melampiaskannya ke barang-barang di kamarku. Nyingkirin benda yang waktu itu terlihat nyebelin di hadapan, bernama handphone. Menggaruk-garuk
wajah, meremas-remas rambut sambil nangis sampe nggak bersuara.
Aku jadi terbiasa buat sendirian, merenungi masalah. Aku hanya
curhat ke satu dua orang. Itupun juga kalau aku rasa nggak bisa mendam terus.
Aku jadi susah buat percaya sama orang, percaya kalau orang itu beneran simpati
sama aku.
Apalagi sejak LDR sama Zai setahunan kemaren. Sinyal yang susah disana, dan jarang
ketemunya kami makin bikin aku jarang buat curhat. Aku udah terbiasa curhat
sama dia secara langsung, berhadap-hadapan. Rasanya nggak puas kalau curhat
lewat telpon atau chat.
Niatnya mau menjadi dewasa dengan nggak curhat melulu sama orang, malah
makin bikin kayak anak kecil. Anak kecil brutal.
Mungkin karena itu, sekarang aku ngerasa mirip sama Tiffany. Yang
cantik, yang chubby, yang montok. Huahahahaha.
Eeeh bukan sih, bukan mirip yang itu. Aku ngerasa mirip sama Tiffany
dari segi sifat dan perilaku. Emosional. Rapuh. Brutally honest. Membanting dan merusak barang. Ekspresif dengan
raut muka yang nyebelin tapi lucu. Punya sorot mata nggak pernah keliatan
bahagia. Kecanduan seks.
Eeeeh. Enggak. Kecuali yang terakhir, apapun yang dilakukan Tiffany,
bikin aku ketawa ngakak sambil bilang,
“Yo oloh, aku banget sih ini
orang.”
Dan yang paling bikin aku ngerasa mirip sama dia, waktu dia ngomong sama
Pat,
“I opened to you. And you judged
me!”
Sialan. Itu. Aku. Banget.
Itu ketakutanku. Ketakutan yang bikin aku sering berpikiran negatif. Ketakutan yang bikin aku jadi punya kendala
buat bisa berpikiran positif.
Aku ngerasa LDR kami ini berat, gara-gara berpikiran negatif. Aku sering
ragu buat nulis postingan, gara-gara berpikiran negatif. Aku sering ngerasa
takut ngerjakan hal-hal baru di kantor, gara-gara berpikiran negatif. Aku
sering ngerasa kesepian, karena berpikir negatif. Aku sering nggak terbuka sama
orang, karena berpikir negatif.
Rasanya udah kayak, lebih gampang buat nyiptain garis positif di test pack, daripada
pikiran positif. Eeh. Astagfirullah. :(
Begitu selesai nonton Silver Linings Playbook malam itu, aku jadi
termotivasi.
Aku salah selama ini udah menjalani tahun 2015 dengan kebanyakan
berpikir negatif. Aku sadar kalau di balik awan hitam gelap itu pasti ada silver lining. Sisi cerah, dibalik sisi
gelap. Ada pelangi, setelah hujan.
Dan kalau ditanya apa resolusi tahun 2016 ini. Resolusiku cuma satu,
yaitu bisa berpikiran positif.
Aku jadi sadar, kalau kita punya masalah trus
kita berpikiran positif, pasti ada jalan penyelesaiannya. Pasti akan berjalan lancar. Walaupun sebenarnya jalannya bukan jalan yang kita inginkan. Yang bisa berjalan lancar karena kita berpikir positif itu, misalnya hubungan,
pekerjaan, atau datang bulan.
Lagian, apapun yang terjadi itu pasti ada hikmahnya. Terutama yang terjadi itu buruk. Pasti ada hikmahnya banget. Orang nggak akan ngerasain bahagia kalau nggak pernah merasa sedih. Orang nggak akan bisa ngasih solusi terbaik, kalau dia sendiri nggak pernah ngalamin apa yang dicurhatin sama temannya.
Ternyata excelsior itu nggak cuma ada di film Silver Linings Playbook.
Excelsior itu ada dimana-mana. Di rumah sendiri. Di sekolah. Di tempat kerja.
Di kampus. Di jalanan. Tergantung kitanya.
Dan yang pasti, ada di diri
orang-orang, yang seburuk apapun hidupnya, tetap percaya kebaikan akan datang
di kemudian hari. Dan aku pengen, aku bisa termasuk dalam orang-orang itu.
Semoga resolusiku terwujud.
Selamat tahun baru.
93 komentar
Iya aamiin buat resolusinya. Salam kenal mbak :)
BalasHapusMakasih, Mas Dony. Salam kenal juga :))
HapusAku ge tau kemaren mah sama kaya si Pat, kalau gue curhat sama temen lu cha pasti dikatain bego juga ini -_-
BalasHapusTiffany hiper, ada scene nya ga cha ? :(
Duh. Sama kayak Pat yang susah move on dan menyangkal kenyataan? Bahahahaha. Kita sama, Di! Sini toss manja dulu! :D
HapusIya, dia hiperseks ceritanya. Sayangnya nggak ada, cuma ada scene pas dia nyeritain soal hipernya aja. Jangan kecewa ya, Di :p
eh hahaha. *toss
Hapusini film cuma B.O berati bukan D, cha :v
Bahahaha. Segala bimbingan orangtua :D Tapi J-Law cantik banget dah. Aduhai juga. Harus kuat-kuat iman kalau nonton :D
Hapushapus ah, komen gue 21+ tadi cha haha
HapusBahahahahahaha iya, Di. Tapi tadi PG13 aja kok :'D
Hapuskalimat pembukanya elegan juga cha, isinya juga iya tumben biasanya aku ngakak baca postinganmu kalo yang ini beda. apa lagi kalimat terkhiran itu bijak e.
BalasHapusaku juga tahun kemarin sering berpikiran negatif terutama setelah lulus kuliah.
emang harus berpikir positif serta bersyukur.
filmnya orang edan semua yah, perlu nonton aku ini. dari ulasanmu menarik juga filmnya.
amiiin semoga resolusimu tercapai cha.
((ELEGAN))
HapusHuahahaha. Makasih ya, Adi. Sebenarnya juga takut nulis ini. Takut mancarin aura negatif. Tapi mudahan nggak ngerasain aura negatif ya habis baca ini :D
Berpikiran negatif kenapa, Di? Tapi sekarang sudah enggak kan?
Iya. Harusnya gitu sih. Tapi kalau aku masih banyak takutnya. Memang cepet-cepet harus dibuang ini pikiran negatif. Huhu.
Haha. Iya. Tapi mereka lucu~ Aamiin. Semoga resolusimu juga tercapai! :))
elegan bruakakakaka......
HapusKenafah, Gan? Nggak terima elegan, Gan? :|
Hapusbaru sempet BW kemari :((
BalasHapussetuju. emang susah buat berpikir positif. malah takut kalau hubungan menghasilkan "positif" *haapaansih*
gak suka pilm bagituan, tapi kalau j-Law mah, sikaaat. *emo mimisan*
nggilani banget, untung meremas-remasnya rambut, bukan yang lain. dengkul misalnya.
aamiin buat resolusinya, Cha. yuuhhuy
Baru sempet balas komen ini :((
HapusBahahahaha. Hubungan yang seperti apa itu, saudara Tomi yang terhormat? Bisa tolong dijelaskan :p
J-Law cantik banget di film ini. Keliatan berumur sih, karena meranin janda. Tapi tetap cantik. Ekspresi mukanya juga lucu. Gemesin~
Iya, Tom. Untung ngeremes-remesnya bukan dengkul, dengkul orang lain.
Makasih, Tom. Aamiin juga buat resolusimu, apapun itu. :))
trus si nikky gimana? ganteng y dy?
BalasHapusNih Cha, Nikki-nya komen. Hahaha.
HapusNiki: Nikki di filmnya perempuan. Jadi cantik. Kalau Niki yang komen ini laki-laki. Jadi ganteng lah. Masa cantik kayak perempuan :D
HapusFarih: Iya, Rih. Niki yang blogger tapi. Bukan Nikki yang peselingkuh :D
seharusnya cowok tuh yg meranin niki
Hapusbiar ganteng
Berarti Pat-nya nikah sama cowok? HUAAAAAAAA :(
HapusKayaknya, kita sama deh Cha. *sok nyama-nyamain* susah berpikir positif. Soalnya kita pernah bersikap seperti itu tapi dapet tanggapan yang buruk. Jadi males bersikap gitu lagi. Ya nggak sih?
BalasHapusBtw salut sama keberanianmu ngakuin soal mantan itu. Kalo mantanmu baca bisa gede tuh kepalanya dia. Hahaha.
Kita memang sama, Rih. Kamu adalah teman senasibku dan seperjuanganku *sok-sok punya teman senasib*
HapusYap. Bener banget. Bisa dibilang kapok buat bersikap gitu lagi. Bahkan trauma. Duileh trauma. Pokoknya gitu deh. Eh tapi ujung-ujungnya malah stress sendiri. :(
Bahahaha. Bisa aja kamu, Rih. Selain kepalanya yang jadi gede, tawanya juga jadi gede kayaknya. Haha. Huhu.
Oh, jadi excelsior yang lu sempet komen di blog gue ini toh ceritanya. Tokoh di film mirip sama kehidupan lu. Sering ya begini. :D
BalasHapusHm... kalo soal masalah yang lagi menimpa gue saat ini, gue masih nggak tahu bakal gimana. Tapi, gue akan terus berusaha dan mencoba excelsior. :))
Hehe. Iya, Yog. Walaupun cuma tau artinya dari film. Trus setelah ngerasa mirip sama Olive di film Easy A. Sekarang ngerasa mirip Tiffany. Sok mirip-miripin sama tokoh film gini banget :D
HapusAku tau yang kamu rasain, Yog. Tapi aku jauh lebih tau kamu orangnya lebih kuat dari masalah itu. *Emma Stone sotoy*
Seperti yang aku pernah baca di review film SLP, "Even when it is cloudy, there's always silver linings." Yakinlah di masalah pasti ada sisi cerahnya. Excelsior! Semangaaat Yogaaa :))
nonton film yang cerita karakter nya sesuai dengan kehidupan nyata km ya.. wii gue tau rasanya gimana cha.
BalasHapusBener juga kalau bersyukur emang lebih mudah ketimbang positive thinking. apalagi pertahanin positive thinking ini.
btw Selamat tahun baru!
Hohohoho. Iya nih, Feb. Kamu pernah ngerasa mirip juga? Jangan bilang ngerasa mirip sama Christian Grey di film Fifty Shades. :|
HapusNah iya. Pertahaninnya kayaknya lebih susah. Tapi biar susah pasti bisa. Semoga.
Selamat tahun baru juga! :))
Dapet istilah baru, bipolar disorder. Tumben gak ada mesumnya.
BalasHapusKalo kamu ngerasa ada kemiripan tokoh karena film ini, aku juga ngerasa punya kemiripan kayak gini, Cha. Bukan film, tapi konser. Konsernya Maroon Five. Mirip si itu tuh..
Kirain mau ngucap hamdalah pas nggak ada mesumnya. Malah ngatain tumben. Huhu :|
HapusOh iya aku tau, Nggo. Mirip sama... sama... duh deg degan ngetiknya. Sama... sama James Valentine kan? Gitaris Maroon 5. Kalau gondrong tambah mirip banget dah :D
Alhamdulillah ya. Icha akhirnya excelsior. Buktinya sudah berpikiran positif. Dan nggak berpikiran negatif lagi (mesum).
HapusSialaaaan Yogatel. Excelsiornya yang begitu :D Tunggu tanggal mainnya, pikiran negatif (sok mesum)ku akan gentayangan lagi di blog ini. Hahaha.
HapusYa Allah, ini bener-bener ya film, Cha. Isinya gangguan jiwa semuaaaa -___-
BalasHapusOke, aku masukin whistlist nonton setelah ujian modul saraf jiwa.
Iya, Dar. Tapi untungnya malah lucu. Kitanya yang nonton nggak ketakutan gitu. Malah ngakak :D
HapusOkeee. Ntar kasih tau tanggapan habis nonton filmnya ya, Dar :D
setelah baca ini, kayaknya gue ngalamin Excelsior :(
BalasHapusnonton filmya dulu dah mending.
Hehe. Bagus dong, Lam. Pertahanin terus ya excelsiornya :))
HapusYap. Selamat menonton SLP~
O_O ini mirip-mirip juga sama kepribadian diri ini, mah. bolehlah nyari donlot gratisannya buat nonton.
BalasHapuskalo kata orang tua sih, bersama kesulitan selalu ada kemudahan. tinggal kitanya aja yang mau ngeliat dan nyari kemudahan itu, apa, nggak. mau liatdidi cerahnya apa mau tetep merenungi sisi gelapnya.*aku gatau ini ngomen apa*
Whoaaa. Kamu mirip sama si Pat, Haw yang bipolar, Haw? Atau Tiffany yang hiper? Eeh. Yang baper maksudnya. Dia disitu baper sama Pat.
HapusOh. Jadi kesulitan yang menimpa kita itu bakal terasa mudah atau tetap sulit dari kitanya nanggapinnya gimana ya, Haw? Iya sih. Bener banget. Kalau direnungin yang sisi gelapnya mulu, bakal makin sulit itu kesulitan. :(
*komen ini diketik dengan sulit karena takut dikira sok bijak sama yang bijak beneran yaitu Haw*
Kayaknya ama Pat deh. eh, ama Tiffany, kayaknya. eh, mungkin lebih mirip Tif Pat Kay.... T.T
HapusHaw labil deh ah. Kayak cewek lagi PMS :(
HapusAku pernah nonton ini tapi gak nontonin bener-bener jadi kurang ngeh sama gangguan-gangguan mental mereka. Cuma taunya si Pat sama Tiffany doang. Weh jadi mau nonton lagi.
BalasHapusSerem juga ya kalo apa-apa mikirnya negatif:(
Semoga resolusinya terwujud, kak!^^ selamat tahun baru
Aku juga ngehnya pas nonton yang kedua kali, Nis. Ngeh sama Bapaknya yang punya remote TV sampe dua biji. :D
HapusIya, Nis. Serem. Menghambat kita mau ngapa-ngapain yang positif juga jadinya.
Aamiin. Makasih ya, Nis. Semoga resolusimu juga tercapai. Selamat tahun baru juga! :))
Aaa pengen nonton. Kalau nonton kitanya gak bikin stres kaya pemainnya kan kak?kwkw
BalasHapusHohohoho. Enggak kok, Dea. Malah ngilangin stress deh. Menurutku. Soalnya ngakak sama Tiffany-nya :D
HapusKayaknya filmnya seru, soalnya hampir semua tokoh dalam film punya gangguan psikologis gitu, ada yang bipolar disorder,obsessive compulsive disorder, dll :D
BalasHapusAku juga kadang suka negative thinking sama segala hal, akibatnya jadi pesimis, curigaan dan tertutup sama orang-orang sekitar, tapi aku juga selalu berusaha untuk bisa postive thinking walaupun susah.
"Positive thinking will let you do everything better than negative thinking will." Zig Ziglar << Barusan liat di google *eh :v
Semoga tahun ini kita bisa lebih berpikir postif lagi ya, cha. Semangattt ! Selamat tahun bary \:D/
Iya, Nov. Seru kok. Apalagi pas ngeliat mereka di kompetisi dansa. Dansanya keceeeee. :D
HapusIya, walaupun nggak semuanya parah. Yang menonjol itu Pat sama Tiffany.
Samaaaaa. Aku juga gitu. Kebanyakan pesimisnya. Jadinya kalau mau ngapa-ngapain susah. Sifat yang harus diubah banget. Dan kamu mau buat berusaha. Hebaaaat. :))
Whoaaa. Kutipannya keren. Menyentil banget. Haha.
Aamiin. Makasih, Noviyana Isyana. Selamat tahun baru jugaaaa! :D
Jadi arti dari "excelsior" itu apa Mba?
BalasHapusKurang lebih artinya berpikirlah positif maka pasti ada jalan, Mas Dedy.
HapusSYUPERRRRR SEKALI!!
HapusKOMEN APA KAU JAENUDDIN!!!!!
Hapus*ikut-ikutan Jubaedah*
Emmma gem stone bskal menjelma jadi siapa lg ni setelah nhliat film baru, hihii
BalasHapusAku juga chaaa...orangnya suka bsperan mulu...kayaknya untuk berpikir positif itu butuh proses yg lumayan lama ya...
Dan ini jadi tantangan di 2016, bahwasannya apa apa yg belum kita dapetin ada alasannya, jd kita mau ga mau kudu betpikir positip
Hahahaaha. Mbak Nitaaaaaa :D Jadi Jennifer Lawrence kayaknya. Eh tapi aku nggak montok. Huhu. Yaudah, setia jadi Emma Gems Stone aja~
HapusSamaaaa, Mbak. Huhu. *peluk erat Mbak Nita*
Iya nih, Mbak Nit. Baperan bikin kita susah berpikiran positif juga ya. Iya butuh proses lama. Tapi pasti bisa. :))
Bener banget, Mbak Nit. Jadi tantangan. Dan kewajiban juga. Percaya kalau semua yang terjadi itu pasti yang terbaik. Yeaaah~
"Emmma gem stone bskal menjelma jadi siapa lg ni setelah nhliat film baru, hihii"
HapusBatu Akik maybe?
eh maap....
Yeaaah betul, jadi batu akik biar bisa dipoles, dielus, dan dirawat sepenuh hati sama om-om perlente. Bahahahaha. Eeh :(
HapusAgak ngetwist ya ini tulisan :D dari ngomongin film, eh ada curhatnya, terus kesimpulannya manis :') keren kamu ca :D
BalasHapusYah, ngomongin masalah pesimis. aku masih sering pesimis :' nggak tau kenapa deh ya :'
Bismillah :)) semoga resolusimu terwujud ya di tahun 2016 ini :))
Agak ngetwist :D Yo oloh, Feb. Makasih :D
HapusSamaaa. Padahal dari lubuk hati yang terdalam nggak pengen pesimis ya, tapi akhirnya malah pesimis sendiri. Ngerugiin diri banget :(
Aamiin. Makasih. Semoga resolusimu, apapun itu, juga terwujud ya, Feb :))
HIhihi sama-samaaa Cha :))
HapusBener. padahal dalam lubuk hati sih kita nggak mau pesimis. tapi akhirnya pesimis. ini gimana sih maunya -_- wkkwkw
Aamiin :)) makasiiiih, Cha :))
Hahahaha. Hati memang gitu. Susah ditebak maunya apa. Susah dikontrol juga mau jatuhnya sama siapa. Kadang jatuh hatinya sama orang yang salah *INI APA DAH*
HapusYoi. Sama-sama, Feb. :))
Ah keren tulisanya.
BalasHapusGue Ambivert. Moody-an banget. Susah buat berubahnya.
Semga tercapai resolusinya, ya :)
Hehe. Makasih, pelogika rasa :D
HapusWhoaaa. Itu gabungan ekstrovert sama introvert bukan? Tapi setauku ambivert malah lebih bisa ngendaliin suasana hatinya biar nggak mudah berubah-ubah. Kamu hebat berarti :))
Aamiin. Makasih. Semoga resolusimu juga tercapai. Apapun itu.
Selalu berpikir positif :)
BalasHapusSemoga resolusi terwujud semua ya icha
Iya. Makasih ya, Karina. Semoga resolusimu juga terwujud :))
HapusAaaa Icha. Aku koko baca ini sampe habis serasa dengerin kamu ngomong, dengerin kamu curhat dengan seriusnya. Nyampe banget aku ke aku. wkwk
BalasHapusHahaaa, itu Tiffanny kamu banget dah Cha. Aku ngangguk-ngangguk bacanya hahaa
Segitunya kah kamu nangis dan depresi karena mantan, Cha? Kok aku merinding ya pas baca kalimat kamu nangis sampai nggak bersuara. Huhuuu aku juga pernah gitu Cha. Rasanya udah campur aduk. Suara udah hilang gitu aja karena mewek terus terusan.
Baru tadi pagi aku baca tentang Bipolar Disorder. Aku kayaknya pengidap bipolar deh Cha :(
Labil. Moody-an. Bisa tiba-tiba mewek, bisa tiba-tiba seneng kayak anak alay yg hebohan. Huwaaa
Resolusi kamu di 2016 sederhana banget Cha. Pengen bisa berpikir positif. Iya, aku dukung Cha. :D
Kamu pasti bisa Cha :)) Nethink terus malah bikin beban.
Selamat tahun baru kembali Ichantik kembarannya Emma Stone dan Tiffany. :)) :*
YA AMPUN INI KOMEN UDAH KAYAK NGOMONG LANGSUNG DI DEPANKU. PANJANG BENER. HAHAHAHAHAHAHAA.
HapusHehehe. Iya nih, Lan. Lagi pengen curhat aja. Duuuh. Kan kita sehati, wajar kalau nyampe ke kamu. Huahahaha~
Iya, Lan. Sayang aku nggak secantik apalagi semontok dia. Huhu.
Huaaaa iya, Lan. Lemah dan lebay banget. Tapi memang gitu sih. Entah emang aku orangnya dramatis atau efek dulu jadi anak teater, jadinya dramatis najis gitu deh.
Iyaaaa. Rasanya nggak puas kan, belum lega kan, kalau nangisnya biasa aja. Nggak sesenggukan. Nggak sampe bikin suara ngilang. Nggak sampe ingusan. Yeaaah kita sehati lagi! :D
Huaaaa jangan sampe deh, Lan. Ntar kamu bisa masuk rehabilitasi atau bisa bikin video kayak Marshanda. Parah. Eeh tapi kalau mau bikin video kayak Marshanda, ajak-ajak ya, Lan. Eeeh.
Iya. Yang itu aja kayaknya susah ngecapainya. Haha. Okeee, makasih, Lan :*
Makasih ya, kloningannya Raisa dan calon istrinya Ajun Perwira :))
Hahahaaaaa yaolohh Chaa iya yak
HapusDuuh one heart. Kayak honda. Aku juga lebay dan dramatis, Cha. Huhuu
Iyah bener. Sampe kayak depresi gitu kadang nangisnya. Kalo diingat-ingat malah jiji sendiri. Hohohoo
Ehmm video skandal, Cha? Astagfirulloh. Hayuk.
Harus bisa Cha! Harus. Kudu. Wajib.
Bentar deh, kok kamu tau aku suka sama Ajun? HAHAHAAAA TAU DARIMANA CHAA?? :'D
Kayak Honda :'D Iya deh, Lan. Trus kita boncengan berdua kayak cabe-cabean. Eeeh bertiga deh. Satunya Adam Levine. Bahaha.
HapusKIta kayaknya cocok buat main sinema Indosiar ya, Lan. Lebay dan dramatis. Huhuhu.
VIDEO SKANDAL? KAPAN LAN, KAPAN??? Semangat nih. Haha.
Yo oloh, Lan. Kan kamu pernah bilang di grup. Kamu pernah pasang DP dengan fotonya Ajun juga. Wulan alzheimer deh ih gemes :D
Asik yang tahun baru'a cuma selonjoran nonton film Huahaha :D
BalasHapuslanjutkan Tiffany, Good Job udah nikung temen sendiri hahaha :D
klo kmu kaya Tiffany, berarti suka sayang sama cowo orang dong Cha :D
Asik dong. Kalau selonjoran depan Indomaret takut diangkut satpol PP :D
HapusHahaha. Nikung Nikki dong, Chisanak? Huaaaaa. Iya sih. Tapi Pat sama Nikki sudah cerai. Itu bisa dibilang nikung juga ya? *nanya serius*
Sian yah yang LDR, serasa Jomblo tahun baruan'a Huahaha :D
HapusBisa ya bisa tidak
Ya = soal'a niat Tiffany deketin Pat buat kerja sama/bantuin ngirim surat ke Nikki
Tidak = Gak nikung kalo saya yang ngelakuin Cha Huahaha :D
Huaaaaa jawabannya tidak aja gin, Chisanak. Kan mereka juga sudah cerai lama. Nikki nya juga sudah tak cinta lagi :'D
HapusKamu mah nggak suka nikung, tapi nepi. *ini apa dah*
hehehe mana mungkin. berpikir positif itu tanda kebersyukuran, bisa dikatakan tampa berpikir positif mana mungkin orang bisa bersyukur. jawaban berpikir positif kan ada di paragraf dua.
BalasHapusya gak cha
Iya. Bener banget, Mas. Bersyukur itu tanda pikiran kita positif. Namun disini aku menekankan soal berpikir positif sebelum ngelakuin sesuatu. Kalau selalu berpikir positif, jadi nggak bakal ragu atau takut atau bahkan batal ngelakuin sesuatu itu. Berpikir negatif menurutku menghambat aku buat ngelakuin sesuatu, juga bikin masalah yang sebenarnya bukan masalah jadi masalah besar. Jadi paranoid, cemas, dramatis, mikir berlebihan. Lebih ke itunya sih. Dan aku nggak mau se-drama queen itu lagi di tahun ini. Hehe.
Hapusemm ternyata begitu toh
HapusIya, Mas. Maaf kalau melenceng atau gimana. Hehe.
Hapusaaah icaaaaa.. aku baca yang mantan kok kayak yang kesepet banget yah. haha tapi bedanya sih aku di gantungin ca :( jadi masih suka bahas dia dimana pun dan kapan pun sampe blog pun kebanyakan ngomongin mantan haha. tapi abis baca postingan kamu kok rasanya aku pengen gausah terlalu berharap lebih. haha jadi curhat.
BalasHapuseh btw itu kayak bipolar disolder dan lain lain aku baru tau haha. ternyata itu juga bisa disebut kayak kelainan gitu ya.
Aaaaa Nitaaa... jadi kamu ini masih calon jomblo kah, Ta? Yaa wajar namanya masih sayang dan udah lama juga kan memadu kasihnya *Emma Stone sotoy*
HapusSebenarnya nggak papa kalau kamu berharap sama si mantan, Ta. Kalau kasusku ini bego banget dah udah jelas diputusin masih aja ngarep. Huahaha. Ibaratnya aku udah mati tenggelam di lautan, kamu masih mengambang. Masih bisa tertolong. Entah tertolong dengan 'diselamatkan' si mantan atau 'diselamatkan' cowok baru yang lebih baik. :)) *Emma Stone tambah sotoy*
Iya, Ta. Aku juga baru tau kok gara-gara film itu :D
DASAR FILM GILA!!! "Kenapa gue jadi ikutan gila?" Hehehehe
BalasHapusSejatinya gue penggemar film baru, tapi sepertinya film yg satu ini terlewatkan. *Cek link download* Gue dari reviewnya membayangkan betapa rumitnya hidup dipenuhi orang yang punya kelainan masing-masing seperti itu ya, cha. Gue sendiri, andai jadi pet. Males bangetlah ngarepin mantan yang udah jelas2 nikung. "Pengen nyeburin aja rasanya."
Tapi, dari semua itu, gue suka penutup post ini, cha. Semoga bisa terwujud dan semoga gue juga bisa jadi bagian dari orang yg lo maksud. :)
DASAR PANGERAN GILA! Gila wortel maksudnya. Cinta banget sama wortel kan, Pangeran?
HapusWuiiih suka nonton film juga. Sini toss elegan dulu! :D
Iya, kelainannya beraneka ragam. Tapi keren sih menurutku. Keren karena itu di film kali ya. Kalau di nyatanya mah pusing ya, Pangeran :(
Bahahaha. Nyebur ke rawa-rawa. Aku juga sih :(
Aamiin. Makasih. Semogaaaa ya! :))
Males komen cha gue.....
BalasHapusudah nyamber beberapa komentar tadi diatas tadi, bruakaka....
btw, resolusinya semoga tercapai.. huwoooooo!!
Bahahahaha. LAH TERUS INI APA KALAU MALES KOMEN WAHYUUUU? :|
HapusAamiin. Terima kasih, pemuja kasur! :))
Rame kayanya nih film. orang-orang gila jadi satu. seandainya gua bener-bener ada disekitar mereka, mati aja guaa ampun.
BalasHapusHehe. Ayok ditonton :D
HapusKalau aku juga gitu sih, mati aja ampuuun. Tapi seru juga kayaknya. :D
saya belum pernah tu mabk lihat filmnya, salam kenal ya :D
BalasHapusHehe. Filmnya memang nggak tayang di bioskop Indonesia. Soalnya rada vulgar bahasanya, Mas. Salam kenal juga :D
HapusTentang review filmnya gue kok nggak paham ya istilah2 psikologis walaupun udah dijelasin maknanyaa .. hmmm dasar otak lemot !!
BalasHapusYang gue paham adalah ternyata macem2 orang kelainan jiwa itu macem2 jenisnya ya,, gue pikir orang yg ketawa2 sendiri gak jelas, trus tiba2 lari telanjang gitu adalah orang kelainan jiwa.. ternyata ada yg lebih parah dari itu ..
Emang sih, husnudzon itu susah banget diilangin, gue aja walaupun sama ortu sendiri aja suka berpikiran yang negatif ..kalo mereka marah, gue seringkali mikir "Jangan2 gue bukan anak kandung, dsb"
E ternyata husnudzon gue ya sebatas husnudzon .. nggak kebukti apa2 ..
Huaaaaaaaaaa Azkaaaaaaaa!!!!! Kamu kemana aja, Ka? Baru nongol sekarang. Di tahun 2016 blogger yang sempat ngilang jadi kembali lagi. Alhamdulillah. Seneng deh :D
HapusHahahaha. Iya, aku juga mikirnya gitu. Kirain orang gila cuma sebatas itu aja. Ternyata banyak.
Bahahaha. Parah. Sampe mikir bukan anak kandung :D Eh tapi aku juga pernah sih mikir negatif gitu. Haha.
Btw itu suudzon ya namanya, Ka?
Btw lagi, selamat datang kembali di dunia blog ya, Azkaaaaa. Yuhuuu~~~
hwaaaw ada Jennifer Lawrence
BalasHapusMau nonton ah, makasih referensinyaaaa
Semoga resolusinya tercapaiii <3
Suka Jennifer Lawrence juga? :))
HapusSama-sama. Iyaaa makasih. Semoga resolusi kamu juga ya :))
aku sudah nonton btw kemarin malem lansung setelah baca review kamu, bagus ^^
HapusHuaaaaa seriusan? Huahahaha seneng dah. Bagus kan filmnya. Ihiy :D
HapusMm,
BalasHapus"Rasanya udah kayak, lebih gampang buat nyiptain garis positif di test pack, daripada pikiran positif. Eeh. Astagfirullah."
Astaghfirullah, teteh... :(
Yaarabb, itu filmnya kok si tokoh-tokohnya pada gitu semua? Jadi penasaran. Ah, akhir-akhir ini dibikin penasaran terus sama film, tiap mampir sini :(
Yaarabb, kakak move on 2 tahun karena mantan. Aku move on 3 tahun karena gebetan. Mm... Sama-sama sakit...
Jangan percaya kalo misal pacar bilang, "mau fokus belajar" JANGAN KAK! ITU TEH BELAJAT MENCINTAI YANG LAIN. SAKIT! Makan tuh rempeyek! :'(
Kalo aku sih ya, ketika pikiran didominasi oleh yang negatif, aku milih diem da. Biar mikir-mikir lagi, cari hal positif. Semoga resolusinya terwujud. Keep be yourself, teteh! ;)
Hahahaha. Itu cuma bercanda aja, Dedek Riska sayang :'D
HapusIya, Ris. Pada punya kelainan jiwa. Dibikin penasaran sama akunya enggak, Ris? :D
Buseeeet. 3 tahun. Karena gebetan pula. Cinta kamu tegar banget ya. Tapi sekarang udah move on kan?
Hahahaha. Yap. Belajar mencintai betina yang lain. Sakit banget. Tambah sakit dibawa makan rempeyek, sakit gigi. rempeyeknya keras banget soalnya. :(
Oke. Jadi lebih baik diem gitu ya. Diem buat mendinginkan pikiran.
Aamiin. Makasih ya, Riska. Semoga resolusimu, apapun itu, juga terwujud. Iyaaaa. :*
Emang bener ya, kunci keberhasilan itu kadang bisa berasal dari hal-hal sederhana juga. Contohnya bersyukur. Nggak selalu ngeliat apa yang diatas, tapi dibawah kita. Touchy ya filmnya :")
BalasHapusBener, Dev. Sederhana tapi kadang susah juga buat dilakuin. Makanya jadi orang sukses itu nggak gampang. Hehe.
HapusIya. Ada pesan moralnya walaupun dialognya kayak nggak bermoral gitu. :D
Silver Lining, dilihat dari review sekilas aja kayaknya bagus itu film. Jadi penasaran sama filmnya kayak gimana, besok harus download! -.-9 ngomongin soal move on, hmmm saya tahu rasanya memiliki hubungan dengan seseorang yang belum move on dari mantan pacar sebelumnya. Dan soal omongan dan saran untuk membuka diri, untuk membuka mata, jangan galau terus, jangan inget mantan terus, ngomongin semua itu sampai capek :))))
BalasHapusTapi syukurlah kalo sudah bisa lepas dari yang namanya bayangan mantan. Oiyaa btw kayaknya ini kunjungan pertama saya di blog ini. Salam kenal ya icha... X)
nonton film ini bebrapa tahun yang lalu dan banyak "sesuatu" yang bagus untuk jadi pelajaran. Positif demi hal baik dan tentu terasa berat jika ada hal negatif yang menyertai. Bahagianya kalau udah berpositif dari awal yak....
BalasHapus