Sudah lebih dari seminggu ini aku frustasi.
Ku lirik dompet di lemari, ah masih utuh tak tersentuh. Tebel.
Buka tudung saji di meja makan. Huuffh masih banyak bertebar makanan favoritku.
Aaaargghh bukan karena itu, bukannnnnnnnnnnn.
Aku frustasi karena aku benci. Aku benci dengan keadaan yang sungguh kontras dengan pikiranku sebelumnya. Pasti seru, fun, ga ngebosenin, ga bikin capek. Aah ga terwujud itu.
Aku ngerasa tubuhku lagi ga fit. Eh bukan tubuhku, mungkin lebih tepatnya hatiku.
Kalau kata anak remaja puber seragam putih biru sih " Ich aqo3 AgY sAkiiEtdh haTy niicH, TuuHan aQoee CiinTdtha DyaAA, zunG9uh mendCinDtai1nyAA . , ."
Wah alay ya tulisannya, alay juga ya apa yang aku rasakan sekarang. Anak alay tuh dikit-dikit patah hati, sakit hati, dipublikasikan di status facebook, trus putus, trus nangis seember, trus....bunuh diri.
Ihh serem
Ga segitunya juga kali yang aku rasain sekarang. Cuma ya itu, back to main topic, aku keserang penyakit hati. Ketergantungan terhadap cowo.
Akhir-akhir ini hubunganku dengan Noor jadi agak merenggang.Entah siapa yang berusaha menjauh, aku yakin pasti dia. Aku ga bisa kalau ga smsan sehariiiiiii aja. Ya kasih kabar lah ke aku.Ih tapi dia naudjubillah cueknya minta ampun. Susah ditebak, pengen ku jitak!
Trus aku pengennya tu samasama terus, ketemu tiap hari, huaaa ketergantungan banget yaa?
Aku kok jadi ngerasa aku ini kayak anak-anak alay di luar sana ya? Yang maunya lengketttt terus sama awowo, yang bakal nangis jingkar kalau dikecewain barang sedikit aja.
Pertama-pertama aku berusaha buat posthink, mungkin aja dia lagi sibuk lah. Tapi lama-lama kok ga wajar ya dia ga ada kasih kabar gitu. Ngilang gitu aja. Disuruh ke rumah, ada aja alasannya.
Berkaca pada masalah teman-temanku, mereka putusan sama pasangan mereka karena kurang komunikasi. Insidennya mirip banget. Ketakutanku makin berlebih. Aah satu lagi penyakitku. Over paranoid tengah menggerogoti akal sehatku.
Lantas aku nekat (????) buat matiin hapeku seharian penuh. Aku mau tau reaksinya gimana kalau nomorku ga aktif, aku ga ada kasih kabar ke dia. Aku mau tau, penasaran. Sudah terbayang di benakku jika dia akan mengirim sms bertubi-tubi buatku. Mhuaahahaha, aku tertawa terkekeh sambil mematikan hapeku.
Aaargh suck, tak disangka tak dinyana, dia ga kasih respon sesuai yang kuharapkan. BATAL! PERCUMA!. Tak ada satupun sms meluncur di hapeku dari dia.
Sebenarnya aku salah ga sih kalau mengharap perhatian dari dia? Minimal, aku dianggap ada lah. Aku pernah coba menanyakan perihal ini ke dia. Dia bilang aku berelebihan. Ini sepele baginya mungkin, dan sudah pasti.Aku pengen dia nyari aku, aku pengen dia ngerasa kehilangan aku. Aku hilang dan dia berusaha nyariin aku sampai dapat. Gimana supaya dia begitu? Otakku terlalu lemah untuk berpikir keras lagi. Aku penat !
Aku bingung, apa akunya yang lebay atau memang dianya yang udah bosan sama aku.
Aku udah berusaha kok buat membentuk diriku ini jadi cewe yang ga cengeng, ga manja, ga pengambekkan, ga rapuh ketika tersandung masalah sebesar apapun. Semua itu ku lakukan supaya aku terlihat tegar di depannya, agar ku membanggakannya. Tapi seolah dia mendepakku jauh, memerintahku untuk mencoba lebih kuat lagi, lagi, lagi. kuat hingga benar-benar bisa kuat tanpa dia.
Dia akan jauh lebih bangga bila aku bisa lepas dari tuntunannya dengan kekuatanku sendiri
Aku ga bisa, aku masih bergantung padanya. Aku masih butuh dia. Aku.... sayang dia. Ku harap dia juga begitu. Layaknya seperti dulu.
Haha, ternyata cinta itu butuh PAMRIH ya. Kalau dikecewain, sedih. Kalau disakitin, nangis. Pengennya dibahagiain. PAMRIH, tapi ga muluk muluk. Cuma butuh balasan rasa yang sama.
Solusi lahir karena hadirnya masalah.Aku ingin masalahku berakhir dengan solusi yang terbaik. Entah aku akan jalan terus dengan Noor, atau berpisah lain arah.. Setiap bulan, ada aja masalah yang menerpa hubunganku bersama dia, yang pada akhirnya terselesaikan dengan senyum manis melengkung di raut wajah kami, lalu sebuah kecupan. Jangan sampai genangan air mata yang tertahan yang muncul di masalah bulan ini. Aku ga mau.. :(
Semoga dia ngebaca postinganku ini. Lalu di layar hapeku tertera satu sms ucapan selamat malam dari dia.
Semoga.