Kamu, kamu, kamu, dan kamu. Kamu itu aneh.
Kamu, ya kamu. Membutuhkan waktu lama untuk
sebuah pendekatan adalah hal yang jarang aku temuin pada seorang cowok. Dan itu
aneh buatku, aku yang gak pernah nemuin cowok kayak kamu. Walaupun di
dunia ini gak cuma kamu yang kayak gitu, tapi tetap aja, aneh. Gak mudahnya
kamu menjatuhkan hati pada seseorang itu aneh, aneh yang keren. Dan aku ngerasa
beruntung dijatuhi dengan keanehanmu itu.
Kamu itu aneh.
Kenapa kamu terima dengan profesi alamiahku
sebagai anak rumahan? Kenapa kamu mau aja waktu kusuruh pura-pura jadi teman
belajar kelompok bahasa inggrisku? Kenapa kamu mau sabar waktu Mamaku
teriak-teriak
"Chaaa sudah malam, kamu gak tidur kah?"
Yang artinya,
"Cha suruh dia pulang udah malam tu!"
Kenapa kamu ketawa setiap aku cerita betapa betenya aku sama Mamaku yang over protektif itu? Kenapa kamu nyaman-nyaman aja sama personality-ku yang gak mudah akrab sama orang, sama teman-temanmu? Kenapa kamu bisa akrab sama keponakan-keponakanku, terutama Tasya? Kenapa kamu suka sama anak-anak? Kenapa kamu beda dari yang lain? Kenapa aku suka bedamu itu?
"Chaaa sudah malam, kamu gak tidur kah?"
Yang artinya,
"Cha suruh dia pulang udah malam tu!"
Kenapa kamu ketawa setiap aku cerita betapa betenya aku sama Mamaku yang over protektif itu? Kenapa kamu nyaman-nyaman aja sama personality-ku yang gak mudah akrab sama orang, sama teman-temanmu? Kenapa kamu bisa akrab sama keponakan-keponakanku, terutama Tasya? Kenapa kamu suka sama anak-anak? Kenapa kamu beda dari yang lain? Kenapa aku suka bedamu itu?
Kamu itu aneh.
Gimanapun aku ngambeknya, kamu tetap gak
terpengaruh. Hal-hal yang bisa bikin seorang pengambek professional kayak aku
mengerang, nyatanya gak berlaku kalau aku lagi sama kamu. Kamu cuma ketawa,
ngolok, dan bikin aku jadi percuma aja buat ngambek. Kamu selalu mikir positif,
kebalikan dari aku. Anehnya kita jadi satu.
Kamu itu aneh.
Kamu gak ada jaim-jaimnya, dan anehnya itu bikin
aku yang gak jaim jadi tambah gak jaim. Kamu suka cerita apa aja, kamu ketawa
dengan gaya apa aja, kamu suka ngolok dengan olokkan bikin kesal apa aja. Tapi
bagiku kamu gak seterbuka itu mengenai perasaanmu. Gimana ya, kamu bukan orang
yang saban hari setiap malam sebelum tidur selalu bilang aku sayang kamu di
sms, atau bukan orang yang ngasih tau betapa sayangnya kamu. Kamu tipe orang
yang jarang ngungkapin, tapi kalau sekali ngungkapin, bikin aku senyum-senyum
aneh. Ah, kamu aneh, aku jadi aneh juga.
Kamu itu aneh.
Seberapakalipun kamu bilang kamu itu normal, kamu
tetap aneh buatku. Selama kita berhubungan lebih dari sekedar teman, kamu gak
pernah marah, cemburu apalagi. Kamu gak pernah mengekang menanyai mencurigai
menginterogasi melarang. Kamu membebaskan aku berteman dengan siapa aja, jalan
dengan siapa aja, selama itu bukan di depanmu. Kamu menaruh kepercayaan atau
apa? Aku jadi terikut aneh, aku pengen dicemburui. Aku pengen kamu cemburu.
Kamu itu aneh.
Kita bukan sepasang yang saling ngasih kabar tiap
hari. Smsan sepanjang hari. Telponan tiap malam. Kamu orang yang sebenarnya
bosan nanya "Lagi apa?", "Udah makan?" dan
anehnya aku juga kayak gitu. Kamu, aku, seolah sama-sama saling tau, kalau kita
baik-baik aja, tanpa harus saling memberi kabar setiap hari. Kita ini aneh.
Kamu itu aneh.
Akhir-akhir ini aku jadi sering nangisin kamu. Nangisin kamu tanpa alasan. Nangisin hubungan kita yang baik-baik aja. Nangis tanpa aku tau kenapa, entah itu nangis karena sedih atau karena aku lagi bahagia, yang jelas aku selalu nyebut tiga huruf itu. Namamu. Cuma kamu.
Akhir-akhir ini aku jadi sering nangisin kamu. Nangisin kamu tanpa alasan. Nangisin hubungan kita yang baik-baik aja. Nangis tanpa aku tau kenapa, entah itu nangis karena sedih atau karena aku lagi bahagia, yang jelas aku selalu nyebut tiga huruf itu. Namamu. Cuma kamu.
Aneh. Postingan ini aneh. Udahan ya, selamat setengah hari~
0 komentar