Gak Seganteng Adam Levine Sih, Tapi Bikin Kepikiran
- 20.06
- By Icha Hairunnisa
- 35 Comments
Bukan, bukan kalian! Cewek-cewek yang lagi baca judul postingan ini dan berlanjut baca isinya.
Tapi dua cowok bernama Abel Tesfaye dan Choi Min-Sik. Dua cowok yang bikin aku kepikiran akhir-akhir ini bukan karena rupa mereka, melainkan karena apa yang telah mereka lakukan ke aku. Bener-bener bikin kepikiran. Seolah ngegeser posisi yang udah pewe ditempati sama Adam Levine suami impianku dan Eminem ayah impianku. Dari pertengahan bulan kemaren aku selalu kepikiran sama apa yang 'dikatakan' sama Abel Tesfaye, dan beberapa hari ini aku kepikiran sama 'perbuatan' Choi Min-Sik yang kejam sampe kebawa mimpi.
Langsung aja, aku kenalin dua cowok sialan itu.
# Abel Tesfaye
Itu adalah nama asli dari The Weeknd, penyanyi kelahiran 16 Februari 1990 asal Toronto, Kanada. Bagi yang masih asing sama namanya, pasti gak asing sama film Fifty Shades of Grey. Ingat? Itu loh, film erotis yang diangkat dari novel dengan judul yang sama. Ceritanya tentang seorang cewek yang jadi masokisnya seorang cowok penganut aliran seks sadisme. Jadi ada adegan si cewek tangannya diikat terus si cowok pun mulai melancarkan aksinya dengan membuka..... Aaaak Cha beingat Cha, lagi puasa!
The Weeknd mengisi salah satu original soundtrack dari film itu. Tapi sebenarnya bukan dari itu sih aku tau dia. Gara-gara dia collab sama aku Ariana Grande di lagu Love Me Harder, aku jadi penasaran sama cowok yang terkenal dengan rambut jengger ayamnya itu. Pertama kali liat MV Love Me Harder, hal pertama yang aku pikirkan adalah,
"Mukanya mirip Eqy! Mirip banget! Apa itu Eqy yang sekarang ganti profesi dari comic jadi penyanyi? Dia jual kacamata minusnya buat ke salon demi rambut barunya itu?"
Serius, mukanya mirip sama teman waktu SMP-ku. Selain mukanya, suaranya juga menarik perhatian. Unik. Punya ciri khas.
jambangan kayak adam levine sih, tapi bukan karena itu ekes suka sama dia |
Aku pun mulai bener-bener kepikiran sama lagunya yang berjudul The Hills. Bener-bener keren! Judulnya bikin kita nerka-nerka ini lagu tentang apa. Liriknya lugas dan nakal, sekaligus miris. Lagunya tentang seorang cowok yang menjalin hubungan gelap dengan seorang cewek yang udah bersuami. Alunan nadanya seperti biasa, bikin menggeliat. Suaranya, seksi seperti biasa. Eh, mungkin lebih seksi.
Aku suka banget sama liriknya yang,
"I only love it when you touch me, not feel me. When I fucked up, that's the real me. When I fucked up, that's the real me."
Dan kalau sudah suka sama satu lagu, aku bakal putar lagu itu terus-terusan sampe enek. The Hills selalu aku putar. Lama-lama aku suka sama lirik yang diucapkan sama entah siapa yang suaranya mirip Chipmunk gitu, di akhiran lagu. Suaranya aneh, bahasa yang digunakan juga aneh.
Tapi rada kecewa sih sama MV-nya. Entah aku yang gak bisa nangkap maknanya atau gimana, MV-nya gak nyambung sama makna lagunya.
Yang ada aku malah sibuk ngeliatin komen-komennya buat cari tau apa ada yang sependapat sama aku. Sesuai dugaan, komennya beragam.
Aku ngakak habat pas baca komen,
"Definitely losing my virginity to this song."
Aku manggut-manggut paham pas baca,
"They died in the car and he was making his way to the house . The red room was hell and the old man was the devil. That's why he looked so broken when he was walking up the stairs and when he walked into the room, because he knew that all of the things he's done during his life had really effected him." Sungguh masuk akal untuk menjelaskan maksud dari ending MV lagu ini.
Rasa penasaranku akan suara ala Chipmunk di lagu itu terjawab pas baca komen,
"If anyone is wondering what the little audio snippet near the end is, the girl is speaking Amharic and saying Ewedihalehu, yenay konjo. Ewedihalehu, yenay fikir. Yenay fikir. And it directly translates to I love you, my handsome. I love you, my love. My love."
OOHHH, JADI ITU BAHASA AMHARIC? BAHASA ORANG ETHIOPIA? KEREN!
Dan ya, karena lagu The Hills, aku jadi kepikiran sama Abel Tesfaye. Kagum banget sama dia. Walaupun gak sedikit orang yang ngatain dia dengan sebutan Pineapple Head, Rambut Ayam Jago, tapi aku tetap sukaaaa!!!!
# Choi Min-Sik
Entah, memang sudah takdir kali ya, aku suka sama pemain film yang udah berumur.
Dulu aku gila sama Al Pacino, gara-gara film HBO-nya yang berjudul You Don't Know Jack, sebuah film yang berkisah tentang dokter 'pencabut nyawa', membantu orang-orang yang sudah desperate sama hidupnya lalu memilih untuk mati. Gara-gara film The Shawsank Redemption, aku gila sama Tim Robbins, pemeran utama di film itu. Dan waktu dia main di film Life Is Crime bareng Jennifer Aniston, dengan keriput yang menghiasi wajahnya sana-sini tapi masih tetap ganteng, aku gak tahan buat jejingkrakan di kasur. Adam Sandler juga gak luput dari kegilaanku. Walaupun banyak yang bilang kualitas aktingnya semakin menurun seiring dengan usianya yang gak lagi muda, tapi aku tetap menggilai dia. Dia tetap lucu dan romantis kayak di film Wedding Singer .
Dan sekarang, aku suka sama om-om lagi. Bukan dari kancah Hollywood, melainkan dari negeri ginseng. Dari Korea. Om-om berumur 53 tahun.
Bukan, bukan personil Boyband atau pemain drama menye-menye. Dia, atau beliau, adalah aktor watak kebanggaan Korea bernama Choi Min-Sik. Namanya sudah terkenal dimana-mana, bahkan pernah beradu akting dengan mbak seksi Scarlett Johannson di film Lucy. Ingat Mr. Jang? Nah, itu tuh Om Choi Min-Sik. Keren ya?
Awalnya aku iseng download film Oldboy, yang aku baca di Kaskus merupakan salah satu film dengan twist ending terbaik. Dan ternyata Kaskus gak bohong, filmnya benar-benar punya ending yang twist-nya dapet banget. Terbaik! Aku udah nonton filmnya tiga kali, dan gak bosan-bosan. Film ini sampe dibuat remake-nya sama Hollywood sepuluh tahun kemudian, di tahun 2013. Tapi rasanya masih lebih bagus versi original-nya.
Film Oldboy sendiri bercerita tentang Oh Dae-Su (Choi Min-Sik) yang diculik, disekap, dan dikurung selama 15 tahun tanpa ia tau alasannya dan siapa yang telah melakukannya itu kepadanya. Dengan waktu 16 menit 39 detik, sudah cukup cerdas menjelaskan kehidupan Dae-Su selama 15 tahun di dalam 'hotel' tempat dia dikurung. Sudah dikurung, dia pake dituduh sebagai tersangka pembunuhan istrinya sendiri. Dia juga dengar kabar kalau anaknya tiba-tiba diadopsi sama keluarga dokter dari Swedia.
Setelah 15 tahun, akhirnya dia dibebaskan dengan cara yang tidak terhormat, yaitu dibius lalu dimasukkan ke dalam koper. Begitu dia bangun dan keluar dari koper, dia menemukan dirinya lagi di atap gedung.
Singkat cerita, dia ketemu sama cewek cantik bernama Mi-Do. Dan bersama Mi-Do inilah dia memulai petualangan mencari tau siapa dan mengapa ia diperlakukan keji selama 15 tahun. Dia diberi waktu hanya selama 5 hari untuk mencari tau itu. Dan.... dan.... aaaaakkk seru banget! Aku gak mau ceritain selanjutnya ah. Endingnya itu loh, kalau udah tau duluan, rasanya jadi gak greget lagi pas nonton filmnya. Alasan kenapa dia dikurung juga, bener-bener gak kepikiran. Ungkapan "Mulutmu harimaumu" direpresentasikan dengan bajingannya di film ini. Banyak quote yang bagus di film ini, yang membekas di kepala, salah satunya adalah,
"Even though I'm no more than a monster - don't I, too, have the right to live??"
Pokoknya seru banget. Aku yang memang gila sama film bergenre drama- thriller betah dimanjakan (dan dibuat nangis jejeritan) sama adegan-adegan bengis yang ditawarkan film ini. Adegan semut keluar dari badan, pencabutan gigi pake palu, potong lidah pake gunting, pamer dada dengan gamblang, bikin film ini benar-benar kerasa real, Belum lagi sama adegan perkelahian di gang sempit, Choi Min-sik lawan kalau gak salah sekitar 15 orang, dan dia menang! Padahal senjatanya cuma palu di tangan, dan punggungnya lagi ketusuk pisau. Adegan itu di-shoot tanpa berpindah-pindah, entah apa istilahnya aku gak tau. Yang jelas kayak beneran.
Akting Yu Ji Tae, yang memerankan Woo Jin, juga gak kalah keren. Mereka berdua sama-sama keren. Sumpahhhhh, rasanya baru ada orang jahat sesakit Woo-Jin, ketawa aja bukannya terbahak-bahak gitu kayak orang-orang jahat pada umumnya tapi ketawa ditahan gitu, Asli ngolok banget. Dia sakit banget. Bisa banget ngerencanain pembalasan dendam seindah dan serapi itu.
Gak nyangka, ternyata Korea juga bisa bikin film begituan. Kirain bisanya bikin drama cinta-cintaan aja, yang isinya cowok kaya-raya idola jatuh cinta sama cewek biasa.
Walaupun jauh lebih ganteng dan muda Yu Ji Tae, tapi aku tetap gila sama Om Choi Min-Sik. Gila banget! Bahkan tadi malam sampe mimpi motong-motongin orang bareng Om Choi. Begitu bangun aku langsung ketawa-ketawa sendiri. Aku benar-benar kebawa suasananya Oldboy.
Aku gak nyangka ternyata Om Choi pernah main di film Lucy. Ternyata emang spesialis film darah-darahan sih. Om Choi pernah main di film thriller terbaik Korea, judulnya I Saw The Devil. Film yang udah sering aku baca review-nya itu ternyata dimainkan sama Om Choi Min-Sik. Baru ngeh. Di film itu dia berperan jadi seorang psikopat. Psikopat pembunuh. AAAKKKK!!!! Tau gitu dari kemaren-kemaren aku download nya. Terus ada film Nameless Gangster, The Admiral: Roaring Currents, New World.... aaaaak mau nonton semuanya! Aku gak pernah tergila-gila sama aktor Korea sebelumnya. Eh, pernah deh, sama Rain, gara-gara serial Full House. Ternyata cowok-cowok Korea gak semuanya cantik-cantik, ada juga yang bengis. HUAHAHAHA.
Dan seperti cewek-cewek pada umumnya yang lagi kasmaran, aku cerita sama orang terdekat soal kasmaranku sama dua cowok di atas. Meskipun gak gamblang, aku ceritain ke Kak Ira betapa kesengsemnya aku sama Abel Tesfaye dan lagu-lagunya. Aku ceritain panjang lebar tentang film Oldboy ke Zai. Udah ngetik panjang-panjang berharap dia bakal berdecak kagum lalu ngebet pengen nonton filmnya, eh tanggapannya malah....
"Ceritanya lumayan, tapi sama sekali gak tertarik aku."
What the fuck?! Are you insane, asshole?!!
Kesel banget, dasar gak bisa ngehargain selera orang! Seterusnya aku ngeyakinin dia kalau filmnya bagus, tapi tetap aja dia bilang gak tertarik. Alasannya sih, gak suka film darah-darahan. Sukanya film yang ada darah mens..... Astaghfirullah. Enggak kok enggak.
Tapi memang sih, aku jarang satu selera film sama orang itu. Dan karena beda selera film, kami jadi sering berdebat. Kami jadi sering nyiptain momen menyebalkan sekaligus menyenangkan, mengagungkan film favorit masing-masing. Momen yang ngangenin.
Dan gak lupa, aku ceritain kasmaranku di blog ini. Bodo amat deh gak ada yang berdecak kagum kayak aku. Yang jelas, aku jadi mikir. Kita bisa suka setengah mati sama seseorang bukan karena wajahnya yang ganteng, imut, apalah. Atau uangnya yang segepok. Kita bisa suka sama orang karena talentanya. Karena apa yang dia hasilkan. Karena semangat hidupnya. Aku suka sama Adam Levine bukan semata-mata karena jambang dan tatonya. Kalau dia seksi kayak gitu tapi suaranya kayak lenguhan sapi sekarat, ya aku juga gak suka.
Jadi, berkaryalah dan berbuat baik. Karena wajah yang rupawan bukan satu-satunya alasan untuk menjadi orang yang disukai. Dan ya, jika kita pacaran sama orang tapi dia gak menerima wajah kita yang cantiknya gak seberapa, dia cuma suka sama kita. Cuma suka. Bukan cinta.
Alah, ngomong apa sih di akhiran Cha? Udah ya, mau download film dulu. Salam pecinta Abang Abel dan Om Choi!
Aku ngakak habat pas baca komen,
"Definitely losing my virginity to this song."
Aku manggut-manggut paham pas baca,
"They died in the car and he was making his way to the house . The red room was hell and the old man was the devil. That's why he looked so broken when he was walking up the stairs and when he walked into the room, because he knew that all of the things he's done during his life had really effected him." Sungguh masuk akal untuk menjelaskan maksud dari ending MV lagu ini.
Rasa penasaranku akan suara ala Chipmunk di lagu itu terjawab pas baca komen,
"If anyone is wondering what the little audio snippet near the end is, the girl is speaking Amharic and saying Ewedihalehu, yenay konjo. Ewedihalehu, yenay fikir. Yenay fikir. And it directly translates to I love you, my handsome. I love you, my love. My love."
OOHHH, JADI ITU BAHASA AMHARIC? BAHASA ORANG ETHIOPIA? KEREN!
Dan ya, karena lagu The Hills, aku jadi kepikiran sama Abel Tesfaye. Kagum banget sama dia. Walaupun gak sedikit orang yang ngatain dia dengan sebutan Pineapple Head, Rambut Ayam Jago, tapi aku tetap sukaaaa!!!!
# Choi Min-Sik
Entah, memang sudah takdir kali ya, aku suka sama pemain film yang udah berumur.
Dulu aku gila sama Al Pacino, gara-gara film HBO-nya yang berjudul You Don't Know Jack, sebuah film yang berkisah tentang dokter 'pencabut nyawa', membantu orang-orang yang sudah desperate sama hidupnya lalu memilih untuk mati. Gara-gara film The Shawsank Redemption, aku gila sama Tim Robbins, pemeran utama di film itu. Dan waktu dia main di film Life Is Crime bareng Jennifer Aniston, dengan keriput yang menghiasi wajahnya sana-sini tapi masih tetap ganteng, aku gak tahan buat jejingkrakan di kasur. Adam Sandler juga gak luput dari kegilaanku. Walaupun banyak yang bilang kualitas aktingnya semakin menurun seiring dengan usianya yang gak lagi muda, tapi aku tetap menggilai dia. Dia tetap lucu dan romantis kayak di film Wedding Singer .
Dan sekarang, aku suka sama om-om lagi. Bukan dari kancah Hollywood, melainkan dari negeri ginseng. Dari Korea. Om-om berumur 53 tahun.
Bukan, bukan personil Boyband atau pemain drama menye-menye. Dia, atau beliau, adalah aktor watak kebanggaan Korea bernama Choi Min-Sik. Namanya sudah terkenal dimana-mana, bahkan pernah beradu akting dengan mbak seksi Scarlett Johannson di film Lucy. Ingat Mr. Jang? Nah, itu tuh Om Choi Min-Sik. Keren ya?
Awalnya aku iseng download film Oldboy, yang aku baca di Kaskus merupakan salah satu film dengan twist ending terbaik. Dan ternyata Kaskus gak bohong, filmnya benar-benar punya ending yang twist-nya dapet banget. Terbaik! Aku udah nonton filmnya tiga kali, dan gak bosan-bosan. Film ini sampe dibuat remake-nya sama Hollywood sepuluh tahun kemudian, di tahun 2013. Tapi rasanya masih lebih bagus versi original-nya.
Film Oldboy sendiri bercerita tentang Oh Dae-Su (Choi Min-Sik) yang diculik, disekap, dan dikurung selama 15 tahun tanpa ia tau alasannya dan siapa yang telah melakukannya itu kepadanya. Dengan waktu 16 menit 39 detik, sudah cukup cerdas menjelaskan kehidupan Dae-Su selama 15 tahun di dalam 'hotel' tempat dia dikurung. Sudah dikurung, dia pake dituduh sebagai tersangka pembunuhan istrinya sendiri. Dia juga dengar kabar kalau anaknya tiba-tiba diadopsi sama keluarga dokter dari Swedia.
Setelah 15 tahun, akhirnya dia dibebaskan dengan cara yang tidak terhormat, yaitu dibius lalu dimasukkan ke dalam koper. Begitu dia bangun dan keluar dari koper, dia menemukan dirinya lagi di atap gedung.
Singkat cerita, dia ketemu sama cewek cantik bernama Mi-Do. Dan bersama Mi-Do inilah dia memulai petualangan mencari tau siapa dan mengapa ia diperlakukan keji selama 15 tahun. Dia diberi waktu hanya selama 5 hari untuk mencari tau itu. Dan.... dan.... aaaaakkk seru banget! Aku gak mau ceritain selanjutnya ah. Endingnya itu loh, kalau udah tau duluan, rasanya jadi gak greget lagi pas nonton filmnya. Alasan kenapa dia dikurung juga, bener-bener gak kepikiran. Ungkapan "Mulutmu harimaumu" direpresentasikan dengan bajingannya di film ini. Banyak quote yang bagus di film ini, yang membekas di kepala, salah satunya adalah,
"Even though I'm no more than a monster - don't I, too, have the right to live??"
Pokoknya seru banget. Aku yang memang gila sama film bergenre drama- thriller betah dimanjakan (dan dibuat nangis jejeritan) sama adegan-adegan bengis yang ditawarkan film ini. Adegan semut keluar dari badan, pencabutan gigi pake palu, potong lidah pake gunting, pamer dada dengan gamblang, bikin film ini benar-benar kerasa real, Belum lagi sama adegan perkelahian di gang sempit, Choi Min-sik lawan kalau gak salah sekitar 15 orang, dan dia menang! Padahal senjatanya cuma palu di tangan, dan punggungnya lagi ketusuk pisau. Adegan itu di-shoot tanpa berpindah-pindah, entah apa istilahnya aku gak tau. Yang jelas kayak beneran.
Akting Yu Ji Tae, yang memerankan Woo Jin, juga gak kalah keren. Mereka berdua sama-sama keren. Sumpahhhhh, rasanya baru ada orang jahat sesakit Woo-Jin, ketawa aja bukannya terbahak-bahak gitu kayak orang-orang jahat pada umumnya tapi ketawa ditahan gitu, Asli ngolok banget. Dia sakit banget. Bisa banget ngerencanain pembalasan dendam seindah dan serapi itu.
Ganteng ganteng sakit jiwa. Ngeselin amat elu bang! |
Gak nyangka, ternyata Korea juga bisa bikin film begituan. Kirain bisanya bikin drama cinta-cintaan aja, yang isinya cowok kaya-raya idola jatuh cinta sama cewek biasa.
Walaupun jauh lebih ganteng dan muda Yu Ji Tae, tapi aku tetap gila sama Om Choi Min-Sik. Gila banget! Bahkan tadi malam sampe mimpi motong-motongin orang bareng Om Choi. Begitu bangun aku langsung ketawa-ketawa sendiri. Aku benar-benar kebawa suasananya Oldboy.
Aku gak nyangka ternyata Om Choi pernah main di film Lucy. Ternyata emang spesialis film darah-darahan sih. Om Choi pernah main di film thriller terbaik Korea, judulnya I Saw The Devil. Film yang udah sering aku baca review-nya itu ternyata dimainkan sama Om Choi Min-Sik. Baru ngeh. Di film itu dia berperan jadi seorang psikopat. Psikopat pembunuh. AAAKKKK!!!! Tau gitu dari kemaren-kemaren aku download nya. Terus ada film Nameless Gangster, The Admiral: Roaring Currents, New World.... aaaaak mau nonton semuanya! Aku gak pernah tergila-gila sama aktor Korea sebelumnya. Eh, pernah deh, sama Rain, gara-gara serial Full House. Ternyata cowok-cowok Korea gak semuanya cantik-cantik, ada juga yang bengis. HUAHAHAHA.
Dan seperti cewek-cewek pada umumnya yang lagi kasmaran, aku cerita sama orang terdekat soal kasmaranku sama dua cowok di atas. Meskipun gak gamblang, aku ceritain ke Kak Ira betapa kesengsemnya aku sama Abel Tesfaye dan lagu-lagunya. Aku ceritain panjang lebar tentang film Oldboy ke Zai. Udah ngetik panjang-panjang berharap dia bakal berdecak kagum lalu ngebet pengen nonton filmnya, eh tanggapannya malah....
"Ceritanya lumayan, tapi sama sekali gak tertarik aku."
What the fuck?! Are you insane, asshole?!!
Kesel banget, dasar gak bisa ngehargain selera orang! Seterusnya aku ngeyakinin dia kalau filmnya bagus, tapi tetap aja dia bilang gak tertarik. Alasannya sih, gak suka film darah-darahan. Sukanya film yang ada darah mens..... Astaghfirullah. Enggak kok enggak.
Tapi memang sih, aku jarang satu selera film sama orang itu. Dan karena beda selera film, kami jadi sering berdebat. Kami jadi sering nyiptain momen menyebalkan sekaligus menyenangkan, mengagungkan film favorit masing-masing. Momen yang ngangenin.
Dan gak lupa, aku ceritain kasmaranku di blog ini. Bodo amat deh gak ada yang berdecak kagum kayak aku. Yang jelas, aku jadi mikir. Kita bisa suka setengah mati sama seseorang bukan karena wajahnya yang ganteng, imut, apalah. Atau uangnya yang segepok. Kita bisa suka sama orang karena talentanya. Karena apa yang dia hasilkan. Karena semangat hidupnya. Aku suka sama Adam Levine bukan semata-mata karena jambang dan tatonya. Kalau dia seksi kayak gitu tapi suaranya kayak lenguhan sapi sekarat, ya aku juga gak suka.
Jadi, berkaryalah dan berbuat baik. Karena wajah yang rupawan bukan satu-satunya alasan untuk menjadi orang yang disukai. Dan ya, jika kita pacaran sama orang tapi dia gak menerima wajah kita yang cantiknya gak seberapa, dia cuma suka sama kita. Cuma suka. Bukan cinta.
Alah, ngomong apa sih di akhiran Cha? Udah ya, mau download film dulu. Salam pecinta Abang Abel dan Om Choi!
35 komentar
gak kenal semua -____- gak ganteng ah.
BalasHapusgantengan ini
<----
Sudah kuduga. Dasar cowok gak mau ngalah.
HapusCantikkan ini
<--------------
Ekh eminem udah setua itu yah harus jadi ayah kamu Cha??
BalasHapusitu Abel Tesfaye rambut apa jengger ayam? :v
salah nih "Kita bisa suka sama orang karena talentanya"
nukan karena talenta tapi karena ada rasa dan cinta :p
Eminem ntar tanggal 17 Oktober umurnya 43 tahun. Udah cocok jadi ayahku kan?
HapusIni nih, yang lagi jatuh cinta ngoreksi tulisanku. Hmmm.
Lagi nyari yang ganteng-ganteng ya Mbak Icha.
BalasHapusAwas tuh nanti jatuh cinta gara-gara kepikiran terus.
Gak nyari sih, Mas. Gak sengaja nemu aja. Haha.
HapusJatuh cintanya udah sama satu orang kok :)
begituan apaa lho mbaa :D :D
BalasHapusgaa suka film korea, jadi sama orangnya pun gaa kenal .. hehe :D
Begituan begituan gitu deh pokoknya :D
HapusIya, awalnya aku juga gak suka film Korea. Soalnya film Korea rata-rata drama percintaan gitu. Tapi ternyata ada juga yang keren kayak Oldboy. Banyak yang keren loh ternyata. Hehe.
Gantengan mana sama gue, Cha? :/
BalasHapusOh, gue cuma tau yang pernah main Lucy itu. Anjir itu orang. SADISSSSS KAYAK AFGAN!
Ah, jadi inget tokoh utama di film Lucy, Tante Scarlett. :3
Gantengan Joseph Gordon-Levitt, Yog :))
HapusSadis tapi keren banget kan. Rasanya pengen bunuh orang sama Om Choi bareng-bareng. Eh, Astaghfirullah :(
Ingetnya pas Tantenya lagi hijaban ya, Yog. Jangan yang pas dia lagi....... ah sudahlah.
Jadi pengen download Fifty Shades of Grey, hehehe. Kalo dosa, Icha nih yang harus tanggung jawab.
BalasHapusTiap kali bahas yang lagu, aku ga ngerti siapa yang dibahas. Kecuali kembaran, Adam Levine..
Sekarang udah download sama nontonnya gak, Nggo? Dosa itu kayak pajak, ditanggung pemenang.
HapusKamu mah ngertinya cuma itu, Nggo. Kamu gak pernah ngertiin cewek-cewek yang gak terima kamu kembarannya Adam Levine :(
Om choi nya ganteng deh :D
BalasHapusaku enggak terlalu suk dgn film korea cha. Ntah, gak tau kenapa.
Selera film ku rendah banget yak, =D wkakaa
paragraf terakhir itu bener banget cha. Banyak orh yg cuma bermodal tampang doang,, cuma ganteng tajir tapi pemalas gak mau usaha. Apa-apa minta ke ortu.
Makan tuh ganteeng..
Sorry sorry malah emosi -__-
Walaupun udah tuwir tetap ganteng ya, Lan :))
HapusAku juga dulu gak suka sih, Lan. Ah, gak rendah kok. Namanya juga selera. Emangnya cuma pria aja yang punya selera? *ini apaan sih*
Kita gak butuh tampang buat dipacarin atau dinikahin ya, Lan. Kebanyakan juga yang kayak gitu sukanya main-main aja sama hubungan.
Gapapa, Lan. Mau bakar-bakar disini juga gak masalah :D
saya engga sering nonton drama Korea, paling nonton yang ada di tivi aja mba
BalasHapusitu MV-nya Abel Tesfaye keren menurut saya
Aku juga kurang suka drama Korea sih, Mbak. Suka film genre thriller-nya aja. Hehe.
HapusIya, keren banget kan. Ada mobil terbakarnya.
Saya nggak kenal semua, haahah.. Menyedihkan. Taunya cuma si Khansa doing, hehehe.... Saya juga nggak pernah liat drama Korea, tapi pake hapenya doing... Menyedihkan...
BalasHapusdoing= doang.... Itu automatic ketikannya aktif, jadinya muncul sendiri...
HapusKenalan aja, Mas Hen. Nonton MV-nya, nonton filmnya :))
HapusHehe, belum jadi artis aja udah ada yang tau Khansa. *tante sombong*
Itu teks prediksinya aktif ya, Mas? Gapapa, Mas Hen. Biar jadi bahasa gaul :D
Gak ada yang tau wkwkwk ini aja baru browsin Adam Levin kek gimana orangnya. Ternyata tampan yaaaa~ :3 Iya, anis norak wkkwkw
BalasHapusWoah jadi itu ya yang main di Lucy. Jahat banget paraaahhh.
TAMPAN BANGET, NIS!!!! HUAAAAA AKU JUGA SUKA NORAK KALAU SOAL ADAM LEVINE!!!!! Hahaha
HapusIya, jahat dan bengis banget. Tapi aslinya kayaknya kebapakan gitu deh.
inget aktor sampe kebawa mimpi ya mba hehee, kayanya seneng banget sama film ya, kalo aku suka nya korea
BalasHapusIya, saking noraknya gitu deh, Def. Suka banget sama film genre gitu, Def. Seru. :D
HapusSuka negaranya, ya? Iya negaranya emang keren, Def :D
Kok suka sama yang berumur sih?
BalasHapushhihi...
Yah Adam Levine mah juara dari yang dua itu. Kenapa Adam Levine tergeser dengan dua orang itu?
Yah itu membuktikan kalo tampang itu nomer sekian. hihi
Karena yang berumur lebih matang dan berpengalaman dalam mengarungi hidup. Alah, apasih.
HapusAdam Levine masih tetap di lubuk hati yang terdalam kok. Mereka berdua masih di ujung-ujungnya hati aja. Hihi juga.
kayanya yu ji tae lebih mending deh daripada yang atas atas -_- ko suka yang berumur sih ? hahaha
BalasHapusYu Ji Tae memang lebih kece sih, tapi kalau masalah akting aku lebih suka Om Choi :D
HapusEntahlah, yang berumur kayak ada pesonanya aja gitu. Haha.
Kalo sama ariel kepikiran gak? hehe :)
BalasHapusKepikiran, waktu jaman SMP. Apalagi sama videonya, kepikiran banget. Eh, Astaghfirullah :(
Hapusengga pada kenal kenal
BalasHapusKenalaan aja, Ratna. Kenalannya lewat Google :D
HapusIya aku juga gak pada kenal sama yang disebutin tadi. Dan sampai saat ini yang paling ganteng buat aku tetep Mario Maurer hahaha
BalasHapusIya, Lu. Mario Maurer memang ganteng banget. Tapi aku kesel pas nonton Mario Maurer di film Jan Dara. Mau ngais-ngais tanah rasanya :(
Hapusiya gue juga dapet rekomendasi temen Gue waktu nginep dirumahnya di Banjarbaru
BalasHapusdan emang kece bingits filmnya, dan ga nyangka aja endingnya dia di hipnotis hahaha
Alhamdulillah, ada yang udah pernah nonton filmnya :))
HapusAku juga gak nyangka banget. Segitu dahsyatnya efek hipnotis ke mereka berdua. Semua yang ada di filmnya itu pada bikin gak nyangka. Haha.