Rencana muliaku
untuk bermanja dengan boneka beruang coklatku dan tidur seharian di tumpukkan komik Detektif Conan hari ini dirusak oleh Kak Fitri. Dari jam dua tadi
aku didapuk jadi ojek setianya yang ngantarin dia ke Gajahmada Diponegoro
(bener kah ini tulisannya?), Samarinda Square, dan ke Lembuswana. dalam
rangka melaksanakan tugasnya sebagai Chief salah satu produk underwear wanita
yang uda digelutinya kurang lebih setengah tahun.
Dan sekarang aku lagi di KFC, duduk di
depan satu gelas Pepsi dan kentang ukuran large sambil pasang tampang bete. Eh,
sebenarnya gak bete-bete banget sih, aku cuma kesel aja rencanaku gatot, trus
juga aku juga kesel karena yakiniku rice gak ada, mocha float juga, pesan fresh
garden salad juga gak ada aaaaa rasanya mau kucekek itu mbak-mbak kasirnya,
mana mukanya gak ngenakkin banget gak ada senyum-senyumnya. Aku males makan
super besar jadinya pesan kentang sama Pepsi aja. Trus juga sebenarnya aku lagi
gak laper-laper banget, aku kesini dalam rangka nungguin Kakakku selesai
berkutat dengan kerjaannya, daripada aku becukung disitu mendingan aku
nongkrong disini. Duduk sendirian. mau keliling-keliling juga males, enek.
Aneh, aku enek liat mall, hal yang aneh banget bagi tukang jalan kayak aku, biasanya maka walaupun gak ada duit pun aku suka kalilingin mall. Jangan-jangan itu perubahanku di 2014 ini? Entahlah, tapi kalau emang aku beneran enek sampe seterusnya dan selamanya, kasian Dita, kehilangan teman bolang mall-nya hahaha.
Aneh, aku enek liat mall, hal yang aneh banget bagi tukang jalan kayak aku, biasanya maka walaupun gak ada duit pun aku suka kalilingin mall. Jangan-jangan itu perubahanku di 2014 ini? Entahlah, tapi kalau emang aku beneran enek sampe seterusnya dan selamanya, kasian Dita, kehilangan teman bolang mall-nya hahaha.
Di tengah aktifitasku melumat kentang dan
menyeruput Pepsi dengan binal, aku tebayang soal tadi malam. Malam dimana
pertama kali dalam sejarah hidupku, aku ngerayain malam tahun baru bareng ehem
ehem. Malam dimana aku gak pernah sekenyang itu ngakak ketawa. Malam dimana aku
benar-benar jadi diriku sendiri, gak perlu jadi Icha yang harus jaim supaya gak
dianggap aneh, Icha yang sekuat tenaga nahan kantuk, Icha yang khawatir teman
jalannya bakal bilangin dia cupu karena ngeliat handphonenya berdering mulu
tanda Mama nelpon nyuruh pulang.
Tadi malam aku bareng sama Zai, kami ke
kampusnya ada acara band gitu, kebetulan temannya Zai namanya Henri nampil.
Meskipun bagi Zai dan temannya acaranya gak seru karena band-nya Henri gak jadi
nampil dan adanya lomba main PS yang ngeboseninnya bukan main, tapi bagiku malam
itu berkesan dan nyenengin. Soalnya teman-temannya itu loh, pada lucu-lucu,
trus respect juga sama aku. Jujur aku lebih suka teman kampusnya daripada teman
kumpulannya. Apalagi Henri, sahabat Zai dari SMA, bikin aku ketawa terus. Aku
paling gak bisa nahan ketawa pas mereka ngolokkin band yang lagi nampil, Bikini
Bottom namanya. Band dengan vokalis cewe itu lama banget di panggung, masih
nganu-nganu alat musiknya, kayak masih latihan gitu. Di sela-sela itu
teman-teman Zai pada main tebak-tebakkan band-ini-bakal-nyanyi-lagu-apa. Ada
yang nebak lagu cewek-cewek, ada yang nebak lagu Fatin, lagunya Linkin Park,
lagu Oplosan, sampe lagu---
"Rap God Rap God, nyanyi Rap God
dia."
"Ikam tunduk aku sujud sembah sama dia."
Akhirnya itu vokalis nyanyi juga, dan
ternyata dia nyanyi lagu Fatin yang Aku Memilih Setia. Teman-teman Zai langsung
bersorak ceritanya nyemangatin itu vokalis, ada juga yang ngolok,
"Fatin! Fatin!"
"Lele! Lele! Lele!"
"Sepat! Sepat! Sepat!"
"Lele! Lele! Lele!"
"Sepat! Sepat! Sepat!"
Kelar dengan satu lagu, si vokalis nyanyi satu lagu lagi. Nah lagunya aku lupa, yang jelas lagu Indonesia, dan yang jelas waktu dia nyanyi, Zai dan teman-temannya sibuk bikin suara duanya. Ada yang "Ohhh no no no no~", ada yang "Yeahhhhh~", sampe "O aweee o aweee o aweee digidaw digidaw"
Mereka menyenangkan banget, mereka bikin
aku jatuh cinta sama mereka. Aku makin sadar kalau cewek itu lebih suka
dan nyaman dibikin ketawa daripada digombalin. Dan aku senang itu ada
pada Zai,
Pulang dari kampus Zai, kami gak langsung
pulang, mau ngeliat kembang api. FYI, udah dari lahir aku tinggal di
Samarinda, ngerayain tahun baru juga gak pernah keluar Samarinda, tapi baru
kali aku malam tahun baru ke Tepian. Sumpah, rasanya spesial gitu, ngeliat
kerumunan orang yang ngeliat ke arah yang sama, ke arah langit yang dipenuhi
kembang api dari berbagai sudut. Mungkin itu hal yang biasa, tapi bagi aku yang
jarang banget bisa keluar selarut malam itu, itu hal yang luar biasa.
Bisa dibilang malam pergantian tahunku
menyenangkan. Walaupun ngerayainnya bukan di Times Square-nya New York.
Walaupun cuma liat banyak kembang api warna-warni bukan bola kristal
dijatohkan. Walaupun tanpa pesta meriah. Yang jelas aku senang.
Selamat tinggal 2013. Selamat datang
2014.
0 komentar