Baru aja sembuh dari cedera otak, eeeh bukan cedera otak beneran sih. Maksudnya tuh gini, cedera otak yang kumaksudkan itu ya keabnormalan cara berpikirku dalam memandang kehidupan. Mungkin lebih tepatnya gini, kegilaanku dalam menjalankan aktivitas sehari hari.. Sudah tak terhitung orang orang di luar sana mengatakan bahwa aku gila, gokil, aneh, freak, berani mati. Apa aku bangga? Tentu saja tidak.
Kesembuhan dari cedera otak ini, oh mungkin lebih tepatnya disebut cedera akhlak, karena libur panjang dalam rangka penyelenggaraan UAS bagi siswa-siswi SMK. Keeksisan cedera akhlakku hanya berlaku di lingkungan sekolah. Ya kalau dirumah sih aku masih menjaga supaya cedera akhlak ini tidak kambuh pada tempatnya. Ya biasalah, namanya juga anak muda yang tengah mencari jati diri. Semua jenis kepribadian wajib dicicipi.
Dan voilaaaaa...!! Sekarang, lihatlah cermin besar di depanmu, Cha!
Pandangi bayanganmu yang terpantul disana, telisiklah dirimu dari ujung kepala sampai ujung kaki.
Apakah ada yang mencolok? Ada yang berbeda dari biasanya?
Kujawab: ADA
Yaitu: Bibir bengkak membiru dengan darah setengah mengering
Aku meringis tanda kesakitan, sambil mengusap usap bibir sexy dan (kata orang) memble.
Ini semua terjadi gara gara aku tadi mau naik ke kamarku.Berhubung rumah bagian depanku sedang dalam proses perombakan, jadi ya terpaksa sepanjang hari aku harus mendem di kamarku yang pengap. Aku membawa makanan dan minuman ke kamarku. Agak berat sih, apalagi pas mau naiki anak tangganya.
Pas aku menaiki anak tangga yang ke-5 kalau ga salah, eeh tiba tiba aku terantuk, tersandung..
Dan bisa sangat mudah ditebak, bibirku menghantam anak tangga yang entah keberapa, kepalaku pun tak luput dari hantaman, menghasilkan darah segar yang mengucur deras dan kepala benjol berseni tinggi.
"Aww! Nur!"
Ngerasa lagi ngigau, aku memanggil nama itu sambil tetap merintih kesakitan.
Untung aja ga ada yang sempat mendengar jeritanku barusan. Bisa diolokkin aku.
Cepat cepat kutuntaskan ritual makanku dengan bibir perih ini, lalu menghadap ke cermin besar.
Cenat cenut rasanya eeeeh. Aku jadi keingatan Ainun, yang dulu pernah cedera bibir seperti ini waktu praktek lompat tinggi. Bangga banget kayaknya dia, memamerkan bibirnya yang luka itu ke teman-teman yang lewat. Hohoho
Iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiihh seremmmmmmm
Apa salahku Ya Allah?
Setelah sembuh total dari cedera akhlak (yang dipastikan bakal kambuh lagi kalau sudah turun sekolah kemudian bertemu dengan teman sepermainan), engkau menurunkan sebuah cedera terbaru, yaitu CEDERA BIBIR?
Apa salah BIBIRKU Ya Allah?
Apa salah anak tangga lotengku Ya Allah?
Apa salah... permisi, aku mau shalat taubat dulu
0 komentar