Setelah tahu bahaya dan keganasan situs jejaring sosial bernama facebook itu merajalela, kini aku berpaling ke blog, sebagai media curhat. Yea.. aku memang gaptek dan gak up-to-date, baru mengenal diary elektronik yang udah sesepuh lagi mendunia ini, akibat terlalu lama mendekam di wc bawah tanah (silahkan tertawakan saya sepuasnya ). Aku udah terlanjur kapok curcol di fb, dampaknya buruk. Apalagi kalau pasang stat tentang percintaan yang rumit lalu merembet ke penghujatan kepada seorang cowo, itu bisa berbuntut panjaaaaaaaaaaaaaaaang. Aku hobi bikin note di fb, lalu nge tag ke teman teman fb ku. Ada yang suka, ada juga yang sebaliknya. Blog, adalah tempat ter-pewe untuk curhat :)
Suatu malam yang cerah (hah? gelap kaleee), iseng iseng aku bergerilya di galeri hapeku. Aku pun tertarik melihat file "diabadikan", dan disitu tersimpan sebuah video jaman bahari seragam putih biru a.k.a esempe.
Di video itu aku berdiri, berbicara, mencurahkan perasaan. Ini videonya
Aku tersenyum, dan terisak melihat video itu. Cowo itu. Kenangan itu. Cinta itu.
Aku mengenal waktu kelas 8, masa masa dimana cinta monyet melanda. Kami jadian atas bantuan teman sekelasku bernama Ayu, yang sekaligus adalah tetangganya Indra Alamsyah Herputa, nama cowo agung itu.
Kami jadian selama 7 bulan. Aku merasa sangat dekat dengan dia. Tapi namanya juga masih esempe, pengen coba coba YANG ANEH ANEH. Dan akhirnya aku selingkuh sama teman main rumahku. Sumpah cuma mainmain aja, lagian waktu itu aku lagi butuh perhatian, karena si Indra tak kunjung sms aku. Lalu kemudian aku putus sama teman main rumahku itu dengan alasan yang tidak jelas.Yang lebih sakitnya, aku putus sama Indra dengan alasan yang lebih ga jelas. gara gara facebook
Selang beberapa bulan kemudian, ketika musim musim ujian nasional (waktu itu aku duduk di kelas 9, dan dia udah SMA, kelas 10), aku dekat lagi sama dia. Dia suka curhat tentang pacarnya, dan aku curhat tentang pacarku waktu itu... pas aku ikut tes di salah satu SMK di kotaku, dia ikut menemaniku. Kami suka jalan bareng, nonton film. Setiap habis pulang jalan sama dia, aku seringkali geyal geyol depan cermin. Aku masih menyimpan tiket tiket film 21 yang kami tonton. Aku masih menyimpan photo sticker bareng dia.
Aku putus sama cowoku, dan dia pun juga. Aku berharap kami bisa balikan lagi, karena sejak kami dekat, aku jadi sayang sama dia... Namun ternyata gak semudah itu. Dia seolah mainin perasaanku. Dia memang tempramental, mudah marah, pencemburuan. Aku terpenjara oleh perasaanku sendiri :(
Teman teman tak ada yang mau mendukung hubungan kami,. Meraka bilang aku bodoh, tolol, buta.
Mereka seperti itu karena udah lelah mendengar isak tangisku yang disebabkan oleh dia.
Sampai suatu ketika..tanggal 23 Desember kemarin, kami balikan. Rasanya aku bahagia banget.
Tapi... aku masih bingung. Dia suka marah marah ga jelas, aku berusaha jujur dia malah tambah parah amarahnya. Dia bikin akun facebook baru, dia remove aku dari fb lamanya. Dia pasang stat yang menjelek-jelekkan hubungan kami di fb lamanya itu.
Apa salahku? aku gak berani menanyakannya. Karena aku takut jawaban yang akan dia berikan. aku gak habis pikir.
Biasanya kan kalau lagi smsan sama pacar tuh senyam senyum, nih malah enggak. Setiapa smsnya masuk, aku membolak balik bodi hape, mempertimbangkan banyak hal. Aku takut... dia selalu menuntut dan menyalahkan aku. Aku selalu mikir, apa sih yang bikin dia marah?
Aku sayang dia... Aku gak pernah selembek ini sama cowo lain.. Aku ga leluasa menyampaikan uneg unegku sama dia..
Aku butuh dia... Aku pengen cubit hidungnya yang panjang itu..
Aku kangen kecupan keningnya. Tangannya yang halus memperbaiki tatanan rambutku.
Aku kangen celotehannya..
Aku kangen tatapan hangatnya, yang hobi ngolokin aku ni "bakpao vanilla" nya
Aku sedih tiap mengingat semua kenangan itu. Kenangan di 21, di rumahku, di tenggarong, di SMP 4, di SMK 1, di bank, di taman, tempat tempat kaya histori itu :(
Tuhan, dia sayang gak sma aku?
Tuhan, aku akan sabar mendampingi dia... Aku ga mau menyia nyiakan dia, mungkin ini
hukam karma buatku :(
Aku mencintai dia apa adanya.
Mungkin aku memang bodoh karena mengharapkan dia. Kalau udah terlanjur bodoh, kayakmana ae?
Biarlah mereka, atau sekalipun DIA menganggapku bodoh, akuu relaaa
Karena bagiku, CINTA ITU HARUS MEMILIKI
Jadi, aku harus mengorbankan segalanya
Termasuk otak dan hati :)
Love you, jangkung ku :*
0 komentar