Bukan, bukan kalian! Cewek-cewek yang lagi baca judul postingan ini dan berlanjut baca isinya.
Tapi dua cowok bernama Abel Tesfaye dan Choi Min-Sik. Dua cowok yang bikin aku kepikiran akhir-akhir ini bukan karena rupa mereka, melainkan karena apa yang telah mereka lakukan ke aku. Bener-bener bikin kepikiran. Seolah ngegeser posisi yang udah pewe ditempati sama Adam Levine suami impianku dan Eminem ayah impianku. Dari pertengahan bulan kemaren aku selalu kepikiran sama apa yang 'dikatakan' sama Abel Tesfaye, dan beberapa hari ini aku kepikiran sama 'perbuatan' Choi Min-Sik yang kejam sampe kebawa mimpi.
Ada banyak cara untuk membunuh rasa kantuk yang keparat saat menunggu masuknya shalat Shubuh, kala selesai sahur.
Di antaranya ngaji sampe berjuz-juz. Kalau males buka Al-Qur'an kayak aku (jangan ditiru!), bisa nontonin acara ajang pencarian bakat penceramah muda AKSI Indosiar, sinetronnya bubuhan Aku Bukan Bang Toyib alias band Wali, atau acara Alhamdulillah ada Nassar eeeeh Alhamdulillah Kita Sahur. Kalau males nyariin remote tv yang seringkali nyelip entah dimana, kita bisa gerayangin hape buat dengerin lagu atau browsing.
Pas sahur tadi aku iseng googling dengan kata kunci "LDR susah sinyal." Selain mau membunuh rasa kantuk, aku juga mau memotivasi diriku sendiri supaya gak sedih sama susahnya sinyal yang aku dan Zai alamin. Dari sekian banyak artikel, ada yang mengatakan kalau LDR itu unik. Salah satu keunikannya, tidur bukannya pelukan sama guling tapi sama laptop atau hape. Kayak gitu sih bukan unik. tapi enak. Ya, enak karena masih bisa komunikasian sama pacar, gak kayak aku yang akhir-akhir ini susah komunikasian sama Zai.
Suka curhat dengan kedok review film ataupun review lagu yang dibumbui dengan sedikit muncratan ilmu pengetahuan pendidikan seks. Mencintai film dan musik melebihi cinta pada diri sendiri.