Umur Bioskop, Katy Perry dan Nietzsche
- 17.06
- By Icha Hairunnisa
- 32 Comments
Percaya atau enggak, orang yang sedang berulang tahun, selalu menganggap hal-hal yang terjadi di hari ulang tahunnya itu istimewa, padahal sebenarnya sih biasa aja.
Gak usah jauh-jauh, contohnya aja aku.
Hal 'istimewa' pertama yaitu beberapa hari sebelum hari Rabu, sebelum tanggal 7. Aku ngeliat cuplikan trailer film The Cobbler di Fox Movies bakal tayang premiere tanggal 7, Rabu malam. Walhasil aku langsung teriak sambil salto,
"HUAAAAAA THANKS GOD! FILM ADAM SANDLER INI JADI KADO TERINDAH BUAT AKOEHHHHH!!!!"
Aku senang banget! Film bagus datang di hari yang bagus! Aku ngerasa ini bukan kebetulan. Ini kehendak Tuhan. Tuhan gak mau aku berdiam diri nungguin ucapan selamat ulang tahun dari Zai yang diragukan adanya karena susahnya sinyal disana. Tuhan maunya aku berbahagia bareng Adam Sandler.
HUAHAHAHAHA!
HUAHAHAHAHAHA!!
HUAHAHAHAHAHAHAHA!!!
HUAHAHAHAHAHAHA....... HOEK.
Nanda cuma bisa garuk-garuk kepalanya yang aku tau gak gatal itu pas ngeliat aku yang kemudian ngelus-ngelus layar tv.
Hal sok istimewa yang kedua, banyak yang brojol di bulan Oktober selain aku. Aku makin ngerasa kalau bulan Oktober ini bulan yang istimewa.
Ada Kak Fajar yang lahir di bulan Oktober tanggal 4. Mamanya Kak Ira juga ulang tahun tanggal segitu.
Keponakanku bernama Rachelia Al Medina genap berumur dua tahun tanggal 3 Oktober kemaren.
Kak Ira, menyandang umur 22 I know about you 22 uuuuhhhh lagu Taylor Swift tanggal 9, hari ini. Selamat hari tua, Kak Ira yang suka ngotot mau dipanggil Keira Knightley. Semoga cepat kurus.
Satria, teman dunia mayaku ulang tahun tanggal 24 Oktober, dan dengan bangga nyebut kalau bulan ini bulan Rocktober.
Mamanya Kak Yuls, ulang tahun tanggal 21 Oktober ini.
Ana, adeknya Kak Ira sekaligus sepupuku juga, lahir pada tanggal 28 Oktober, 17 tahun yang lalu.
Mamanya Kak Yuls, ulang tahun tanggal 21 Oktober ini.
Ana, adeknya Kak Ira sekaligus sepupuku juga, lahir pada tanggal 28 Oktober, 17 tahun yang lalu.
Bruno Mars, suami idaman Dina, berumur 29 tahun tanggal 8 Oktober.
Eminem, bakal jadi bapak ganteng yang awet muda dengan umur 43 tahun tanggal 17 Oktober nanti.
Friedrich Nietzsche, filsuf keren asal Jerman, lahir tanggal 15 Oktober. Sayangnya, beliau telah gugur mendahului kita. Mengheningkan cipta, dimulai.
Yang ketiga, ternyata ada yang masih mau ngasih aku ucapan dan kado.
Nanda adalah orang pertama yang ngucapin aku selamat ulang tahun, dengan posisinya yang baru bangun tidur. Habis itu dia ijin sama aku buat pasang foto kumpulan muka jelekku buat jadi display picture BBM-nya. Aku mengiyakan dengan senyum kecut.
Khansa, keponakanku yang berumur 3 tahun datang ke rumah bareng Kak Dayah, Bundanya dan ngasih hijab sebagai kado. Kak Fitri ngucapin selamat ulang tahun sambil ngebawa kotak. Dibuka ternyata isinya beha motif bunga-bunga. Beha again. Dia getol sekali menyuplai senjata mangkalku setiap tahun.
Nanda adalah orang pertama yang ngucapin aku selamat ulang tahun, dengan posisinya yang baru bangun tidur. Habis itu dia ijin sama aku buat pasang foto kumpulan muka jelekku buat jadi display picture BBM-nya. Aku mengiyakan dengan senyum kecut.
Khansa, keponakanku yang berumur 3 tahun datang ke rumah bareng Kak Dayah, Bundanya dan ngasih hijab sebagai kado. Kak Fitri ngucapin selamat ulang tahun sambil ngebawa kotak. Dibuka ternyata isinya beha motif bunga-bunga. Beha again. Dia getol sekali menyuplai senjata mangkalku setiap tahun.
Di kantor, aku berusaha larut dalam kerjaanku. Sesekali senyum-senyum kijil sendiri begitu ngirim e-mail dan ngerjain laporan. Senyum-senyum ngeliat tanggal 7 terpampang di layar komputer.
Menjelang makan siang, Kak Ira datangin aku. Dia gak sendirian, bareng Mala dan Kak Yuls.
"Happy birthday, Chabek. Happy Birthday, Chabek. Happy birthday, happy birthday, happy birthday, Chabek!!!!!"
Suara sember mereka bertiga menghentikan aktifitas menggerayangi mouseku. Aku kaget ngeliat ada Kak Yuls datang ke kantor. Dia lagi dalam masa cuti soalnya. Kak Yuls nyodorin kue brownies yang ditarohin lilin itu ke aku, nyuruh aku buat blow alias niup itu lilin.
"Blow job lilinnya, blow job lilinnya! Blow job lilinnya sekarang juga! Sekarang juga. Sekarang jugaaaaaa!"
Gatau mereka bertiga ngomong apa waktu itu. Yang jelas di telingaku terdengar kayak gitu sih.
"Blow job lilinnya, blow job lilinnya! Blow job lilinnya sekarang juga! Sekarang juga. Sekarang jugaaaaaa!"
Gatau mereka bertiga ngomong apa waktu itu. Yang jelas di telingaku terdengar kayak gitu sih.
Habis itu kami ngelakuin yang biasa dilakuin sama anak-anak perawan kekinian, yaitu foto-foto.
Malamnya, serumahan pada makan makanan yang aku beli pas pulang kerja. Tradisi di rumah, kalau ada yang ulang tahun, yang ulang tahun itu traktir trus baca doa selamat bareng-bareng serumahan. Tapi berhubung pas baru pulang aku langsung diculik Dita buat nemanin dia jalan dan ngasih aku kado, baca doa selamat pun diurungkan. Nonton The Cobbler pun juga pupus, gak jadi. Baca doa dalam hati aja jadinya. Dasar Icha, laju kalau udah diiming-imingin kado -__-
Ucapan juga datang mengalir di chat dari teman-temanku. Alhamdulillah masih punya teman. Ucapannya mengalir sampe hari ini. Dan sejauh ini orang terakhir yang ngucapin aku selamat ulang tahun, yaitu Dina. Tentu dengan caranya dia yang nyebelin. Udah telat, pake ngolokin segala. Eh tapi gapapa, telat diucapin lebih baik daripada telat datang bulan.
Dan yang keempat, yang aku anggap bukan cuma istimewa tapi juga sakral. Bikin aku ngerenung. Momen menunggu detik-detik menuju jam 12 malam adalah momen yang istimewa sih menurutku.
Pada malam itu, aku gak bisa tidur. Padahal film Korea drama-erotis berjudul Scarlet Innocence yang tayang di channel Thrill malam itu udah selesai aku tonton. Alasan aku buat begadang udah gak ada lagi. Harusnya aku tidur nyenyak memproduksi banyak iler memimpikan adegan-adegan... Astaghfirullah, memimpikan punya muka kayak Esom, pemain di film itu maksudnya.
Ucapan juga datang mengalir di chat dari teman-temanku. Alhamdulillah masih punya teman. Ucapannya mengalir sampe hari ini. Dan sejauh ini orang terakhir yang ngucapin aku selamat ulang tahun, yaitu Dina. Tentu dengan caranya dia yang nyebelin. Udah telat, pake ngolokin segala. Eh tapi gapapa, telat diucapin lebih baik daripada telat datang bulan.
Dan yang keempat, yang aku anggap bukan cuma istimewa tapi juga sakral. Bikin aku ngerenung. Momen menunggu detik-detik menuju jam 12 malam adalah momen yang istimewa sih menurutku.
Pada malam itu, aku gak bisa tidur. Padahal film Korea drama-erotis berjudul Scarlet Innocence yang tayang di channel Thrill malam itu udah selesai aku tonton. Alasan aku buat begadang udah gak ada lagi. Harusnya aku tidur nyenyak memproduksi banyak iler memimpikan adegan-adegan... Astaghfirullah, memimpikan punya muka kayak Esom, pemain di film itu maksudnya.
Tapi nyatanya, aku terus-terusan ngeliat ke layar hape. Berharap ada orang kurang kerjaan atau orang khilaf, yang ngucapin selamat ulang tahun ke aku jam segitu. Dan gak ada. HA HA HA. Aku pun langsung ambil headset, dan memutar lagu Birthday-nya Katy Perry.
I'll make it like your birthday everyday
I'll be your gift
Give you something good to celebrate.
I'll be your gift
Give you something good to celebrate.
Happy Birthday!"
Aku bersyukur, mungkin lebih tepat dibilang aku sedang berusaha bersyukur, walapun Zai gak ada disini bareng aku. Walaupun dia gak ada ngucapin aku selamat ulang tahun. Entah dia lupa atau sinyal disana semakin ngebuat dia sengsara, tapi aku bersyukur.
Oke, itu aja. Aku ngerasa ini postingan agak random gitu. Udahan ya.
Sambil ngedengarin lagu itu berkali-kali dan jadi eargasme, jari jemariku mengarahkanku ke kumpulan foto di hapeku, trus aku nemuin screenshot quote-nya Nietzsche.
Quote itu isinya gini,
"Hope in reality is the worst of all evils. Because it prolongs the torments of man."
Ya, bener. Harapan pada kenyataannya adalah yang terburuk dari semua kejahatan. Karena memperpanjang siksa manusia. Dan aku gak mau berharap apa-apa di umur bioskopku ini. Umur 21 tahunku ini. Yaaaaaaa, aku udah tua. Gak usah dikasih tau.
Kalau ditanya mau berharap apa untuk umurku yang nambah (atau kurang?) satu tahun ini, aku gak mau berharap apa-apa. Kalau emang dipaksa sih, mungkin aku bakal bilang,
"Semoga alisku tumbuh tebal. Aku capek pake pensil alis mulu dan kalau pensil alis habis aku harus pake maskara tipis-tipis di alisku, demi gak disangkain bisa liat tuyul."
Tapi enggak sih, serius. Aku terpaku dengan apa yang dibilang Nietzsche. Aku gak pengen berharap apa-apa. Aku cuma pengen bersyukur. Mungkin bakal keliatan cemen, tapi ya, aku takut untuk berharap apa-apa. Aku cuma pengen bersyukur, aku masih boleh hidup sampe saat ini.
Umurku yang udah kayak angka nama bioskop Indonesia ini bikin aku mikir, kalau selama 21 tahun aku hidup, ada banyak yang terjadi, ada banyak masalah, yang mungkin sebagian besar gak patut disebut sebagai masalah. Aku mikir betapa lucunya mel-think dan sifat drama-queen wannabe-ku. Tapi aku bersyukur punya itu semua, karena dengan itu maka brojolah blog ini.
Kalau diibaratin film, aku bersyukur selama ini hidupku memainkan berbagai genre film. Mulai dari komedi, tentang pengalaman-pengalaman absurd atau lebih tepatnya pengalaman bodohku selama ini. Genre thriller, tentang perlakuan Mamaku yang over-protective-nya ke aku. Eh maaf ya, Ma. Aku gak maksud nyamain Mama sama Dr. Hannibal Lecter kok.
Lanjut, genre drama, tentang pemikiran-pemikiran lebayku akan sesuatu. Tentang kejadian yang sebenarnya biasa aja tapi menurutku gak biasa. Harusnya cukup sedih aja tapi aku malah sampe nangis jingkar. Genre musikal, saat aku lagi asik dengerin lagu dan ngebayangin diriku sendiri jadi model MV-nya. Selalu begitu pas lagi eargasme. Genre romance, saat aku ngerasain betapa indahnya dijatuhi cinta dan sialannya dijatuhi itu. Genre slasher, saat aku lagi sedih, kesal, gak terima keadaaan, dan rasanya pengen membanting sesuatu. Merusak sesuatu. Membunuh seseorang. Menyalahkan keadaan yang ada. Genre film semi, saat fantasi liarku bekerja. Genre.....
Aku bersyukur banyak pemeran yang pernah mau dan masih mau bermain bersamaku. Walaupun gak selalu sama, silih berganti, kadang datang hanya untuk pergi. Aku bersyukur, walaupun aku gak punya banyak 'penonton' untuk aku bagi kisah hidupku ini. Aku bersyukur dan ngusahain buat gak penasaran sama ending filmku ini. Walaupun itu sangattttttt susah. Walaupun aku sangat ingin, Zai jadi pemeran utama bersamaku. Berdua dengan raut muka bahagia mengakhiri 'film' ini dengan tulisan The End. Tapi aku siapa? Aku cuma pemeran. Sang sutradara yaitu Maha Kuasa yang boleh nentuin, ending filmku bakal kayak gimana.
Kalau ditanya mau berharap apa untuk umurku yang nambah (atau kurang?) satu tahun ini, aku gak mau berharap apa-apa. Kalau emang dipaksa sih, mungkin aku bakal bilang,
"Semoga alisku tumbuh tebal. Aku capek pake pensil alis mulu dan kalau pensil alis habis aku harus pake maskara tipis-tipis di alisku, demi gak disangkain bisa liat tuyul."
Tapi enggak sih, serius. Aku terpaku dengan apa yang dibilang Nietzsche. Aku gak pengen berharap apa-apa. Aku cuma pengen bersyukur. Mungkin bakal keliatan cemen, tapi ya, aku takut untuk berharap apa-apa. Aku cuma pengen bersyukur, aku masih boleh hidup sampe saat ini.
Umurku yang udah kayak angka nama bioskop Indonesia ini bikin aku mikir, kalau selama 21 tahun aku hidup, ada banyak yang terjadi, ada banyak masalah, yang mungkin sebagian besar gak patut disebut sebagai masalah. Aku mikir betapa lucunya mel-think dan sifat drama-queen wannabe-ku. Tapi aku bersyukur punya itu semua, karena dengan itu maka brojolah blog ini.
Kalau diibaratin film, aku bersyukur selama ini hidupku memainkan berbagai genre film. Mulai dari komedi, tentang pengalaman-pengalaman absurd atau lebih tepatnya pengalaman bodohku selama ini. Genre thriller, tentang perlakuan Mamaku yang over-protective-nya ke aku. Eh maaf ya, Ma. Aku gak maksud nyamain Mama sama Dr. Hannibal Lecter kok.
Lanjut, genre drama, tentang pemikiran-pemikiran lebayku akan sesuatu. Tentang kejadian yang sebenarnya biasa aja tapi menurutku gak biasa. Harusnya cukup sedih aja tapi aku malah sampe nangis jingkar. Genre musikal, saat aku lagi asik dengerin lagu dan ngebayangin diriku sendiri jadi model MV-nya. Selalu begitu pas lagi eargasme. Genre romance, saat aku ngerasain betapa indahnya dijatuhi cinta dan sialannya dijatuhi itu. Genre slasher, saat aku lagi sedih, kesal, gak terima keadaaan, dan rasanya pengen membanting sesuatu. Merusak sesuatu. Membunuh seseorang. Menyalahkan keadaan yang ada. Genre film semi, saat fantasi liarku bekerja. Genre.....
Aku bersyukur banyak pemeran yang pernah mau dan masih mau bermain bersamaku. Walaupun gak selalu sama, silih berganti, kadang datang hanya untuk pergi. Aku bersyukur, walaupun aku gak punya banyak 'penonton' untuk aku bagi kisah hidupku ini. Aku bersyukur dan ngusahain buat gak penasaran sama ending filmku ini. Walaupun itu sangattttttt susah. Walaupun aku sangat ingin, Zai jadi pemeran utama bersamaku. Berdua dengan raut muka bahagia mengakhiri 'film' ini dengan tulisan The End. Tapi aku siapa? Aku cuma pemeran. Sang sutradara yaitu Maha Kuasa yang boleh nentuin, ending filmku bakal kayak gimana.
Aku bersyukur, mungkin lebih tepat dibilang aku sedang berusaha bersyukur, walapun Zai gak ada disini bareng aku. Walaupun dia gak ada ngucapin aku selamat ulang tahun. Entah dia lupa atau sinyal disana semakin ngebuat dia sengsara, tapi aku bersyukur.
Oke, itu aja. Aku ngerasa ini postingan agak random gitu. Udahan ya.
32 komentar
Happy b'day kak Icha.. Semoga panjang umur, rezeki lancar, umurnya semakin bermanfaat dan segala urusannya dimudahkan oleh Allah SWT.. Aamiiin ya Rabb..
BalasHapusSeru ya waktu ultah.. ada kejutan didatangi kak ira dkk.. Semoga si Zai segera ngucapin.. hehehe
Makasih ya, Rum, Aamiin. :)
HapusIya. Tapi sebenarnya biasa aja sih kalau dibandingin sama kejutan ulang tahunnya para artis. Haha.
Iya mudahan aja walaupun sampe sekarang belum. HA HA HA.
Hppy bday ichaaaaa, tambah lengket sama zai kayak perangko
BalasHapusOhya samaan ituh, pas ultah dan kebetulan di tipi tayang anaconda aku juga kegirangan...lalu ada film deep rising kesukaanku jg mendadak lebayyy
Moga2 zai segera pepon y
Eee kok panggilanmu mirip panggilaanya wulan k darma chabek =cabeeeh
HapusTerkadang km terlihat ajaib cha, entah knapa pernah jg aku ngerasain ap yg km rasa yakni berperan di setiap genre film dlm kehidupan ini
HapusDan aku menangkap kalimat pedih pd akhir paragraff...udaaa buang jauh2 meltinknya, key....everythings gonna be okay
Hahaha. Makasih ya, Mbak Nita. Aamin :D
HapusHah? Mbak Nita suka Anaconda? Keren. Apalagi suka lagu Anaconda-nya Nicky Minaj. Haha.
Semoga semoga semoga semoga 33x :D
Iya tuh, gara-gara namaku Icha, katanya sih kepanjangan dari Ini Chabe-cabean. Jadi dipanggil Chabek deh -__-
Alhamduillah dibilang ajaib, ketimbang dibilang aneh :)) Kita semua ini punya 'film'nya masing-masing, semuanya jadi pemeran. Hahaha. Iya oke deh. Mbak. Lagi ngebuang jauh-jauh kok ini :))
Yeay.... selamat ulang tahun :))
BalasHapusulang tahunnya sama kayak ulang tahun jogja...
:))
Makasih, Wahyu! :)
HapusIya ya, baru ngeh. Pantesan, aku kalem dan lembut kayak orang Jogja. *plak*
selamat ulang tahun cha, goog luck
BalasHapustypo, maksut gue good luck
HapusMakasih ya, Teguh :))
HapusHappy brithday icha sayang, semua apa yang di cita-citakan tercapai iya :)
BalasHapusMakasih, Wida cantik. Aamiin :)
HapusHBD Cha semoga bisa lebih baik dari tahun kemarin :)
BalasHapusSekarang ganti akh panggilan'a jadi Kak Icha hahaha jangan Tante, soalnya beda umur'a gak jauh ckckck :D
Makasih ya, Chisanak. Aamin :))
HapusOh...... JADI SELAMA INI KAMU KIRA AKU SAMA KAMU BEDA UMURNYA JAUH? AKU TUA BANGET, GITU?! :(
masama Cha
HapusEkh maaf Cha, kirain beda'a itu 5 tahun, taunya cuma beda 5 bulan hehehe :D
Lagian yang lain bilang'a Tante sih dulu, jadi ikutan juga bilang tante
Berharap itu sama aja menyiksa diri sendiri berarti. Terburuk dari segala kejahatan. Mantap tuh kutipannya. :))
BalasHapusSemakin tua, semakin bijak dan mulai ngerti bersyukur masih dikasih hidup, ya. :D
Itu analogi genre slasher serem amat euuyyy.
Eniwei, selamat ulang tahun, jangan lupa blow lilinnya. Job-nya mah kasih ke pengangguran aja. :(
Iya, kutipannya Mbah Nietzsche gitu. :))
HapusEmang suka gitu sih aku, Yog. Mikir bakal ngelakuin gitu kalau lagi kesel sama orang, atau kesel sama keadaaan. Trus aku juga suka sama film genrenya slasher. Hehe.
Makasih, Yog. Udah di-blow kok lilinnya . Kamu juga, selamat mencari blow job ya. Eh, mencari job.
Selamat ulang tahun, kak Icha. Usianya makin berkurang, nge-blognya makin rajin, ya :D
BalasHapusEmang bener, orang yang sedang ulang tahun selalu menganggap hal-hal yang terjadi di hari ulang tahunnya itu istimewa, padahal sebenarnya sih biasa aja. Gue hampir seluruhnya setuju begitu ngeliat semua kejadian yang ada di postingan ini.
Intinya, happy birthday~
Udah tiga orang manggil Kakak. Aku memang udah tua. Renta :(
HapusIntinya, orang yang lagi ulang tahun itu agak bersikap drama. Haha.
Makasih ya, Robby :))
hah selamat ulangtahun ya, tapi kayaknya udah telat deh ngucapinya
BalasHapusMakasih ya. Gapapa telat ngucapin, daripada telat gajian :(
Hapuswaaah happy birthday icha :) semoga segala keinginanya tercapai. Kadonya ditunggu ya hahak
BalasHapusBtw temen teme lu boleh juga dikenalin wkwk
Makasih ucapannya, Jeh. Aamin. :))
HapusYang mana? Mumpung ready stock nih. Hahaha.
Alamat blognya Catatan Icha Hairunnisa, mirip-mirip kayak catatan harian seorang isteri. Tapi isinya beda jauh. Ini lebih...vulgar. Hahaha.
BalasHapusSuka deh sama gaya nulisnya. Anteng anteng vulgar. :D
Btw, selamat ulang tahun ya Cha. :)) Intinya emang "bersyukur" aja ya. Jadi kepikiran 'film'ku sendiri.
Vulgar? :( Mungkin karena belum jadi istri orang makanya keliatan vulgar, kalau udah jadi istri orang gak bakalan keliatan vulgar kayaknya. *apa sih*
HapusAlhamdulillah. Makasih ya atas puji... eh atau olokannya nih? Entahlah, yang penting makasih yaaaaa :D
Iya, makasih ya. Iya, menurutku sih bersyukur aja. Aku takut berharap soalnya.
Kepikiran trus dijadiin postingan kayaknya bagus :D
Kadang harapan itu tak sesuai sama kenyataan, mikirnya gini, kejadiannya gitu :D
BalasHapusEh btw selamat ulang tahun kak icha :) semoga disukseskan dan dimudahkan segalanya ya :)
Iya, makanya aku mau bersyukur aja deh. Takut berharap yang muluk-muluk. Hehe.
Hapus*dipanggil kakak lagi*
Makasih ya, Silvi. Aamiin ya Rabb :)
HBD ya,,,,,pasti kuenya sekarang udah abis ya,,,? Gak jadi minta saya klo gitu
BalasHapusIya, makasih :D
HapusHaha iya, sisa serpihan lilinnya aja nih.
AAAAAAAAAAAA ICHAAA AKU TELAT NIH TELAT. HUHUUUU
BalasHapusKEMARIN DARMA UDAH NGASIH TAU. TAPI AKU LAGI DI PADANG WAKTU ITU. DUUH TELAT NGUCAPIN. MAAF CHAAA :(
Selamat ulangtahun ya Cha. Barakallah di umurnya yg sekarang ini. Makin dewasa, makin strong, makin panjang umur, langgeng dengan Zai, makin gesrek dan makin sukses ya.
Hahahaa harapanmu mainstream abis Cha. Cuma pengen alis numbuh tebal. :D wkkwk
Zai belum ada ngucapin Cha? Hmm mungkin sinyalnya susah kali ya di sana. Sabar :))
Happy Birthday Ichaaaaa :*
Ini anak, capslocknya jebol sama kayak urat malunya. Eh, urat malu tuh putus ya, bukan jebol.
HapusIya gapapa, Lan. MAKASIH YAAAA!!!!!! :*
Aamiin. Aamiin. Aamiin. Aamiin. Aamiin. Aamiin.
Iya nih. Kasian banget sama alis sendiri. Bulu kaki aja tumbuh tebal, masa alis enggak?
Alhamdulillah udah diucapin pas tanggal 14 kemaren. Telat seminggu huhuhuhuhuhu. Iya bener, sinyalnya susah makanya dia baru ngucapin, Lan.
Iyeeee, pecinta sate kerang. Makasih ya :*