Jujur aku kangen hapeku berdering, pertanda kamu nelpon.
Jujur aku kangen percakapan bahasa inggris kita.
Jujur aku kangen setiap alur cerita jaman putih biru, mengalun dengan lembut dari bibirmu, merebakkan aroma nostalgia.
Jujur aku kangen sensasi itu, keadaan itu, keadaan dimana lagu She Will Be Loved nya Maroon 5 ga berarti apa2 buat aku.
Jujur aku kangen impian naif numpang lewatku, yang inginkan kamu itu dia.
Jujur aku kangen percakapan bahasa inggris kita.
Jujur aku kangen setiap alur cerita jaman putih biru, mengalun dengan lembut dari bibirmu, merebakkan aroma nostalgia.
Jujur aku kangen sensasi itu, keadaan itu, keadaan dimana lagu She Will Be Loved nya Maroon 5 ga berarti apa2 buat aku.
Jujur aku kangen impian naif numpang lewatku, yang inginkan kamu itu dia.
Jujur aku kangen rasa nyaman, rasa bimbang, rasa kesal, rasa ingin menghindar, rasa takut menyakiti, rasa bersalah, yang kamu selipkan padaku satu demi satu dan sukses membuatku terusik.
Jujur aku kangen kamu tuturkan kamu buta dalam hal keyakinan.
Jujur aku kangen kamu tuturkan kamu buta dalam hal keyakinan.
Jujur aku gatau apakah aku dalam keadaan salah atau benar.
Jujur aku gatau ini kangen atas dasar apa.
Tapi jujur aku kangen, kangen yang membingungkan, kangen yg seharusnya gak boleh.
Jujur aku gatau ini kangen atas dasar apa.
Tapi jujur aku kangen, kangen yang membingungkan, kangen yg seharusnya gak boleh.
Karena seharusnya aku bohong. Membohongi diriku sendiri.
Demi aku. Demi dia. Demi kami.
Demi aku. Demi dia. Demi kami.