Happy Labour Day!!! Hari yang seharusnya ditanggal merahin, tapi nyatanya anak-anak sekolah diperdayakan buat turun hari ini dan belajaran seperti biasa. Untuk anak semi bambung alias calon mantan anak sekolah yang masih nunggu pengumuman lepas dari sekolah kayak aku, hari ini sama aja dengan hari-hari sebelumnya.
Oh, ada bedanya kok. Hari ini aku dan pasukan AP 2 yang terdiri dari aku sendiri, Dina, Dea, Owi, Denada, Chintya, Jannah, Wahyu, Ikhsan, dan Widya meluncur ke kawasan L2, ke rumah Reny dan Evi. Padahal awalnya kukira kami bakal ke Tenggarong tapi ternyata ke L2 jauh lebih nyenengin dibanding ke Tenggarong itu sendiri. Kami ngabisin waktu dari jam 11 nyampe disana jam 12 sampe jam setengah 6, gak jauh-jauh dari aktivitas bakar ayam, makan-makan, jalan-jalan keliling, foto-foto, teriak histeris jejeritan udik begitu ngeliat sawah, tidur di motor. Eh aku gak tidur di motor kok, aku ngalihin rasa kantukku dengan nyanyi sepanjangan perjalanan hoho hebat kan~
Segitu aja cerita tentang jalan-jalan bareng bubuhan AP 2. Eeeeh postingannya gak segitu juga kok. Karena sebenarnya postingan kali ini aku gak cerita tentang itu, aku pengen cerita ngg lebih tepatnya curhat tentang gimana ya masa depanku setelah lulus ini nanti. Iya sih kalo lulus, huuufffh mudahan lulus deh dengan hasil yang walaupun gak memuaskan yaaa tapi lumayan barang ha', seperti kata Kak Fitri.
Masa-masa libur nunggu pengumuman kelulusan ini digunain buat sana-sini ngurus masuk kuliah oleh bubuhannya. Ada juga yang lagi sibuk kerja kecil-kecilan. Ada yang liburan ke luar kota atau pulang kampung datangi kakek nenek. Ada yang melototi lowongan pekerjaan. Ada yang garuk-garuk kepala yang gak gatal, bingung mau ngapain. Kayaknya aku masuk golongan yang terakhir itu deh. Aku ngerasa aku ini suram banget ya kayak gak ada prospek ke depan huhu. Kalau ditanya kuliah atau kerja, aku sih jawabnya kerja. Tapi pas menuju pertanyaan "mau kerja dimana?" aku langsung kagok, ibaratnya kayak motor mendadak mogok. Beda banget kalau ditanya "Mau jadi apa kamu Cha?" mulutku pasti acucucucucucu ngoceh lancar. Aku mau jadi jurnalis, wartawan lepas ha barang, pokoknya aku pengen jadi penulis yang bukan penulis novel, aku pengen jadi yang menulis untuk dibaca semua kalangan, yang bermanfaat, yang real. Aku pengen jadi saksi, pengamat, penulis, dan penutur dari kejadian-kejadian bersejarah dan tragedi berdarah. Aku pengen punya kolom pribadi di koran atau majalah yang isinya tentang tulisanku. Aku pengen jadi jurnalis yang datang ngeliput ke daerah banjir kebakaran gempa bumi dan bencana alam lainnya lalu hasil liputanku dimuat di surat kabar. Aku mau, pengen, berimpian jadi jurnalis, impian yang aku gantungkan di langit-langit kamarku sejak kelas tiga smp. Ketinggian ya?
Dua pertanyaan di atas beda, tapi intinya sama aja kan jawabannya. Pengen banget kerja jadi jurnalis, tapi rasanya hal itu masih jauh buat digapai. Kalau aku mau jadi jurnalis beneran, jurnalis serius, aku harus nempuh pendidikan lebih tinggi lagi. Kayaknya aku harus kerja serabutan dulu haha ngg maksudnya tu aku harus kerja dulu cari pengalaman, gak langsung jadi jurnalis gitu kan. Terus kuliah pake uang sendiri, terus kuliah jurusan jurnalistik iya kalau ada di Samarinda huhu, terusss kerja jadi jurnalis huaahahaha.
Hah?
Semudah itu kah Cha?
Yakin?
Iya iya, aku tau gak semudah semulus itu kok. Cari kerja gak mungkin langsung enak dapat kerjaannya, gak langsung dapat juga. Kuliah sambil kerja juga gak semudah yang dipikirkan. Jadi jurnalis juga pasti banyak tahapannya, paling banter di Samarinda ni Sapos atau kalau mau jadi reporter ya di Tepian Channel. Mau nembus stasiun tv atau surat kabar Jakarta ya pasti susah.
Eh eh jangan bilang susah kalau belum nyoba! Iya aku coba! Ganbatte!!!!!
Huuufffh, selamat datang di dunia dewasa, Cha. Dunia yang sebentar lagi ya tepatnya sesudah pengumuman kelulusan yaitu tanggal 24 bulan Mei ini bakal kamu hadapin. Dunia yang mengharamkan untuk manja dan menyerah. Dunia yang mengultimatum untuk berpikiran positif, teguh, yakin, serius. Dunia yang semestinya digunain buat ngeksplor apa yang udah didapat dari dua belas tahun mengenyam bangku sekolah. Dunia yang melarangmu keras untuk nangis cuma gara-gara cinta picisan.
Hah?
Semudah itu kah Cha?
Yakin?
Iya iya, aku tau gak semudah semulus itu kok. Cari kerja gak mungkin langsung enak dapat kerjaannya, gak langsung dapat juga. Kuliah sambil kerja juga gak semudah yang dipikirkan. Jadi jurnalis juga pasti banyak tahapannya, paling banter di Samarinda ni Sapos atau kalau mau jadi reporter ya di Tepian Channel. Mau nembus stasiun tv atau surat kabar Jakarta ya pasti susah.
Eh eh jangan bilang susah kalau belum nyoba! Iya aku coba! Ganbatte!!!!!
Huuufffh, selamat datang di dunia dewasa, Cha. Dunia yang sebentar lagi ya tepatnya sesudah pengumuman kelulusan yaitu tanggal 24 bulan Mei ini bakal kamu hadapin. Dunia yang mengharamkan untuk manja dan menyerah. Dunia yang mengultimatum untuk berpikiran positif, teguh, yakin, serius. Dunia yang semestinya digunain buat ngeksplor apa yang udah didapat dari dua belas tahun mengenyam bangku sekolah. Dunia yang melarangmu keras untuk nangis cuma gara-gara cinta picisan.
0 komentar